Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, September 24, 2019

Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar



Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar tidak bersifat keilmuan melainkan bersifat “pengetahuan”. Ini bermakna bahwa yang diajarkan bukanlah teori-teori sosial atau ilmu sosial melainkan hal-hal praktis yang berguna bagi diri dan kehidupannya kini maupun kelak di kemudian hari dalam berbagai lingkungan serta aspek kehidupan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :
a.     mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
b.     memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c.     memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
d.     memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global (Depdiknas, 2006)
Menurut Djahiri (1998:6), pembelajaran IPS lebih bersifat perbekalan (pengetahuan, sikap, dan kemampuan) mengenai “seni berkehidupan” dalam pelbagai gatra dan kurun waktu.
Landasan pengkajian berbagai aspek/gatra kehidupan ini diambil dari berbagai sumber ilmu sosial yakni : sosial budaya, geografi, politik, hukum, ekonomi, sosiologi, antropologi dan sejarah (Djahiri, 1998:6).
Adapun perbedaan sajian yang bersifat “keilmuan/ilmiah” dengan yang bersifat “pengetahuan” adalah sebagai berikut :
  1. Sajian pelajaran yang keilmuan secara substansial (materi isi) memuat konsep/teori, struktural (mengikuti alur dan tata urutan batang tubuh ilmunya) serta dengan menggunakan pola analisis dan metoda sesuai dengan disiplin ilmunya. Kebenaran teori mutlak menjadi landasan dan prinsip serta tidak berkompromi dengan tuntutan keadaan kehidupan nyata.
  2. Sajian pelajaran bersifat pengetahuan apabila hal-hal keilmuan yang teoritik ilmiah tadi disederhanakan menjadi pengertian serta lebih diarahkan kepada kebermaknaannya bagi peserta didik dan kehidupannya. Secara substansial maupun pola pembelajarannya bersifat pragmatis.
Dalam sajian ini para siswa bukan dibekali teori-teori ilmiah melainkan konsep pengetahuan, yakni label-label (nama/istilah) yang mengarah kepada pemahaman atau pengertian. Baik sajian keilmuan maupun pengetahuan memerlukan penggunaan akal pikiran, daya penghayatan, serta berbagai kemampuan teknis psikomotorik.
Pembelajaran IPS di SD isi sajiannya harus pragmatis-praktis menyangkut dunia diri dan kehidupan anak sesuai dengan tingkat perkembangan usia dan kemampuan belajarnya serta lingkungan kehidupannya (masa lampau, masa kini dan proyeksi masa depan). Pembelajaran IPS benar-benar harus bersifat ekologis dan komunikatif (terjangkau dan dapat dicerna oleh siswa).
Proses pembelajaran IPS di SD dilakukan dengan beberapa pendekatan. Pendekatan atau “approach” adalah “cara menyikapi” sesuatu atau cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang menjadi landasan untuk tindakan selanjutnya. Pendekatan dalam proses pembelajaran IPS bermakna cara guru menyikapi atau memandang dan menindaklanjuti program pengajaran yang tercantum dalam kurikulum.
 Proses pendekatan yang dapat dilakukan meliputi :
a.     Pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan ialah pendekatan yang berwawasan pada keadaan lingkungan sekitar (fisik dan non fisik).
b.     Pendekatan inkuiri
Jenis pendekatan ini adalah pendekatan pengajaran yang berpolakan kegiatan pencarian untuk menemukan sesuatu.
c.     Pendekatan konsep
Pendekatan konsep yaitu pola pengajaran yang mengarah pada kejelasan dan suatu konsep dan berupaya agar pada akhirnya siswa memiliki konsep sendiri.
d.     Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang tidak hanya mengutamakan ketercapaian tujuan, melainkan juga proses pembelajarannya yang layak dan pembinaan potensi manusia/siswa secara utuh.
e.     Pendekatan pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah adalah pola pengajaran yang bertemakan masalah atau kasus yang selanjutnya diproses dalam kegiatan pembelajaran alternatif pemecahannya lengkap dengan argumentasi dan pertimbangan baik-buruk setiap alternatif tersebut.
f.      Pendekatan induktif-deduktif
Pendekatan induktif berawal dari realita, data dan fakta lalu dikaitkan membentuk konsep/pernyataan sedangkan deduktif adalah sebaliknya dari konsep atau pernyataan baru dicari data dan fakta atau contoh riil dalam kenyataannya.
g.     Pendekatan sejarah
Pendekatan sejarah adalah pendekatan kesejarahan tentang kehidupan dan perkembangan iptek di Indonesia khususnya atau dunia pada umumnya.
h.     Pendekatan nilai
Pendekatan ini menuntut agar isi pengajaran memperdulikan masalah “nilai moral” yang tersurat dan tersirat dalam Pokok Bahasan.
i.       Pendekatan komunikatif
Kata komunikatif pada pendekatan ini tersirat makna sebagai berikut :
-   Komunikatif dalam makna edukatif (didaktik metodik) yakni pengajaran (ketiga komponen pokoknya) harus komunikatif, terjangkau dan dapat dicerna serta sesuai dengan usia perkembangan anak.
-   Komunikatif dalam makna kebahasaan, yakni kemahiran berbahasa dan berhubungan dengan orang lain secara baik dan benar. Dan tentunya berkomunikasi kebahasaan nasional disamping bahasa dan budaya daerah.
j.       Pendekatan tematik
Pembelajaran IPS selalu bersifat “tematis” dalam makna arah, sasaran, dan lingkup liputannya sudah terarah. Tema pembelajaran IPS adalah ajeg dengan bidang kajian utamanya yakni kemasyarakatan dan meluas.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts