Defenisi pendapatan sebagai produk perusahaan kelihatannya
cukup jelas, tetapi beberapa usaha untuk menerangkan pendapatan atas sifat dan
makna laba tidak sepakat mengenai apa yang seharusnya termasuk dalam konsep
pendapatan itu. Konsep dasar akuntansi adalah penetapan pendapatan berdasarkan
akrual (Accrual basis). Dengan demikian pendapatan telah direaliasir bukan
berarti jumlah uang yang diterima dengan tunai. Konsep ini melaporkan
pendapatan waktu penyelesaian kegiatan utama ekonomik. Pendekatan transaksi
memunculkan definisi yang jelas mengenai bilamana elemen laba harus diakui,
atau dicatat di dalam laporan keuangan. Sesuai prinsip akuntansi akrual yang
sudah diterima umum, pengakuan tidak harus terjadi pada saat uang kas diterima.
Menurut Kieso, Warfield dan Weygant (2011:955)
menjelaskan prinsip pengakuan pendapatan adalah sebagai berikut:
“The revenue recognitions principle indicates that
revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow
to the company and the benefits can be measured reliably.”
Pengakuan pendapatan
adalah suatu masalah penting dalam perekonomian saat ini. Financial Accounting Standard Board (FASB) juga telah melakukan
pemeriksaan secara menyeluruh atas standar akuntansi yang berkaitan dengan
pengakuan pendapatan. Laporan keuangan yang dapat diandalkan dalam hal ini
pengakuan pendapatan adalah sangat penting.
Hal yang berkaitan erat
dengan masalah pengakuan adalah masalah pengukuran, menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) (2007:20) mengartikan pengakuan sebagai berikut : ”Pengakuan
merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta
criteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba-rugi.”
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika
seluruh kondisi berikut dipenuhi:
1. Entitas
telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli;
2. Entitas
tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan
atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
3. Jumlah
pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
4. Kemungkinan
besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
kepada entitas tersebut; dan
5. Biaya
yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat
diukur dengan andal.
Jika entitas tersebut
menahan risiko signifikan dari kepemilikan, transaksi tersebut bukanlah
penjualan dan pendapatan tidak diakui. Entitas dapat menahan risiko kepemilikan
yang signifikan dengan berbagai cara. Contoh situasi dimana entitas menahan
risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan adalah:
1. Jika
entitas menahan kewajiban untuk kinerja tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh
ketentuan jaminan normal;
2. Jika
penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan pembeli dari
penjualan barang yang bersangkutan;
3. Jika
pengiriman barang bergantung pada instalasinya, dan instalasi tersebut
merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh entitas;
dan
4. Jika
pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam
kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan terjadi retur.
Jika hasil transaksi
yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat
diestimasi dengan andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
1. Jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal;
2. Kemungkinan
besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut dapat diperoleh
entitas;
3. Tingkat
penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
4. Biaya
yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur dengan andal.
Pengakuan pendapatan
dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut
sebagai metode persentase penyelesaian.Dengan metode ini, pendapatan diakui
dalam periode akuntansi pada saat jasa ditunaikan. Pengakuan pendapatan atas
dasar ini memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan
kinerja entitas dalam suatu periode. PSAK 34: Akuntansi Kontrak Kontruksi juga
mensyaratkan pengakuan pendapatan berdasarkan hal ini. Persyaratan pada
Pernyataan tersebut berlaku secara umum untuk pengakuan pendapatan dan beban
terkait untuk transaksi yang melibatkan pemberian jasa.
Pendapatan diakui hanya
jika kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut
akan diperoleh entitas. Namun, jika ketidakpastian timbul dari kolektibilitas
jumlah yang telah masuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak tertagih, atau
jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak lagi besar, diakui sebagai beban
bukan sebagai penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.
Entitas pada umumnya
dapat membuat estimasi yang andal setelah entitas mencapai persetujuan mengenai
hal-hal berikut dengan pihak lain dalam transaksi:
1. Hak
yang dapat dipaksakan dari masing-masing pihak terkait dengan jasa yang
disediakan dan diterima para pihak;
2. Imbalan
yang dipertukarkan; dan
3. Cara
dan persyaratan penyelesaian.
Biasanya, entitas juga
perlu mempunyai sistem anggaran dan pelaporan keuangan internal yang efektif.
Entitas tersebut menelaah dan jika perlu merevisi estimasi pendapatan sewaktu
jasa diberikan. Kebutuhan atas revisi tersebut tidak berarti mengindikasikan
bahwa hasil dari transaksi tersebut tidak dapat
diestimasi dengan andal.
Pendapatan yang timbul
dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti,
dan dividen diakui atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf 30, jika:
1. Kemungkinan
besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
entitas; dan
2. Jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal.
Pendapatan diakui dengan dasar sebagai
berikut:
1. Bunga
diakui menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang dijelaskan di PSAK 55
(revisi 2006): Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 8 dan PA
17-20;
2. Royalti
diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; dan
3. Dividen
diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Prinsip pengakuan pendapatan umumnya
terjadi ketika
1. Pendapatan
direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas
2. Pendapatan
dapat direalisasi apabila aset yang diterima dalam pertukaran segera dapat
dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui
3. Pendapatan
dihasilkan apabila entitas yang bersangkutan pada hakikatnya telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat ha katas manfaat
yang dimiliki oleh pendapatan itu, yaitu apabila proses menghasilkan laba telah
selesai
Ada empat dasar dalam
penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut:
1. Biaya
Historis
Aset
dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar sebesar nilai wajar dari imbalan
yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
2. Biaya
Kini
Aset
dinilai dalam wujud kas atau setara kas yang seharusnya dibayar bila aset yang
sama atau setara aset yang diperoleh sekarang.
3. Nilai
Realisasi atau Penyelesaian
Aset
dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang sama atau setara aset yang
sekarang dengan menjual pelepasan normal.
4. Nilai
Sekarang
Aset dinyatakan sebesar kas masuk berih dimasa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan
hasil dalam pelaksanaan usaha normal
Menurut PSAK 23 (revisi
2010), pengakuan pendapatan atas penjualan barang yang baru dapat diakui
apabila entitas memenuhi beberapa kondisi:
1. Entitas
telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli. Dalam praktiknya, perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan
dapat diartikan berbeda-beda oleh setiap perusahaan. Contohnya, perusahaan
dapat mengakui pendapatan pada saat barang keluar dari gudang dan perusahaan
dapat juga mengakui pendapatan pada saat barang telah sampai kepada konsumen.
2. Entitas
tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan
atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.
3. Jumlah
pendapatan dapat diukur secara andal. Maksudnya adalah pendapatan dapat
diketahui berapa nilainya sehingga nilai tersebut dapat dijadikan sebagai nilai
pendapatan.
4. Kemungkinan
besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
kepada entitas tersebut; dan
5. Biaya
yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat
diukur secara andal.
Kemudian, pengakuan
pendapatan atas penjualan jasa diakui berdasarkan tingkat penyelesaian apabila
hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara
andal. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal jika seluruh kondisi
berikut ini terpenuhi:
1. Jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal.
2. Kemungkinan
besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut dapat diperoleh
entitas.
3. Tingkat
penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
4. Biaya
yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur dengan andal.
Sesuai dengan PSAK 23
(revisi 2010), tingkat penyelesaian transaksi dapat ditentukan dengan berbagai
metode yang meliputi:
1. Survei
pekerjaan yang telah dilaksanakan
2. Jasa
yang telah dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa
yang harus dilakuan; atau
3. Proporsi
biaya yang timbul hingga tertentu dibagi estimasi total biaya transaksi tersebut.
Kemudian, menurut
Kieso, et al (2009:1067), pengakuan pendapatan terjadi ketika pendapatan itu
sudah terealisasi (realized), cukup
pasti akan segera terealisasi (realizable)
atau pendapatan tersebut sudah dapat diperoleh (earned).
1. Pendapatan
telah terealisasi (realized) ketika
telah terjadi transaksi pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan perusahaan
dengan kas atau klaim untuk menerima kas.
2. Pendapatan
dapat dikatakan cukup pasti akan segera terealisasi (realizable) ketika barang penukar yang diterima dapat dengan mudah dikonversi
menjadi sejumlah kas atau setara kas yang cukup pasti.
3. Pendapatan
dapat dikatakan telah diperoleh ketika kegiatan menghasilkan pendapatan
tersebut telah berjalan dan secara substansial telah selesai sehingga entitas
berhak untuk mengakui pendapatannya.
No comments:
Post a Comment