Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor Kelinci
yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan
lain seperti kura-kura, siput, semut, dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang
suka pada kelinci sombong itu.
Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari
lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura.
“Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong..
lari begitu, biar cepat sampai,” kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke
Kura-kura.
“Biarlah Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku
sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan
terluka,” jawab Kura-kura dengan tenang.
“Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau
bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta,” kata Kelinci dengan
tertawa. Dalam hatinya dia berkata, “Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku.”
“Wah, kelinci, mana mungkin aku bertanding adu cepat
denganmu, Kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan
selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini,” kata
kura-kura.
“Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini.
Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan
menghubungi Pak Serigala untuk jadi wasitnya,” Kelinci memaksa.
Kura-kura hanya bisa diam melongo. Dalam hatinya berkata,
“Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?”
Keesokan harinya Si Kelinci sudah menunggu dengan sombongnya
di bawah pohon beringin. Pak Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit.
Setelah kura-kura datang, Pak Serigala berkata, “Peraturannya begini, kalian
mulai dari garis di sebelah sana yang di bawah pohon mangga itu. Kalian bisa
lihat nggak?” “Bisa… bisa… ,” Kelinci dan kura-kura menjawab. “Nah siapa yang
bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang menang,” kata Pak
Serigala lagi.
“Oke,… satu…. dua… tiga… mulai!” Pak Serigala memberi
aba-aba. Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yang mulai melangkah
pelan, karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya. “Ayo kura-kura, lari
dong…..!” teriak Kelinci dari kejauhan. “Baiklah aku tunggu di sini ya…,”
katanya lagi sambil mengejek kura-kura. Kelinci duduk-duduk sambil bernyanyi.
Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk, sehingga membuat Kelinci menjadi
mengantuk, dan, tak lama kemudian Kelinci pun tertidur!
Dengan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekuat tenaga.
dengan diam-diam dia melewati Kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah
lagi dia akan mencapai finish. Ketika itulah Kelinci bangun. Betapa terkejutnya
dia ketika melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat tenaga dia
berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki
kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa
pemenangnya adalah KURA-KURA. Si Kelinci Sombong terdiam seolah tak percaya
bahwa dia bisa tertidur.
“Nah, siapa yang menang Kelinci?” tanya kura-kura kepada
kelinci. “Wah, ternyata kau menang kura-kura,” jawab kelinci malu. “Sekarang
aku hanya minta satu dari kamu, kamu jangan sombong lagi, jangan suka mengejek
lagi, dan jangan nakal, ya?” kata kura-kura. “Iya lah kura-kura, mulai sekarang
aku tidak akan sombong lagi, tidak akan mengejek lagi. Maafkan aku ya,” kata
kelinci. “Iya, nggak apa-apa, sekarang kita berteman ya?” kata kura-kura. Sejak
saat itu Kelinci tidak sombong lagi.
(SELESAI)
No comments:
Post a Comment