Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, October 23, 2024

Musang dan Ayam

 


 

Pada suatu hari, nampaklah Musang sedang menanam biji jagung di lubang tanah. Satu demi satu biji jagungnya dimasukkan ke dalam lubang tanah. Tempat itu cukup luas, sehingga dapat ditanami jagung dengan jumlah yang banyak. Tiba-tiba muncullah ayam di tempat itu.

 

“Selamat pagi Musang sahabatku, kamu tampaknya sibuk sekali ya?” kata Ayam mengagetkan Musang.

 

“Iya nih, aku sedang menanam biji jagung, agar nanti jika sudah tumbuh besar, aku bisa memanennya. Jagung itu makanan kesukaanku,” kata Musang.

 

“Wah kau memang sahabatku yang pintar. Aku juga suka makan jagung,” sahut sang ayam.

 

“Bagaimana jika kamu ikut menanam biji jagung ini? nanti jika sudah mau panen, kamu akan aku berikan sebagian dari hasil panennya agar kita bisa memakannya bersama” tanya Musang sembari menanam biji jagung.

 

“Baiklah aku setuju,” sahut sang ayam.

 

Kemudian Musang memberi beberapa biji jagung kepada ayam. Musang memang sangat baik karena mau mengajak sahabatnya itu agar ikut menanam jagung. Jika suatu saat pohon jagung telah tumbuh besar dan siap dipanen, maka Musang berjanji akan memberi sebagian hasil panennya kepada sang ayam.

 

“Aku harap kamu mau menjaga kebun jagung ini, karena sekarang aku ada keperluan, di hutan sebelah timur. Nanti jika sudah tiba waktu panen jagung, aku pasti kembali lagi ke sini,” kata Musang.

 

“Baiklah, aku pasti akan menjaga kebun jagung milik kamu ini!” sahut ayam .

 

Lalu Musang pergi dari tempat itu. Sementara ayam masih berada di sana. Dia berniat menjaga kebun jagung milik Musang.

 

Setelah berbulan-bulan lamanya, Musang ternyata tidak kunjung kembali mengunjungi kebun jagung miliknya. 

 

““Aku heran, kenapa Musang tidak kunjung kembali ke sini. Kupikir jagung ini akan ku petik beberapa untuk ku makan,” gumamnya.

 

Ayam tampaknya merasa lapar. Lalu dia memetik sebutir jagung yang sudah matang di kebun itu.

 

“aahh.. Lega juga akhirnyaa!” ucap ayam sambil memakan jagung.

 

Ayam ternyata lupa bahwa dia berjanji akan menunggu Musang kembali ke tempat itu. Dia lupa jika semua jagung di sana adalah milik dari Musang. Tetapi dia mulai menjadi serakah dengan memetik jagung itu. Kemudian dia memanen semua jagung yang sudah matang di kebun milik Musang. Jagungnya banyak sekali. ayam memetik jagung satu persatu dengan cepat. 

 

“mungkin Jagung ini akan kumakan saja, Musang pasti tidak akan kembali lagi ke sini,” ucap sang ayam. 

 

Kemudian ayam memakan Semua jagung itu sendirian, tanpa menyisakan satu jagungpun untuk musang, Hingga Ia merasa Kekenyangan.

 

“Wah semua jagung ini terasa nikmat sekali” Ucap ayam yang sedang kekenyangan.

 

Dari dalam Hutan Kancil Melihat sang ayam yang sedang kekenyangan sehabis memakan jagung-jagung tersebut, dan juga melihat sang ayam menyembunyikan tumpukan jagung tersebut dengan daun daun kering.

 

Beberapa saat kemudian Musang muncul di kebun itu. Musang sangat terkejut dan panik, karena jagung yang ia tanam hilang entah kemana. 

 

“heii ayamm, kemana kauu , kemanaaa semua jagung-jagung kuu” teriakan musang sembari mencari sang ayam

 

Ayam terbangung dan mulai takut dengan kedatangan musang yang mencari jagung-jagungnya karena ia pikir musang tidak akan kembali lagi ketempatnya dan ia sudah terlanjur memakan semua jagung-jagung itu sendirian tampa menyisakan untuk sang musang, ia memutuskan menghampiri musang.

 

“kenapa kau musang berteriak memanggil ku?” balas ayam , menghampiri musang

 

“Kemana semua jagung-jagung yang ku tanam bersama mu” ucap Musang sembari bertanya-tanya kemana semua jagungnya menghilang.

 

“Eh.., semua jagung-jagung yang kita tanam waktu itu tidak ada yang berbuah, pohonnya terkena penyakit dan tak berbuah sama sekali!” kata Ayam berpura-pura dan gelisah akan pertanyaan sang musang.

 

Lalu si Kancil muncul dari balik semak semak kebun itu. Perlahan-lahan dia membuka tumpukkan daun-daun kering. Ternyata di dalamnya terdapat  .sisa sisa jagung yang telah dimakan oleh Ayam. Musang pun menatap sisa-sisa jagung dan kecewa pada sang Ayam yang telah memakan semua jagungnya.

 

“Kamu tidak bisa berbohong lagi ayam! , ini sudah ada buktinya, tumpukan sisa-sisa jagung yang telah kau makan,Kenapa kau memakan semua jagung milikku ayam!”  Musang merasa kesal dan mencekik sang ayam.

 

“Le-lepaskan aku musang… Aku kira kau takkan datang ke tempat ini lagi, jadi aku berfikir untuk memetik beberapa jagung untuk kumakan, waktu itu aku merasa sangat lapar ,” Jawab sang Ayam sambil ketakutan.

 

Musang terlihat sangat marah dan kecewa dengan sang ayam yang telah menghabiskan semua jagungnya tampa menyisakan untuk dirinya. Lalu Kancil mencoba untuk menahan Musang agar tidak melakukan hal yang tidak di inginkan.

 

“ayam!! ,kamu seharusnya minta maaf kepada Musang, karena kamu telah ingkar janji. Kamu disuruh olehnya untuk menjaga kebun hingga musang kembali dan kamu malah memetik semua hasil jagungnya dan kau makan sendiri tampa menyisakan untuk sahabatmu sendiri!!. Itu perbuatan yang tidak baik, Kamu harus benar benar bertanggung jawab kepada musang! Karena Musang benar-benar terlihat marah” kata si Kancil menatap tajam sang ayam.

 

“umm.. maafkan aku Musang, aku janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,” ucap ayam yang merasa sangat bersalah akan perbuatannya.

 

“Baik akan aku maafkan kamu tapi ada syaratnya” Kata Musang menegaskan kata-katanya

 

“Hah.. Apa syaratnya?”

 

“Kamu Harus mengembalikan semua jagung itu dalam waktu 4 Hari, Kalau tidak aku akan memakan mu dan semua keturunan mu tanpa ada sisa sedikitpun”Ucap Musang sembari menatap tajam kearah sang ayam.

 

Lalu Ayam merasa cemas dan ketakutan mendengar syarat dari  musang tersebut.

 

“Tapi itu Terlalu…”Ucap ayam.

 

“AKU TAK PEDULI!”Ucap Musang dengan lantang.

 

Lalu Musang pun pergi meninggalkan ayam tersebut, dan Ayam mencoba bertanya dan meminta bantuan kepada Kancil.

 

“Kancil bagaimana Ini? Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan ”Ucap Ayam yang sedang cemas.

 

“Mana Ku Tau… Ingat ini wahai ayam, kamu berani berbuat sesuatu maka kamu harus berani Bertanggung jawab dengan hal yang kamu lakukan”Jawab Kancil.

 

Akhirnya Kancil pun Meninggalkan Sang Ayam Sendirian. Pada ke Esokan Harinya Sang Ayam masih kebingungan bagaimana cara mengembalikan semua jagung milik Musang, tiba tiba Ayam memiliki Ide Untuk Kabur meninggalkan Perkebunan jagung Tersebut untuk keselamatannya.

 

“Aduh.. Bagaimana caraku untuk mengembalikan semua jagung milik musang tersebut”Ucap sang Ayam sambil kebingungan.

 

“Dari Pada aku tetap disini dan tidak memiliki jagung sedikitpun, lebih baik aku pergi saja ketempat yang jauh, pasti musang tidak akan pernah menemukanku lagi”Ucap sang ayam.

 

4 Hari Kemudian, Sang Musang Sudah Kembali Ke Kebun dan ingin menagih semua jagung-jagungnya terhadap sang ayam.

 

“Ayam…. Oh Ayam, Dimana Kamu?” Tanya Musang sembari mencari keberadaannya.

 

Kemudian disitu sang Musang Kebingungan dimana sang Ayam Berada. Tetapi tiba tiba sang Musang melihat Jejak Kaki sang Ayam yang menuju kedalam Hutan. Disitu Musang benar benar Marah.

 

“APA!? Berani beraninya Kau meninggalkan tanggung jawab mu Begitu saja, Aku tidak akan Tinggal diam saja. Mulai sekarang Aku bersumpah Akan Memakan Mu dan semua keturunan mu AYAM…!”Jawab Musang Dengan Marah dan lantang.

 

Akhirnya dari situ Musang dan Ayam tidak pernah berteman Lagi, dan sesuai janji dari musang, dia akan memakan semua ayam yang ia lihat.

 

Pesan Moral Yang Dapat di ambil adalah jangan pernah meninggalkan sesuatu yang telah diamanahkan kepada kita.

 

 

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts