Pada suatu hari, nampaklah Musang sedang
menanam biji jagung di lubang tanah. Satu demi satu biji jagungnya dimasukkan
ke dalam lubang tanah. Tempat itu cukup luas, sehingga dapat ditanami jagung
dengan jumlah yang banyak. Tiba-tiba muncullah ayam di tempat itu.
“Selamat pagi Musang sahabatku, kamu tampaknya sibuk
sekali ya?” kata Ayam mengagetkan Musang.
“Iya nih, aku sedang menanam biji jagung, agar nanti jika
sudah tumbuh besar, aku bisa memanennya. Jagung itu makanan kesukaanku,” kata
Musang.
“Wah kau memang sahabatku yang pintar. Aku juga suka
makan jagung,” sahut sang ayam.
“Bagaimana jika kamu ikut menanam biji jagung ini? nanti jika
sudah mau panen, kamu akan aku berikan sebagian dari hasil panennya agar kita
bisa memakannya bersama” tanya Musang sembari menanam biji jagung.
“Baiklah aku setuju,” sahut sang ayam.
Kemudian Musang memberi beberapa biji jagung kepada ayam.
Musang memang sangat baik karena mau mengajak sahabatnya itu agar ikut menanam
jagung. Jika suatu saat pohon jagung telah tumbuh besar dan siap dipanen, maka
Musang berjanji akan memberi sebagian hasil panennya kepada sang ayam.
“Aku harap kamu mau menjaga kebun jagung ini, karena
sekarang aku ada keperluan, di hutan sebelah timur. Nanti jika sudah tiba waktu
panen jagung, aku pasti kembali lagi ke sini,” kata Musang.
“Baiklah, aku pasti akan menjaga kebun jagung milik kamu
ini!” sahut ayam .
Lalu Musang pergi dari tempat itu. Sementara ayam masih
berada di sana. Dia berniat menjaga kebun jagung milik Musang.
Setelah berbulan-bulan lamanya, Musang ternyata tidak
kunjung kembali mengunjungi kebun jagung miliknya.
““Aku heran, kenapa Musang tidak kunjung kembali ke sini.
Kupikir jagung ini akan ku petik beberapa untuk ku makan,” gumamnya.
Ayam tampaknya merasa lapar. Lalu dia memetik sebutir
jagung yang sudah matang di kebun itu.
“aahh.. Lega juga akhirnyaa!” ucap ayam sambil memakan
jagung.
Ayam ternyata lupa bahwa dia berjanji akan menunggu
Musang kembali ke tempat itu. Dia lupa jika semua jagung di sana adalah milik
dari Musang. Tetapi dia mulai menjadi serakah dengan memetik jagung itu.
Kemudian dia memanen semua jagung yang sudah matang di kebun milik Musang.
Jagungnya banyak sekali. ayam memetik jagung satu persatu dengan cepat.
“mungkin Jagung ini akan kumakan saja, Musang pasti tidak
akan kembali lagi ke sini,” ucap sang ayam.
Kemudian ayam memakan Semua jagung itu sendirian, tanpa
menyisakan satu jagungpun untuk musang, Hingga Ia merasa Kekenyangan.
“Wah semua jagung ini terasa nikmat sekali” Ucap ayam
yang sedang kekenyangan.
Dari dalam Hutan Kancil Melihat sang ayam yang sedang
kekenyangan sehabis memakan jagung-jagung tersebut, dan juga melihat sang ayam menyembunyikan
tumpukan jagung tersebut dengan daun daun kering.
Beberapa saat kemudian Musang muncul di kebun itu. Musang
sangat terkejut dan panik, karena jagung yang ia tanam hilang entah kemana.
“heii ayamm, kemana kauu , kemanaaa semua jagung-jagung
kuu” teriakan musang sembari mencari sang ayam
Ayam terbangung dan mulai takut dengan kedatangan musang
yang mencari jagung-jagungnya karena ia pikir musang tidak akan kembali lagi
ketempatnya dan ia sudah terlanjur memakan semua jagung-jagung itu sendirian
tampa menyisakan untuk sang musang, ia memutuskan menghampiri musang.
“kenapa kau musang berteriak memanggil ku?” balas ayam ,
menghampiri musang
“Kemana semua jagung-jagung yang ku tanam bersama mu” ucap
Musang sembari bertanya-tanya kemana semua jagungnya menghilang.
“Eh.., semua jagung-jagung yang kita tanam waktu itu
tidak ada yang berbuah, pohonnya terkena penyakit dan tak berbuah sama sekali!”
kata Ayam berpura-pura dan gelisah akan pertanyaan sang musang.
Lalu si Kancil muncul dari balik semak semak kebun itu.
Perlahan-lahan dia membuka tumpukkan daun-daun kering. Ternyata di dalamnya
terdapat .sisa sisa jagung yang telah dimakan oleh Ayam. Musang
pun menatap sisa-sisa jagung dan kecewa pada sang Ayam yang telah memakan semua
jagungnya.
“Kamu tidak bisa berbohong lagi ayam! , ini sudah ada
buktinya, tumpukan sisa-sisa jagung yang telah kau makan,Kenapa kau memakan semua
jagung milikku ayam!” Musang merasa kesal dan
mencekik sang ayam.
“Le-lepaskan aku musang… Aku kira kau takkan datang ke
tempat ini lagi, jadi aku berfikir untuk memetik beberapa jagung untuk kumakan,
waktu itu aku merasa sangat lapar ,” Jawab sang Ayam sambil ketakutan.
Musang terlihat sangat marah dan kecewa dengan sang ayam
yang telah menghabiskan semua jagungnya tampa menyisakan untuk dirinya. Lalu
Kancil mencoba untuk menahan Musang agar tidak melakukan hal yang tidak di
inginkan.
“ayam!! ,kamu seharusnya minta maaf kepada Musang, karena
kamu telah ingkar janji. Kamu disuruh olehnya untuk menjaga kebun hingga musang
kembali dan kamu malah memetik semua hasil jagungnya dan kau makan sendiri
tampa menyisakan untuk sahabatmu sendiri!!. Itu perbuatan yang tidak baik, Kamu
harus benar benar bertanggung jawab kepada musang! Karena Musang benar-benar
terlihat marah” kata si Kancil menatap tajam sang ayam.
“umm.. maafkan aku Musang, aku janji tidak akan
mengulangi perbuatan itu lagi,” ucap ayam yang merasa sangat bersalah akan perbuatannya.
“Baik akan aku maafkan kamu tapi ada syaratnya” Kata
Musang menegaskan kata-katanya
“Hah.. Apa syaratnya?”
“Kamu Harus mengembalikan semua jagung itu dalam waktu 4
Hari, Kalau tidak aku akan memakan mu dan semua keturunan mu tanpa ada sisa
sedikitpun”Ucap Musang sembari menatap tajam kearah sang ayam.
Lalu Ayam merasa cemas dan ketakutan mendengar syarat
dari musang tersebut.
“Tapi itu Terlalu…”Ucap ayam.
“AKU TAK PEDULI!”Ucap Musang dengan lantang.
Lalu Musang pun pergi meninggalkan ayam tersebut, dan
Ayam mencoba bertanya dan meminta bantuan kepada Kancil.
“Kancil bagaimana Ini? Aku tidak tau apa yang harus aku
lakukan ”Ucap Ayam yang sedang cemas.
“Mana Ku Tau… Ingat ini wahai ayam, kamu berani berbuat
sesuatu maka kamu harus berani Bertanggung jawab dengan hal yang kamu lakukan”Jawab
Kancil.
Akhirnya Kancil pun Meninggalkan Sang Ayam Sendirian.
Pada ke Esokan Harinya Sang Ayam masih kebingungan bagaimana cara mengembalikan
semua jagung milik Musang, tiba tiba Ayam memiliki Ide Untuk Kabur meninggalkan
Perkebunan jagung Tersebut untuk keselamatannya.
“Aduh.. Bagaimana caraku untuk mengembalikan semua jagung
milik musang tersebut”Ucap sang Ayam sambil kebingungan.
“Dari Pada aku tetap disini dan tidak memiliki jagung
sedikitpun, lebih baik aku pergi saja ketempat yang jauh, pasti musang tidak
akan pernah menemukanku lagi”Ucap sang ayam.
4 Hari Kemudian, Sang Musang Sudah Kembali Ke Kebun dan ingin menagih semua
jagung-jagungnya terhadap sang ayam.
“Ayam…. Oh Ayam, Dimana Kamu?” Tanya Musang sembari
mencari keberadaannya.
Kemudian disitu sang Musang Kebingungan dimana sang Ayam
Berada. Tetapi tiba tiba sang Musang melihat Jejak Kaki sang Ayam yang menuju
kedalam Hutan. Disitu Musang benar benar Marah.
“APA!? Berani beraninya Kau meninggalkan tanggung jawab
mu Begitu saja, Aku tidak akan Tinggal diam saja. Mulai sekarang Aku bersumpah
Akan Memakan Mu dan semua keturunan mu AYAM…!”Jawab Musang Dengan Marah dan
lantang.
Akhirnya dari situ Musang dan Ayam tidak pernah berteman
Lagi, dan sesuai janji dari musang, dia akan memakan semua ayam yang ia lihat.
Pesan Moral Yang Dapat di ambil adalah jangan pernah
meninggalkan sesuatu yang telah diamanahkan kepada kita.
No comments:
Post a Comment