Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Monday, July 9, 2018

Makalah mendidik anak di dalam keluarga

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu keturunan atau peristiwa khusus, misalnya : adopsi. Keluarga memiliki fungsi yaitu sebagai penyedia, sosialisasi/ pendidikan, keanggotaan, dan penggunaan sumberdaya. Oleh karena itu, di dalam keluarga diperlukan penerapan pendidikan terutama terhadap anak agar anak dapat mengeluarkan potensinya agar berkembang secara optimal.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu pendidikan?
2.      Siapa yang harus mendidik anak di dalam sebuah keluarga?
3.      Kenapa anak memerlukan pendidikan?
4.      Bagaimana cara mendidik anak di dalam keluarga?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas pengganti UAS
2.      Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan terhadap anak di dalam sebuah keluarga.
3.      Untuk mengetahui hal apa saja yang diperlukan dalam mendidik anak.
4.      Untuk mengetahui fungsi keluarga dalam memberikan pendidikan anak dalam keluarga secara umum.











BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA

A.    Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Proses pembelajaran menurut PP No. 09 Tahun 2005 yaitu proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologisnya.

Pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang mampu mengantarkan anak menjadi :
1.      Bertakwa
2.      Berkepribadian matang
3.      Berilmu mutakhir dan berprestasi
4.      Mempunyai rasa kebanggaan
5.      Berwawasan global

Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan terutama pada anak usia dini, karena anak pada usia dini masih belajar dengan cara meniru orang-orang disekitarnya. Beberapa karakter yang diharapkan dalam pendidikan adalah yakin akan adanya Allah, anak semangat untuk bekerja keras, berpikir luas dan terbuka, berusaha bertanggung jawab, bersih, tertib, dan rapi serta berani untuk jujur.

B.     Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan beberapa orang yang terikat satu keturunan atau peristiwa khusus, misalnya : adopsi. Keluarga inti terdiri dari ibu, ayah, dan anak. Sedangkan anggota keluarga lain adalah keluarga yang memiliki hubungan darah.

Keluarga memiliki fungsi yaitu sebagai penyedia, sosialisasi/ pendidikan. Di dalam keluarga pendidikan anak sangat perlukan, karena keluarga yang memegang peranan yang sangat dominan terhadap sebagian besar waktu anak.

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak belajar dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial. Keluarga juga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan terhadap anak. Maka dari itu sukses tidaknya seorang anak tergantung dari pola pendidikan yang diberikan orang tua dan orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, orang tua diharapkan untuk tidak memberikan pendidikan dengan pola yang salah terhadap anak.

C.     Pendidikan Anak dalam Keluarga
Pola asuh orang tua adalah suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada tiga jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak :
-        Pola asuh koersif               :  Pola asuh yang dibentuk dengan hukuman dan pujian.
-        Pola asuh permisif            : Pola asuh yang membebaskan anak melakukan/  mencoba segala sesuatu sehingga tipe pola asuh ini biasanya menghendaki anak-anak tumbuh dengan mandiri.
-        Pola asuh dialogis            : merupakan pola asuh yang menyumbangkan kebebasan dan keteraturan.

Pola asuh yang benar atau sehat yang diterapkan orang tua kepada anak akan memberikan dampak positif dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam perkembangan mental dan karakter anak. Diharapkan anak terbentuk karakter anak sesuai yang diharapkan. Diantaranya :
-        Yakin adanya Allah SWT
-        Semangat / Kerja keras
-        Berpikiran luas
-        Bertanggung jawab
-        Berani untuk bertanggung jawab
-        Penolong
-        Kreatif
-        Berikhtiar dan tawakan kepada Allah SWT
-        Dan lain-lain

Orang tua harus memberikan pola asuh yang positif kepada anak dan tidak memberikan pola negatif dan mengubah pola mendidik lama menjadi pola yang baru. Orang tua harus menerapkan pola didik yang positif dan menghindari dari pola didik yang menggunakan kekerasan dengan alasan untuk mendidik anak agar tidak menjadi anak yang manja dan bergantung kepada orang lain. Orang tua juga harus mulai menanamkan kata-kata bijak dan menghindari untuk berkata kasar kepada anak karena anak dapat meniru nya.






















BAB III
PEMBAHASAN PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA

A.    Pentingnya Pendidikan kepada Anak
Pendidikan informal merupakan pendidikan yang diberikan oleh keluarga, dan lingkungan sekitar. Di dalam Pasal 1 ayat 13 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem, pendidikan nasional telah dituliskan secara jelas mengenai apa yang dimaksud dengan pendidikan informal. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan informal telah tertuang pada Pasal 27 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, dan Pasal 116 Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010, yang menjelaskan bahwa pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Dimana pendidikan ini berkaitan dengan pembentukan watak, kebiasaan dan perilaku anak, yang mana ketiganya adalah faktor jembatan bagi mereka untuk memasuki dunia di masa yang akan datang.

Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapat ilmu. Pendidikan dikeluarga bertujuan agar anak mampu berkembang secara maksimal yang meliputi seluruh aspek perkembangan anaknya, yaitu jasmani, akal dan rohani. Yang bertindak sebagai pendidik dalam pendidikan dalam keluarga ialah ayah dan ibu serta semua orang yang merasa bertanggung jawab terhadap perkembangan anak itu seperti nenek, kakek, paman, bibi dan kakak.

Perhatian orang tua begitu penting dalam membentuk watak. Kepribadian anak nantinya. Pada keluarga terletak kewajiban pertama untuk mendidik seseorang menjadi sehat, mempunyai sifat-sifat yang baik dan menjadi anggota masyarakat yang cakap dan berguna.

B.     Komunikasi dalam Keluarga
Dalam pembentukan karakter anak tidak lepas dari komunikasi yang efektif dan benar dalam keluarga. Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses pengasuhan. Cara berkomunikasi kepada anak menggunakan bahasa verbal dan bahasa tubuh yang dikembangkan oleh orang tua atau orang dewasa disekitar anak melalui modeling dalam setiap kegiatan. Intinya anak selalu mengimitasi apa yang ada disekitarnya termasuk orang tua nya. Jadi diharapkan orang tua tidak melakukan kekeliruan dalam berkomunikasi dengan anak. Salah satu cara orang tua dalam berkomunikasi dengan anak. Salah satu cara orang tua dalam berkomunikasi positif adalah dengan cara berperan sebagai pendengar aktif. Tujuannya adalah membangun hubungan sosial yang hangat antara anak dan orang tua sehingga meningkatkan kecerdasan emosi anak.
Cara yang dilakukan oleh orang tua adalah :
  1. Membangun kepercayaan diri anak
  2. Menatap langsung mata anak/ sejajar dengan mata
  3. Orang tua menjadi cermin yang memantulkan dengan mata anak dengan menggunakan kata-kata seperti : terus.. bagaimana... oh.. begitu..
  4. Orang tua mempunyai waktu yang cukup dan sedang bebas masalah.

Sebaiknya orang tua menghindari gaya komunikasi yang negatif seperti :


  1. Memerintah
  2. Meremehkan
  3. Membandingkan
  4. Mencap/ melabel
  5. Mengancam
  6. Menyindir
  7. Menyalahkan
  8. Menasehati
  9. Membohongi
  10. Menghibur
  11. Mengkritik
  12. Menganalisa



C.     Akibat dari Salah Menerapkan Pola Asuh Kepada Anak
Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara orang tua memperhatikan keinginan anak. Orang tua harus mampu untuk memberikan pendidikan kepada anak dengan pola asuh yang baik. Orang tua harus menghindari menggunakan kekerasan baik secara verbal maupun non verbal kepada anak dikarenakan akan berdampak negatif pada anak. Contohnya adalah dampak dari pola asuh orang tua yang otoriter/ mengontrol anak nya. Menurut Dariyo (2007) anak yang dididik dengan pola asuh otoriter cenderung tumbuh berkembang menjadi pribadi yang suka membantah, memberontak, dan berani melawan arus terhadap lingkungan sosial.

Orang tua yang selalu menerapkan pendidikan dengan cara menggunakan kekerasan seperti memukul dan berbicara kasar kepada anak dapat berpengaruh terhadp mental anak. Anak yang cenderung mendapat kekerasan dirumahnya akan mencari tempat untuk melampiaskan kekerasan yang didapatkannya. Anak akan bertingkah kasar dan suka memerintah kepada teman-temannya dan cenderung menjadi seorang pelaku bullying atau anak akan menjadi seorang yang pendiam dan menarik diri dari lingkungan dan teman-temannya. Ia akan tumbuh menjadi anak yang kesepian dan merasa bahwa dengan sendirian akan menjadi hal yang terbaik untuknnya.




























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Keluarga adalah faktor utama dalam tumbuh kembang seorang anak. Anak tumbuh dan berkembang dibawah asuhan orang tua. Setiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda, namun ada baiknya orang tua menggunakan pola asuh yang baik kepada anak. Orang tua juga harus dapat mengenali watak anaknya dan menerapkan pola asuh yang positif yang dapat mengeluarkan potensi sang anak dengan optimal. Pola asuh yang baik dan benar akan membentuk anak menjadi anak yang mandiri, tangguh, beriman dan berjiwa sosial.

B.     Saran
Diharapkan orang tua dapat memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya kepada anak. Komunikasi antara orang tua dan anak harus berjalan dengan baik agar dapat membangun keutuhan hubungan orang tua dan anak. Orang tua juga harus menghindari berbicara kasar. Orang tua harus mampu berbicara dengan baik dan berperilaku baik karena anak cenderung berperilaku dengan meniru apa yang dilihat dan didengarnya.
















No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts