Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Monday, July 9, 2018

Makalah Kerjasama antara Keluarga dengan Sekolah Dalam Mendidik Anak

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan akhlak dan hidup keagamaan, karena sifat dan tabiat anak sebagian besar di ambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. ( UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1).
Ahmad D.Marimba berpendapat bahwa pendidikan merupakan proses bimbingan yang di lakukan secara sadar oleh pendidik terhadap proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dengan tujuan supaya terbentuk kepribadian yang unggul. Kepribadian yang unggul ini memiliki makna yang cukup dalam, yaitu pribadi yang bukan hanya pintar secara akademis tapi juga baik secara karakter.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya  pendidikan bukan hanya berorientasi pada pendidikan formal saja, namun juga ada jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri dan dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab yang biasa di sebut dengan pendidikan informal
Pendidikan informal merupakan pendidikan yang di berikan oleh keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Pendidikan informal adalah pendidikan yang di dapat dari pendidikan yang bersifat tidak resmi, seperti pendidikan alam dan pendidikan lain di luar pendidikan di suatu lembaga sekolah. Di dalam pasal 1 ayat 13 undang undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional telah di tuliskan secara jelas mengenai apa yang dimaksud pendidikan informal.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan – rumusan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana peran keluarga dala mendidik anak.?
2.      Apa saja tujuan orang tua dalam mendidik anak.?
3.      Bagaimana kerjasama antara keluarga dengan sekolah.?
C.    Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan peran keluarga dalam mendidik anak.
2. menjelaskan tujuan orang tua mendidik anak.
3. menjelaskan kerja sama antara keluarga dengan sekolah.
























BAB II
PEMBAHASAN


A.           Peran Keluarga
Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu kesatuan hidup (sistem Nasional) dan keluarga menyediakan situassi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial), keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antar pribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan.
Sementara itu yang berknan dengan keluarga menyediakan situasi belajar, dapat dilihat bahwa bayi dan anak sangat bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan janiahnya maupun kemampuan intelektual, sosial dan moral. Bayi dan anak belajar menerima dan meniru apa yang di ajarkan oleh orang tua.
Sumbangan orang tua bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut :
1.      Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sungguh-sungguh membekas dalam diri anak karena berkaitan erat ddengan perkembangan dirinya sebagai peribadi.
2.      Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesah-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak.
Sangat wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak di tangan kedua orang tua dan tidak bisa dipikulkan kepada orang lain karena ia adalah darah daging nya, kecuali berbagai keterbatasan orang tua ini. Maka sebagian tanggung jawab pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang lain yaitu sekolah.
Tanggung jawab pendidikan yang perlu di sandarkan dan di bina oleh kedua orang tua terhadap anak anara lain :
1.      Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk di laksanakan karena si anak memerlukan makan, minum dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan;
2.      Melindungi dan menjamin kesehatannya,baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbaai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya;
3.      Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain;
4.      Membahagiakan anak untuk dunia dan akherat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT, sebagai tujuan akhir muslim.
Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara kontinue perlu dikembangkan kepada setiap oranng tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah didasari oleh teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah.
Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarganya yang lain.
Di samping itu keluarga dalam mendidik tidak boleh memaksakan kehendak kepada anak, namun harus memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih, dengan tetap mendampingi agar anak tidak salah dalam memilih.
B.       Kerja Sama Antara Keluarga Dengan Sekolah
Di dalam UU Nomor 2 tahuun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 10 ayat (4) dinyatakan bahwa: pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Sementara itu, dalam GBHN 1993 dinyatakan:
“Pendidikan nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antar berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan, maupun antar sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasioanl”
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan beentuk pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “kerja sama” antar orang tua dan sekolah (pendidik).
Sikap anak terhadap sekolah terutama akan di pengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan rang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tuasnya selama di rang sekolah. Hal ini sangat penting untuk di perhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan anak didik, sementara orang tua seolah tidak mau tahu, bahkan cenerng melimpahkan kesalahan kepada sekolah.
Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukan kerja samanya dalam mengarahkan cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak disita waktu anak ddengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, oang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak belajar.
Berdasarkan hasil riset bahwa pekerjaan guru (pendidik) di sekolah akan lebih efktif apabila dia mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah tangganya. Anak didik yang kuranng maju dalam pelajaran berkat kerja sama orang tua anak didi dengan  pendidik, banyak kekurangan anak didik yang dapat di atasi. Lambat laun juga orang tua menyadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu atau menghalangi kesukaran anak disekolah.
Apa-apa yang dibawa anak didik dari keluarganya, tidak mudah mengubahnya. Kenyataan ini harus benar-benar disadari dan diketahui oleh pendidik.
Pada dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara keluarga dengan sekolah.












BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehdupan manusia mulai lhir hingga akhir hayat ( Long Lif Education ). Untuk mewujudkan pendidikan yang berkwalitas tidak terlepas dari adanya peran keluarga, pemerintah dan masyarakat. Antara pemrintah, keluarga dan masyarakat di prasyaratkan adanya keserasian serta kerjasama yang erat da harmonis.
Dalam lingkungan keluarga dapat membantu anak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang llain.
B.     Saran
Mengharapkan setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan agar lebih berperan aktif dalam pendidikan, agar jalan menuju tujuan pendidikan yang di cita-citaan  dapat segera terwujud. Dan berusaha memulai hal-hal posistif yang dapat membantu proses pendidikan sedini mungkin atau secepat mungkin. Serta pendidikan jangan dianggap suatu hal yang spele tapi jadikanlah pendidikan itu sebagai kewajiban kita sebagai anak bangsa yang haru kita laksanakan.












DAFTAR PUSTAKA

http://pengantarpendidikan.wordpress.com/2010/11/15/peran-keluarga-masyarakat-dan-pemerintah-dalam-pendidikan/

http://soetara.blogspot.com/20/01/makalah-peran-penting-keluarga.html

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts