BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam alam demokrasi bersifat individual
yang sekaligus juga bersifat sosial. Bersifat individual karena pendidikan itu
memperhatikan aspek-aspek pribadi yang unik dengan segala kemungkinannya,
dan bersifat sosial karena pendidikan mengaitkan pribadi dengan
lingkungan masyarakat.
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama yang
bersifat alamiah, karena dalam lingkungan keluarga seorang anak mulai
mendapatkan pendidikan untuk yang pertama kalinya. Dalam keluargalah anak
dipersiapkan mengalami tingkatan-tingkatan perkembangannya untuk memasuki dunia
lainnya seperti dunia orang dewasa, bahasa, adat istiadat dan kebudayaan.
Disamping keluarga, masyarakat juga menjadi tempat pendidikan yang pertama yang
bersifat alamiah juga.
Keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang
menyediakan kebutuhan biologis bagi anak dan sekaligus memberikan
pendidikannya, sehingga mengahsilkan pribadi-pribadi yang dapat hidup dalam
masyarakat sambil menerima dan mengolah serta mewariskan kebudayaannya.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak. Di dalam kehidupan masyarakat dimanapun juga
keluarga merupakan unit yang mempunyai peranan yang sangat besar, dan mempunyai
fungsi yang sangat penting di dalam kelangsungan hidup bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada peranan orangtua dan keluarga dalam pendidikan anak?
2. Bagaimanakah peranan orangtua dan keluarga dalam mendidik anak?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum Pendidikan
1. Pengertian Keluarga
a. Menurut KBBI keluarga adalah ibu, bapak,
seisi rumah yang menjadi tanggungan dan memiliki kekerabatan.
b. Menurut A.M.Rose keluarga yaitu kelompok
sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang mempinyai kaitan darah
perkawianan atau adopsi.
2. Pengertian Pendidikan
a. Pendidikan menurut KBBI
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses,
perbuatan, cara mendidik.
b. Jhon Dewey berpendapat pendidikan
adalah proses yang tanpa akhir (education is the process without end). Dan
pendidikan merupakan proses pembentukan kemampiuan dasar yang foundamental,
baik menyangkut daya fikir (daya intelektual) maupun emosional (perasaan) yang diarahkan
kepada tabiat manusia kepada sesamanya.
c. Dr. M.J. Langeveld berpandangan bahwa pekerjaan mendidik adalah membimbing anak didik yang
belum dewasa kearah kedewasaan yang bercirikan kemandirian.
3. Pembentukan Keluarga
Suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak disebut keluarga inti (nuclear familiar), ada juga
suatu keluarga tidak hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya, tetapi juga
nenek, kakek, bibi, paman, keponakan, dan saudra-sudaranya. Keluarga inti yang
diperluas tersebut extented family.
Suatu keluarga yang terbentuk melalui perkawinan, anak-anak sebagai hasil
perkawinan disebut keluarga prokeasi, dan setiap individu yang dilahirkan
disebut orientasi. Keanggotaan individu pada mulanya dalam keluarga orientasi,
karena perkawinan maka beralih kepada keluarga prokeasi.
B. Peranan Keluarga Terhadap Pendidikan Anak
1. Fungsi Keluarga
a.
Fungsi Biologis
1)
Untuk
meneruskan keturunan
2)
Memelihara
dan membesarkan anak
3)
Memberikan
makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
4)
Merawat
dan melindungi kesehatan para anggotanya
5)
Memberi
kesempatan untuk berekreasi
b.
Fungsi Psikologis
1)
Identitas
keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
2)
Pendewasaan
kepribadian bagi para anggotanya
3)
Perlindungan
secara psikologis
4)
Mengadakan
hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
c.
Fungsi Sosial Budaya atau
Sosiologi
1)
Meneruskan
nilai-nilai budaya
2)
Sosialisasi
3)
Pembentukan
norma-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan
keluarga
d. Fungsi
Sosial
1) Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
2) Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
3) Pengaturan ekonomi atau keuangan
e. Fungsi
Pendidikan
1)
Penanaman
keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi
lain.
2)
Persiapan
untuk kehidupan dewasa.
