Motor AC 1 fasa
berkapasitas kecil ini sering dikenal dengan nama Fraction Horse Power Motor,
dibuat dalam berbagai macam type sesuai dengan kebutuhan. Motor ini bekerja pada arus bolak balik 1
fasa dengan frekuensi nominal.
Disebut motor 1 fasa
karena untuk mendapatkan daya mekanik hanya dipelukan sumber satu fasa, yang
pada dasarnya motor satu fasa mempunyai prinsip kerja motor dua fasa, hal ini
disebabkan karena pada lilitan statornya terdiri dari dua lilitan, yaitu
lilitan utama dan lilitan bantu dan diantara keduanya mempunyai beda fasa 90o
Listrik. Dari kedua fluks yang ada pada
lilitan stator tersebut maka terjadilah suatu medan magnit putar sehingga motor
dapat berputar. Ada beberapa jenis motor AC 1 fasa yang banyak digunakan
diantaranya adalah:
a.
Motor induksi AC
1 fasa motor fasa belah (splite phasa)
b.
Motor induksi AC
1 fasa motor kapasitor, terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
·
Motor kapasitor start (starting
capasitor)
·
Motor kapasitor
Running (Running capasitor)
·
Motor kapasitor Start-running (Starting running capasitor)
c.
Motor repulsi (repultion motor)
d.
Motor kutub bayangan (shaded pole
motor)
e.
Motor universal (Universal motor)
1.
Jenis-jenis
Motor Arus Bolak Balik 1 Fasa
a.
Pemeliharaan Motor Fasa Belah (splite phasa motor)
1)
Langkah-langkah pemeliharaan dan menganalisa gangguan
serta perbaikan motor fasa belah
Pemeliharaan secara
umum dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara rutin agar peralatan
atau sistim selalu dalam keadaan siap pakai sehingga hasil kegiatan yang
dilakukan dapat hasil yang sangat memuaskan
Sedangkan perbaikan
dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti
komponen peralatan yang rusak atau tidak berfungsi agar alat tersebut dapat
berfungsi seperti semula.
Dalam praktiknya kegiatan pemeliharaan dibedakan menjadi
dua bagian yaitu:
·
Pemeliharaan
pencegahan (preventive maintenance)
·
Pemeliharaan
perbaikan (corrective maintenance)
Pemeliharaan pencegahan meliputi: pemeriksaan, pengujian,
pembersihan, pengeringan, pengecatan, pelumasan dan pengaturan. Pemeliharaan
pencegahan menjamin kelancaran operasi dan mencegah terjadinya kerusakan total
(break down)
Kegiatan
pemeliharaan pencegahan meliputi:
a) Perawatan reguler: yaitu meliputi pembersihan,
pelumasan dan pengaturan, frekuensi pelaksanaannya tergantung pada kondisi
peralatan dan situasi lingkungan.
b) Perawatan penggantian yaitu penggantian
bagian-bagian yang habis masa pakainya.
c) Proses identifikasi dan pencari
gangguan.
Pemeliharaan perbaikan yaitu memperbaiki atau mereparasi
peralatan atau sistim yang mengalami kerusakan.
Di industri, persoalan pemeliharaan dan perawatan adalah
sangat penting, karena menyangkut kelancaran dan kelangsungan hidup suatu
industri.
2)
Tabel
Troble shoting (Penanganan gangguan dan cara per-baikan)
Jenis Motor
|
Troble
|
Kemungkinan penyebabnya
|
Cara Perbaikannya
|
Motor induksi 1 fasa split pasa
|
Motor tidak dapat di start (motor tidak berputar)
|
1.
Sekering
putus/tidak ada arus listrik.
2.
Kabel jek putus.
3.
Sakelar sentrifugal putus/ lepas.
4.
Lilitan
utama dan bantu putus pada terminalnya
5.
Motor kelebihan beban
|
Ø Cek sekering dan sumber listrik jika putus diganti yang
baru.
Ø Cek kabel dengan
AVO meter, jika putus perbaiki, sambung dengan solderan dan diisolasi dengan
baik.
Ø Buka stator
motornya dan cek sakelarnya jika rusak perbaiki.
Ø Cek hubungan lilitan pada terminalnya, sambungkan
dengan benar sesuai kode terminalnya.
Ø Hilangkan kelebihan beban dan sesuaikan dengan
kemampuan motor.
|
|
Motor berputar, suaranya keras/ gemerisik
|
1.
Bantalan peluruh (laher) kering
2.
Laher rusak
|
Ø
Lumasi dengan minyak pelumas
Ø Perbaiki lahernya ganti dengan yang baru.
|
b.
Motor Kapasitor
Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi
kopel awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa
antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.Umumnya kapasitas dari
kapasitor ini antara 6 mF – 150 mF.
1)
Langkah-langkah
pemeliharaan dan perbaikan motor kapasitor
Gangguan pada motor kapasitor pada umumnya
karena cacat pada kapasitornya. Macam gangguan antara lain hubung singkat,
hubungan terbuka perubahan kapasitas dari kappa-sitornya. Gangguan-gangguan hubung
singkat dapat menye-babkan motor terbakar. . Untuk menganalisa jenis gangguan
kita buat tabel troble shotingnya yaitu sebagai berikut:
Tabel Troble shorting (Penanganan gangguan
dan cara per-baikannya)
Jenis Motor
|
Trobel
(Kesalahan)
|
Kemungkinan
Penyebabnya
|
Cara
Perbaikannya
|
Motor
Kapasitor
|
Motor tidak dapat start (motor dalam keadan tidak
berputar)
|
1.
Sumber listrik 1 fasa tidak ada
2.
Jek (tusuk
kontak) dari kabel putus.
3.
Hubungan sakelar sentrifugal putus
4.
Kabel ke
terminal untuk lilitan bantu dan utama putus
5.
Capasitor
rusak, tidak dapat menyimpan arus
|
- Cek stop kontak(sumber
listrik) dengan tespen dan AVO meter pastikan sumber listrik 220 Volt AC jika
tidak ada tunggu sampai listrik menyala.
- Buka tusuk kontak pastikan
hubungan kabel benar, jika tidak betulkan.
- Cek kabel dengan Avo meter
jika putus sambung kembali dengan benar
- Buka tutup statornya dan cek
sakelar dengan avo meter , jika ada yang putus sambungkan dengan benar.
- Buka tutup statornya cek
kabel yang ke terminal jika ada yang putus segera perbaiki dengan benar.
- Cek kapasitor dan ganti
dengan yang baru.
|
|
Motor berputar tetapi cepat panas
|
1. Secara kelistrikan
- Kumparan utama sudah lama dan mendekati
isolasi kering
- Sakelar sentrifugal tidak putus
- Short antar lilitan dan body dan antara
lilitan utama dan bantu sangat tipis
|
- Di bongkar, kemudian
statornya dilak dengan vernis baru (lak cair yang kualitas tinggi) keringkan
dan coba tes kembali.dengan megger.
- Cek arus pada kutub bantu, jika pada putaran
nominal arus pada kutub bantu tidak putus, perbaiki sakelar sentrifugal
(ganti yang baru)
- Cek dengan megger jika
standar tahanan sekat < 0,5 M Ohm, maka perlu dicurigai, lakukan
pengisolasian kembali dengan lak cair kualitas baik dan dicoba jika gagal,
bongkar kumparannya dan lilit kembali.
|
|
Motor berputar tetapi cepat panas dan suara keras (
gemerisik)
|
2. Secara mekanik
- Terjadi gesekan antara rotor dengan body
- Bearing kurang grace
/setempet (rusak)
|
- Bongkar stator dan rotor dan perbaiki
- Lumasi bearing
dengan grace atau ganti bearing baru
|
Dst
|
|
|
|
c.
Motor Repulsi
Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan
yaitu kumparan medan stator dan kumparan
rotor. Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan
galvanis antara satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor
motor DC (arus searah).
Motor repulsi mempunyai sebuah belitan
stator yang diatur untuk hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor
yang dihubungkan ke sebuah komutator.
1)
Langkah-langkah
Pemeliharaan dan Perbaikan motor repulse
Seperti pada motor–motor yang lain
gangguan dan kerusakan mesti ada, walaupun jenis gangguannya bervariasi. Jenis
gangguan pada motor repulsi kita dapat lihat pada tabel trobel shorting di
bawah ini:
Tabel Trobel Shorting (Penanganan gangguan
dan perbaikannya)
Jenis Motor
|
Trobel
(Kesalahan/
Gangguan)
|
Kemungkinan
Penyebabnya
|
Cara
Perbaikannya (Penanganan Gangguan)
|
Motor
Repulsi
|
1. Motor tidak dapat start,
sedangkan sakelar tertutup.
|
1. Sekering
putus
2. Bantalan
aus
3. Sikat
melekat pada pemegang
4. Sikat-sikat
aus
5. Komutator
kotor
|
- Cek dan ganti yang baru.
- Cek bantalan dan perbaiki
- Betulkan sikatnya, jika sudah jelek ganti
dengan yang baru
- Cek sikat-sikat jika aus ganti dengan yang
baru
- Bersihkan komutator dengan ampelas halus
|
|
2. Motor dapat distart tetapi
tidak sebagaimana mestinya
|
1. Bantalan aus
2. Permukaan komutator kotor
3. Sikat–sikat mendadak
terangkat
4. Beban
lebih
|
- Cek bantalan jika aus
perbaiki dengan cara dibubut.
- Cek komutator dan bersihkan
dengan ampelas halus
- Cek sikat-sikat dan perbaiki
pada kedudukan yang benar
- Kurangi pembebanan dan
sesuaikan degan beban nominal
|
|
3. Motor terlalu panas
|
1.
Motor tidak
sesuai dengan sumber listrik , seharusnya 220 V tetapi dihubungkan tegangan
380 V
2. Beban
lebih
3. Pemegang sikat tidak pada posisinya
|
- Cek tegangan motor pada name
plat dan sesuaikan dengan tegangan sumber atau turunkan melalui transformer
penurun tegangan.
- Cek pembebanan , kurangi
pembebanan
- Cek brush holder (rumah
sikat) betulkan posisinya, kalau rusak ganti dengan yang baru
|
|
4. Motor berisik dalam bekerja
|
1. Bantalan atau porosnya aus.
2. Perisainya / tutup kipas /
rangka kendor
|
- Cek bearing (laher) berikan
setempet, jika rusak ganti yang baru. Porosnya diperbaiki ditambal lalu
dibubut
- Cek perisai tutup-tutup kipas
kerangka, jika kendor, kencangkan kembali
|
|
4. Motor berisik dalam bekerja
|
1. Bantalan atau porosnya aus.
2. Perisainya / tutup kipas /
rangka kendor
|
- Cek bearing (laher) berikan
setempet, jika rusak ganti yang baru. Porosnya diperbaiki ditambal lalu
dibubut
- Cek perisai tutup-tutup kipas
kerangka, jika kendor, kencangkan kembali
|
|
dst
|
|
|
d.
Motor Universal
Motor universal adalah motor seri arus
bolak balik, konstruksi maupun karakteristik motor universal sama dengan motor
seri arus searah (motor seri DC). Keuntungan motor universal ini dapat
dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau denga tegangan arus searah
pada nilai tegangan yang sama.
1)
Langkah-langkah
Pemeliharaan dan Perbaikan motor universal
Cara-cara pemeliharaan dan perbaikannya
sama persis dengan motor DC seri, baik gangguan maupun jenis kerusakannya. Untuk menentukan jenis gangguan dan kerusakan
kita tentukan dengan membuat tabel troble shorting seperti berikut:
Jenis Motor
|
Trobel
(Kesalahan/
Gangguan)
|
Kemungkinan
Penyebabnya
|
Cara
Perbaikannya (Penanganan Gangguan)
|
Motor
Universal
|
1. Motor mengeluarkan bunga api
(pada sikatnya)
|
1.
Kesalahan
pada komutatornya, yaitu kedudukan tidak benar.
2. Hubung
singkat kutub
3. Jangkar
terbuka
4. Jangkar
hubung singkat
|
- Perbaiki kedudukan sikat-sikat pada
komutator dan haluskan kedudukan komutator sesuai dengan sikatnya
- Cek belitan medan magnit yang terhubung
singkat perbaiki bila perlu divernis kembali
- Cek lilitan jangkar pada
solderan di lamel komutator, jika ada yang lepas segera perbaiki dan disolder
- Cek kumparan jangkar dengan
menggunakan avo meter, jika terjadi hubung singkat, maka perlu diperbaiki,
jika kerusakan berat perlu dililit ulangatau ganti dengan yang baru
|
|
2. Motor waktu
bekerja menimbulkan panas yang berlebihan
|
1. Bantalan
aus dan kering
2. Hubung singkat kumparan
3. Beban
lebih
4. Sikat
tak berfungsi
|
- Cek bantalan peluruh dengan
membongkar motor, jika rusak ganti dengan yang baru, jika kering maka harus
diberi grace (setempet)
- Cek kumparan medan dengan avo
meter/megger antara kawat dengan body apakah ada yang shorting, jika ada
perbaiki dengan lak cair(vernis)
- Kurangi pembebanan, jangan terlalu berlebihan
- Cek sikat-sikat arang, jika
perlu ganti dengan yang baru
|
|
3. Jika motor start
lalu berasap
|
1.
