BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan
akhlak dan hidup keagamaan, karena sifat dan tabiat anak sebagian besar di
ambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. ( UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1).
Ahmad D.Marimba berpendapat bahwa
pendidikan merupakan proses bimbingan yang di lakukan secara sadar oleh
pendidik terhadap proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dengan
tujuan supaya terbentuk kepribadian yang unggul. Kepribadian yang unggul ini
memiliki makna yang cukup dalam, yaitu pribadi yang bukan hanya pintar secara
akademis tapi juga baik secara karakter.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa sebenarnya pendidikan
bukan hanya berorientasi pada pendidikan formal saja, namun juga ada jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri dan dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab yang biasa di sebut
dengan pendidikan informal
Pendidikan informal merupakan
pendidikan yang di berikan oleh keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Pendidikan
informal adalah pendidikan yang di dapat dari pendidikan yang bersifat tidak
resmi, seperti pendidikan alam dan pendidikan lain di luar pendidikan di suatu
lembaga sekolah. Di dalam pasal 1 ayat 13 undang undang no 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional telah di tuliskan secara jelas mengenai apa
yang dimaksud pendidikan informal.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan – rumusan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
peran keluarga dala mendidik anak.?
2. Apa
saja tujuan orang tua dalam mendidik anak.?
3. Bagaimana
kerjasama antara keluarga dengan sekolah.?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Menjelaskan peran
keluarga dalam mendidik anak.
2. menjelaskan tujuan
orang tua mendidik anak.
3. menjelaskan kerja
sama antara keluarga dengan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peran Keluarga
Dilihat
dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu kesatuan hidup (sistem Nasional)
dan keluarga menyediakan situassi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama
(sistem sosial), keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ikatan kekeluargaan
membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antar
pribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik, serta pengakuan akan
kewibawaan.
Sementara
itu yang berknan dengan keluarga menyediakan situasi belajar, dapat dilihat
bahwa bayi dan anak sangat bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan
janiahnya maupun kemampuan intelektual, sosial dan moral. Bayi dan anak belajar
menerima dan meniru apa yang di ajarkan oleh orang tua.
Sumbangan orang tua bagi pendidikan anak
adalah sebagai berikut :
1. Cara
orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara
makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sungguh-sungguh membekas dalam
diri anak karena berkaitan erat ddengan perkembangan dirinya sebagai peribadi.
2. Sikap
orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak,
sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesah-gesa, sikap
melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak.
Sangat
wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak di tangan kedua orang
tua dan tidak bisa dipikulkan kepada orang lain karena ia adalah darah daging
nya, kecuali berbagai keterbatasan orang tua ini. Maka sebagian tanggung jawab
pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang lain yaitu sekolah.
Tanggung
jawab pendidikan yang perlu di sandarkan dan di bina oleh kedua orang tua
terhadap anak anara lain :
1. Memelihara
dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk di
laksanakan karena si anak memerlukan makan, minum dan perawatan agar ia dapat
hidup secara berkelanjutan;
2. Melindungi
dan menjamin kesehatannya,baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbaai
gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya;
3. Mendidiknya
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan
membantu orang lain;
4. Membahagiakan
anak untuk dunia dan akherat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan
ketentuan Allah SWT, sebagai tujuan akhir muslim.
Adanya
kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara kontinue perlu
dikembangkan kepada setiap oranng tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak
berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah didasari oleh
teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan zaman yang cenderung
selalu berubah.
Tugas
utama keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarganya yang lain.
Di
samping itu keluarga dalam mendidik tidak boleh memaksakan kehendak kepada
anak, namun harus memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih, dengan tetap
mendampingi agar anak tidak salah dalam memilih.
B.
Kerja
Sama Antara Keluarga Dengan Sekolah
Di
dalam UU Nomor 2 tahuun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 10 ayat
(4) dinyatakan bahwa: pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Sementara itu,
dalam GBHN 1993 dinyatakan:
“Pendidikan
nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antar berbagai jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan, maupun antar sektor pembangunan lainnya serta
antar daerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya
untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasioanl”
Pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah
hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang
pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan beentuk
pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan
“kerja sama” antar orang tua dan sekolah (pendidik).
Sikap
anak terhadap sekolah terutama akan di pengaruhi oleh sikap orang tuanya.
Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan rang tua terhadap sekolah (pendidik)
yang menggantikan tuasnya selama di rang sekolah. Hal ini sangat penting untuk
di perhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi tindakan-tindakan
kurang terpuji dilakukan anak didik, sementara orang tua seolah tidak mau tahu,
bahkan cenerng melimpahkan kesalahan kepada sekolah.
Orang
tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan
pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua
harus menunjukan kerja samanya dalam mengarahkan cara anak belajar di rumah,
membuat pekerjaan rumahnya, tidak disita waktu anak ddengan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga, oang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak
belajar.
Berdasarkan
hasil riset bahwa pekerjaan guru (pendidik) di sekolah akan lebih efktif
apabila dia mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah
tangganya. Anak didik yang kuranng maju dalam pelajaran berkat kerja sama orang
tua anak didi dengan pendidik, banyak
kekurangan anak didik yang dapat di atasi. Lambat laun juga orang tua menyadari
bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu atau
menghalangi kesukaran anak disekolah.
Apa-apa
yang dibawa anak didik dari keluarganya, tidak mudah mengubahnya. Kenyataan ini
harus benar-benar disadari dan diketahui oleh pendidik.
Pada
dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara
keluarga dengan sekolah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehdupan manusia
mulai lhir hingga akhir hayat ( Long Lif
Education ). Untuk mewujudkan pendidikan yang berkwalitas tidak terlepas
dari adanya peran keluarga, pemerintah dan masyarakat. Antara pemrintah,
keluarga dan masyarakat di prasyaratkan adanya keserasian serta kerjasama yang
erat da harmonis.
Dalam
lingkungan keluarga dapat membantu anak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah
dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang llain.
B.
Saran
Mengharapkan
setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan agar lebih berperan aktif dalam
pendidikan, agar jalan menuju tujuan pendidikan yang di cita-citaan dapat segera terwujud. Dan berusaha memulai
hal-hal posistif yang dapat membantu proses pendidikan sedini mungkin atau
secepat mungkin. Serta pendidikan jangan dianggap suatu hal yang spele tapi
jadikanlah pendidikan itu sebagai kewajiban kita sebagai anak bangsa yang haru
kita laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://pengantarpendidikan.wordpress.com/2010/11/15/peran-keluarga-masyarakat-dan-pemerintah-dalam-pendidikan/
http://soetara.blogspot.com/20/01/makalah-peran-penting-keluarga.html
No comments:
Post a Comment