3)
Memenuhi
peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
Fungsi dan tugas keluarga dalam mendidik anak sudah sangat berat dan harus
dibantu oleh sekolah, tetapi kita harus ingat bahwa tidak semua anak semenjak kecil
sudah menjadi tanggungan sekolah, jangan kita salah artikan bahwa anak-anak
yang sudah diserahkan kepada sekolah sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah,
karena kewajiban sekolah hanya membantu keluraga dalam mendidik anak-anaknya.
Dalam mendidik, sekolah hanyalah melanjutkan pendidikan yang telah
dilakukan orangtua dirumah, berhasil atau tidaknya pendidiakan di sekolah
tergantung pada pengaruh pendidikan di rumah. Karwena pendidikan keluarga
adalah fundamen atas dasar dari pendidikan anak. Selanjutnya, hasil pendidikan
yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan kelanjutan pendidikan baik di
sekolah maupun masyarakat.
3. Keluarga yang harmonis mempengaruhi pendidikan
anak
Keluarga yang kurang harmonis dapat menyebabkan anak tidak dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya, karena ini disebabkan oleh kurangnya
perhatian dari orang tua, karena kesibukan orang tua, pertengkaran orang tua
dihadapan anaknya sehingga keinginan anak untuk mengembangkan bakatnya akan
terhambat yang secara otomatis perkembangan anak juga terhambat. Karena
lingkungan yang baik dan afektif akan berpengaruh positif terhadap pribadi
anak. Maka perkembangan anak baik jika lingkungan juga baik.
Dalam hubungan antara anggota keluarga kurang ada keharmonisan, karena
setiap hari selalu ada cekcok yang dikarenakan faktor terlalu banyak anggota
keluarga yang menjadikan kurangnya kasih sayang timbal balik antar keluarga itu
sendiri.
4. Kerjasama orangtua dan guru dalam mendidik anak
Di rumah orang tua merupakan pendidik pertama dan utama sementara di
sekolah guru merupakan pendidik utama. Secara naluriah, orangtua menjadi
pendidik bagi anak-anaknya dan peletak dasar-dasar bagi perkembangan
selanjutnya, sedangkan guru menjadi pendidik di sekolah karena penugasan secara
formal. Namun demikian baik orangtua maupun guru berada dalam suatu bidang
singgung yaitu pendidik anak. Salah satu masalah pendidikan yang sering timbul
adalah masalah kegiatan belajar anak baik di sekolah maupun di rumah. Disinilah
sangat diperlukan kerjasama dan adanya keterkaitan antara orang tua dan guru.
Oleh karena itu sudahlah pasti orang tua adalah Guru di rumah dan Guru adalah
orang tua sekolah.
Orang tua dan guru berada pada tempat yang sama anatara pendidikan di
sekolah dan pendidikan di rumah, keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab
yang sama yaitu mendidik anak. Perbedaannya terletak pada sifat dan fungsinya.
Orang tua berperan sebagai pendidik merupakan konsekwensunya, logis dari
statusnya sebagai orang tua yang diwujudkan melalui pernikahan, secara naluriah
orang tua akan dan harus mendidik anaknya. Guru menjadi pendidik timbul sebagai
konsekwensinya formal dan profesional. Ketika seseorang memutuskan menjadi guru
maka otomatis ia harus berperilaku mendidik.
Sebagai kerjasama yang baik antara orang tua dan guru adalah orang tua
memahami aspek apa saja yang diperlkan untuk mendukung pendidikan di sekolah,
dan guru memperhatikan aspek perilku anak di rumah.
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut maka maka komunikasi antara orang tua dan
guru perlu diwujudkan dengan baik seperti :
a. Kunjungan orang tua ke sekolah
b. Kunjungan guru ke rumah
c. Rapat orang tua
d. Catatan kepribadian anak, dan sebagainya.
5. Tanggung jawab
orang tua dalam pendidikan anak
Orang tua
merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari mereka
anak-anak mula-mula menerima pendidikan. Corak pendidikan dalam rumah tangga
secara umum tidak berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir
dari pengetahuan mendidik, melainkan secara kodrati suasana dan strukturnya
memberikan kemungkinan alami membangun situsi atau iklim pendidikan.