Hubung
singkat jangkar, hubung singkat kumparan medan
2.
Kesalahan tegangan
3.
Kelebihan
beban yang sangat tinggi
|
- Secepatnya kita matikan sakelar
agar tidak terjadi kebakaran motor, selanjutnya kita cek hubungan lilitan
apakah ada konsleting, jika perlu kita perbaiki
- Cek data motor apakah sudah sesuai dengan
tegangan sumber saat kita mengoperasikan, jika salah segera kita lepaskan jek
dari sumber tegangan, lalu kita sesuaikan antar tegangan motor dengan
tegangan sumber
- Segera lepaskan beban jangan sampai motor
terbakar, lalu sesuaikan beban dengan kemampuan motor.
|
|
dst
|
|
|
|
dst
|
|
|
f.
Motor shaded pole (kutub bayangan)
Motor
shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah sebuah motor induksi satu
fasa yang diperlengkapi dengan belitan bantu yang dihubungkan secara parallel
dengan belitan utama. Stator motor
shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient).
Kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk medan
putar dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada sepatu
kutub tersebut.
1)
Langkah-langkah
Pemeliharaan dan perbaikan motor shaded pole (kutub bayangan)
Seperti pada motor induksi yang lain
cara-cara pemeliharaan/ langkah pemeliharaannya hampir sama, tetapi jenis motor
ini lebih mudah dalam menentukan pemeliharaan dan perbaikannya dikatakn lebih
mudah karena konstruksinya relatif kecildan sederhana.
Tabel Troble Shorting (Penanganan gangguan
dan cara perbaikannya)
Jenis Motor
|
Trobel
(Kesalahan/
Gangguan)
|
Kemungkinan
Penyebabnya
|
Cara
Perbaikannya (Penanganan Gangguan)
|
Motor
Shaded Pole ( kutub bayangan)
|
1. Motor tidak dapat distart
|
1)
Sumber AC (stop kontak) tidak ada arus
2) Kabel penghubung putus
3)
Kabel sakelar pemilih putaran ke motor
putus.
4) Lilitan
kumparan utama putus
|
- Cek stop kontak
dengan avo meter pastikan tegangan ada, AC 220 V, jika tidak ada cek MCB
apakah turun (off) jika ya naikkan MCB (on).
- Cek kabel penghubung dengan avo meter jika
ada yang putus sambungkan denga disolder lalu diisolasi, pastikan hubungan
sudah benar.
- Cek kabel antara sakelar
output ke lilitan motor, jika ada yang putus segera sambungkan dengan
solderan dan pastikan sudah tersambung dengan benar.
- Cek ujung-ujung lilitan
kumparan utama dengan avo meter jika benar ada yang putus segera sambung
dengan solderan dan diisolasi. Jika kumparan rusak segera ganti
dengan belitan yang baru.
|
|
2. Motor dapat distart tetapi
tidak berputar (mendengung)
|
1) Bantalan
as longgarakibat aus
2) Cincin bayangan (shaded coil) putus / lepas
3) Poros bengkok pada rotor
|
- Cek bantalan asapakah sudah
aus, jika benar segera perbaiki dengan cara mengganti dudukan bantalan dengan
yang baru.
- Cek shaded coil jika benar
putus/lepas segera perbaiki dengan memasang kembali shaded coil tersebut,
jika putus dapat kita sambung dengan solderan.
- Cek porosnya, jika benar bengkok dapat kita
perbaiki dengan center mesin bubut lalu kita luruskan sedikit demi sedikit,
jika tidak bisa kita ganti dengan rotor cadangan.
|
|
dst
|
|
|
Pemeliharaan dan Perbaikan mesin
arus bolak balik 3 fasa
1)
Pemeliharaan
dan perbaikan motor induksi 3 fasa (motor synkron)
Persoalan pokok yang dihadapi di industri
ialah bagaimana caranya menyusun sistim manajemen dalam menjalankan dan
memelihara peralatan listrik. Hal ini sangat penting bagi kelancaran dan
kelangsungan proses produksi di industri. Proses kerja industri yang banyak
didasarkan atas kerja peralatan listrik harus terjamin kontinuitasnya. Pengaturan
kerja itu berdasarkan persoalan.
2)
Kesinambungan
kerja peralatan tercapai tanpa gangguan.
3)
Pendayagunaan peralatan secara optimal.
4)
Cara kerja yang ekonomis.
5)
Biaya operasional semurah-murahnya.
6)
Keselamatan
kerja harus terjamin dari bahaya listrik.
Salah satu peralatan yang mendukungpada penggerak mesin-mesin produksi
adalah elektro motor dan sebagian besar
elektro motor yang banyak digunakan adalah jenis motor induksi 3 fasa. Sehingga pemeliharaan dan perbaikannya harus
betul-betul terjadwal pada kartu pemeliharaan.
Macam-macam Perbaikan Motor Listrik
a.Perbaikan darurat (Perbaikan tak terencana) adalah perbaikan yang harus segera dilaksanakan untuk mencegah akibat yang lebih berat dan parah atau kerusakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada pemakai dan memyebabkan kerusakan lebih besar pada peralatan.
b.Perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak bekerja dengan normal. Peralatan tersebut biasanya masih bisa digunakan, tetapi tidak dapat dioperasikan. Usaha perbaikan yang dilakukan akan meningkatkan kembali daya guna peralatan.
c.Trouble Shooting (Breakdown) : Prinsipnya hampir sama dengan perbaikan berdasarkan permintaan, yaitu kerusakan terjadi tanpa terduga. Trouble shooting juga bertujuanuntuk meningkatkan daya guna peralatan, yang berbeda adalah waktu perbaikan. Kalau perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang hanya akan dilaksanakan setelah ada permintaan untuk itu, sedangkan trouble shooting adalah perbaikan yang tidak boleh ditunda dan segera dilakukan pada saat terjadinya breakdown (kerusakan). dengan kata lain trouble shooting itu adalah perbaikan darurat.
d.Penggantian Sebagian : Dilakukan apabila sukucadang yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau bila biaya perbaikan lebih tinggi daripada biaya penggantian. Atau penggantian sukucadang yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin, penggantian bearing, penggantian terminal dan lain-lain.
e.Penghapusan adalah memindahkan peralatan yang rusak dari tempat kerja. Penghapusan dilakukan melalui pertimbangan matang, dan setelah segala usaha-usaha perawatan tidak mungkin lagi dapat memperbaiki peralatan tersebut, atau bila peralatan tersebut telah mencapai batas usia pakainya.
a.Perbaikan darurat (Perbaikan tak terencana) adalah perbaikan yang harus segera dilaksanakan untuk mencegah akibat yang lebih berat dan parah atau kerusakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada pemakai dan memyebabkan kerusakan lebih besar pada peralatan.
b.Perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak bekerja dengan normal. Peralatan tersebut biasanya masih bisa digunakan, tetapi tidak dapat dioperasikan. Usaha perbaikan yang dilakukan akan meningkatkan kembali daya guna peralatan.
c.Trouble Shooting (Breakdown) : Prinsipnya hampir sama dengan perbaikan berdasarkan permintaan, yaitu kerusakan terjadi tanpa terduga. Trouble shooting juga bertujuanuntuk meningkatkan daya guna peralatan, yang berbeda adalah waktu perbaikan. Kalau perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang hanya akan dilaksanakan setelah ada permintaan untuk itu, sedangkan trouble shooting adalah perbaikan yang tidak boleh ditunda dan segera dilakukan pada saat terjadinya breakdown (kerusakan). dengan kata lain trouble shooting itu adalah perbaikan darurat.
d.Penggantian Sebagian : Dilakukan apabila sukucadang yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau bila biaya perbaikan lebih tinggi daripada biaya penggantian. Atau penggantian sukucadang yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin, penggantian bearing, penggantian terminal dan lain-lain.
e.Penghapusan adalah memindahkan peralatan yang rusak dari tempat kerja. Penghapusan dilakukan melalui pertimbangan matang, dan setelah segala usaha-usaha perawatan tidak mungkin lagi dapat memperbaiki peralatan tersebut, atau bila peralatan tersebut telah mencapai batas usia pakainya.
No comments:
Post a Comment