Timbulnya iklim
atau suasana tersebut, karena adanya interaksi yaitu hubungan pengaruh
mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Sebagai peletak
pertama pendidikan, orang tua memegang peranan penting bagi pembentukan watak
dan kepribadian anak, maksudnya bahwa watak dan kepribadian tergantung kepada
pendidikan awal yang berasal dari orang tua terhadap anaknya.
Orang tua (ayah
dan ibu) memegang peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan
anak-anaknya. Sejak anak lahir, ibu yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena
itu seorang anak pada umumnya lebih cinta kepada ibu karena ibu merupakan orang
yang pertama dikenal anak. Maka dari itu ibu harus menanamkan kepada anak, agar
mereka dapat mencintai ilmu, membaca lebih banyak, lebih dinamis, disiplin, dan
ibu memberikan motivasi yang sehat dan menjadi teladan bagi anak mereka.
Pengaruh ayah
terhadap anak juga sangat besar, di mata anak ayah seorang yang terpandai di
antara orang-orang yang dikenalnya. Cara ayah melakukan pekerjaan sehari-hari
berpengaruh kepada cara kerja anaknya. Dengan demikian tanggung jawab orang tua
terhadap anak adalah suatu keniscayaan, apakah tanggung jawab pendidikan itu
diakui secara sadar atau tidak diterima sepenuh hati. Peranan orang tua selaku
pendidik dalam keluarga adalah sumber ketentraman dan kedamaian hidup.
C. Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan Informal Dalam
Sistem Pendidikan
Keluarga sebagai lembaga, yaitu unuit terkecil dalam
masyarakat yang terbentuk atas dasar suka rela dan rasa cinta yang asasi antara
dua subyek manusia (suami dan istri). Berdasarkan asas cinta dan kasih sayang
inilah maka lembaga pendidikan yang disebut dengan keluarga ini terbentuk. Oleh
Ki Hajar Dewantara dikatakan supaya orang tua (sebagai pendidik ) mengabdi
kepada anaknya.
Motivasi mengabdi pada keluarga semata-mata demi cinta
kasih yang kodrati. Didalam suasana cinta dan kemesraan proses belajar
berlangsung dengan baik selama anak itu menjadi tanggungan keluarga.
D. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
Karena
begitu banyaknya beban yang harus dilaksanakan oleh para
orangtua untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Disamping memenuhi
kebutuhan pokok, seperti pakaian dan makanan, maka orangtua berkewajiban pula
untuk memberi bimbingan dan contoh yang baik pada anak-anak agar dapat menjadi
orang yang berpendidikan menurut ajaran yang telah diberikan oleh orang tuanya.
Fungsi
pokok orangtua ada tiga bagian, yaitu fungsi ketuhanan, fungsi
sosial dan fungsi ekonomi.
Fungsi
ketuhanan adalah suatu tanggung jawab orangtua yang paling pokok,
karena dengan adanya agama akan dapat menjamin keselamatan anak, baik didunia
maupun akhirat.
Fungsi
Sosial yaitu orangtua berkewajiban mendidik anak-anaknya hidup
bertetangga dan bermasyarakat agar nanti dapat menjadi warga yang baik.
Pendidikan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk ceramah, diskusi, bimbingan,
dalam berbagai kegiatan atau cara hidup pada umumnya, yang dapat diharapkan
membawa hasil yang dicita-citakan yaitu terjadinya pembinaan yang sempurna pada
setiap anggota masyarakat.
Fungsi
ekonomi adalah suatu keharusan orangtua untuk menjadikan
anak-anaknya mempunyai ketrampilan agar nanti ia menjadi orang yang kreatif dan
berproduktif.
Maksudnya
sejak kecil anak telah diberi pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekalnya
nanti. Dengan demikian ia tidak lagi tergantung pada orangtua melainkan
memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berbekalkan ketrampilan yang ia miliki.
Dari
ketiga fungsi di atas, maka tugas utama orangtua terhadap anaknya
dapat dibagi menjadi dua bagian pokok,
yaitu orangtua sebagai pendidik
dan Orangtua sebagai pemimpin.
Orangtua sebagai
pendidik anak yang baru lahir perlu di didik dan dipelihara agar ia dapat
merasakan perawatan orangtuanya.
Orangtua
sebagai pemimpin bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pola dan tingkah anggota
keluarganya termasuk anaknya.
Pendidikan pada hakekatnya dalah menciptakan anak
didik menjadi pintar, dewasa serta mampu mengetahui tentang dirinya.
Dalam kontek pendidikan dilingkungan keluarga,
idealnya keluarga tersebut mempunyai dasar pendidikan, tetapi tidak semua
keluarga itu dilatarbelakangi dengan pendidikan modern.
Oleh sebab itu, yang terpenting adalah bagaiman pendidikan
dalam keluarga tersebut tetap berjalan, oleh sebab itu kita harus mengetahui
beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan dalam keluarga, diantaranya yaitu:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Faktor ini adalh faktor
yang utama dalam pendidikan keluarga, karena orang tua yang tidak mengerti akan
pendidikan, maka akan mengakibatkan pendidikan anak dalam keluarga kurang baik,
karena kurang adanya komunikasi yang baik dengan anak tentang ilmu pengetahuan.
Dalam proses pendidikan
yang harmonis, orang tua harus dapat meletakkan dirinya sewaktu-waktu sebagai
guru, sebagai kakak, sebagai teman, bahkan sebagai mitra.
2. Faktor masyarakat
Faktor ini menjad
faktor yang penting dalam keluarga. Pergaulan masyarakat lebih cepat
berpengaruh bagi anak, sebab hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan baik bagi pendidikan
keluarga maupun bagi pendidikan anak.
Kedua faktor tersebut
sangat menetukan dalam menciptakan bangsa yang dicita-citakan bersama.
Pengalaman anak dalam keluarga dan lingkungan masyarakat akan melekat menjadi
watak dan kepribadian yang tidak mudah dilupakan.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam sejarah perkembangan lembaga
pendidikan, dijelaskan bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan paling tua,
dapat dikatakan bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan sejak adanya
manusia, dimana orang tua yakni ayah dan ibu sebagai pendidik dan anak sebagai
terdidik, karena pendidikan dimulai sejak adanya manusia.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan :
1. Keluarga merupakan masyarakat pendidikan pertama yang
bersifat alamiah karena pertama, dan keluarga merupakan unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2. Suatu keluarga terbentuk melalui perkawinan yang
merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multi fungsional, fungsi
pengawasan, sosial, keagamaan, pendidikan, perlindungan dan rekreasi.
3. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat dan
melindungi anak-anak dalam proses spesialisasinya agar mereka mampu
mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
4. keluarga merupakan unit yang mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kelangsungan hidup bermasyarakat, peranan keluarga
diantaranya adalah: sebagai pelindung, unit sosial ekonimi, menumbuhkan
dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan dan wadah untuk mempelajari
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dan perkembangan kepribadian anak.
5. Keluarga yang kurang harmonis dapat mempengaruhi
pendidikan anak karena beberapa faktor tertentu dan keharmonisan keluarga itu
ditentukan oleh:
a. Masing-masing anggota keluarga meletakkan pada fungsi
dan kedudukannya.
b. Adanya musyawarah dalam memecahkan masalah
c. Adanya kasihsayang anatar anggota keluarga secara
timbal balik.
6. Kerjasama komunikasi antara guru dan orangtua perlu
diwujudkan dengan sebaik-baiknya.
7. Tanggung jawb pendidikan terletak ditangan orangtua
dan tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, maka sebagain tanggung jawab
pendidikan dapat dilimpahkan kepada sekolah.
8. Peran Orangtua dalam pendidikan anak sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak baik dalam hal pendidikan informal
maupun formal.
9. Orangtua memiliki peran yang sangat penting yaitu
berperan dalam hal membimbing, memotivasi serta memimpin anak agar mereka
memiliki pedoman untuk menjadi individu yang berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B.
2000. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, Elizabeth B.
2000. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
John Dewey. 2011. The
Child and Curriculum. USA: Martino Fine Books.
Langeveld, M.J. 1975. Personal
Help for Children Growing Up. USA: University of Exeter Press.
No comments:
Post a Comment