Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, October 23, 2024

Peran Orang Tua pada Pendampingan Literasi Digital untuk Anak Usia Dini di Era Globalisasi

 


Orang tua mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anaknya, termasuk ke dalam pengenalan literasi digital di era teknologi digital ini. Banyak anak usia dini sekarang yang sudah kecanduan gadget. Orang tua yang tidak memperhatikan anaknya jika anak meminta handphone langsung diberikan saja. Dengan dalih orang tua tidak mau ribet dengan rengekan anak yang meminta-minta handphone tersebut.

Sejalan dengan ungkapan (Basyiroh, 2017) dengan alasan tersebut juga banyak orang tua yang memberikan perangkat elektronik begitu saja pada anak mereka tanpa didampingi. Pengenalan dan pendampingan pada saat anak mengakses situs digital oleh anak tersebut perlu adanya pendampingan yang intensif. Mulai dari pemilihan konten yang di akses oleh anak, waktu yang diperbolehkan untuk mengakses hingga pengaturan-pengaturan dalam handphone.

 Menurut (Desi Nur Safitri & Elise Muryanti, 2021) orang tua berperan penting dalam pendidikan anak usia dini di masa new normal ini. Dengan melakukan pembiasaan dan memberikan batasan-batasan dalam penggunaan teknologi digital oleh orang tua dan guru kepada anak, diharapkan dapat mewujudkan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital secara bijak oleh anak usia dini serta untuk menjaga anak dari dampak negatif penggunaan teknologi digital pada masa new normal.

Maka disini perlunya peran orang tua dalam pengenalan literasi digital untuk anak usia dini agar anak dapat lebih bijak dalam mengakses situs digital. Orang tua yang memegang peran penuh dalam konteks ini. Orang tua yang menjadi pengendali bagi pengenalan literasi anak usia dini. Jika orang tua memberikan edukasi yang cukup baik dalam mengakses situs digital maka anak akan dapat memilah-milah dan dapat terarah dalam mengenal literasi digital. Begitu pula jika orang tua tidak mengenalkan dan tidak mendampingi anak uisia dini dalam mengakses situs digital maka anak akan secara bebas dan tidak dapat terkontrol secara berkala maupun konten-konten yang di aksesnya. Sehingga akan berdampak buruk pula pada anak itu sendiri.

Teknologi Digital Pada anak usia dini, literasi digital didefinisikan sebagai penggabungan unsur-unsur kognitif, fisik, sosial-emosional, dan sosial-budaya untuk meningkatkan penggunaan teknologi secara positif, sambil memperhitungkan/mempertimbangkan kebutuhan perkembangan spesifik anak usia dini, seperti keterampilan motorik halus, pengembangan pribadi dan sosial, keterampilan fungsi eksekutif dan, keaksaraan yang muncul (Kazakoff, 2016).

Dari berbagai aspek perkembangan anak diatas dapat dikembangkan melalui teknologi digital dengan pengenalan literasi digital pada anak usia dini. Tentunya dengan adanya peran orang tua yang aktif dan memberikan pengenalan dan arahan kepada anak dengan baik. Sekarang ini sudah banyak tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memperkenalkan teknologi sebagai media pembelajaran. Beberapa PAUD yang memiliki standar internasional bahkan memberikan tugas dalam bentuk digital.

Ambil saja contoh anak dapat mengerjakan tugas dari gadget mereka dengan melakukan pengunduhan (Pentury, 2018). Diketahui banyak Lembaga Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) yang sudah mengenalkan media pembelajaran dengan teknologi digital. Segala sesuatu dapat dimudahkan dalam kegiatan pembelajarannya melalui teknologi digital sekarang ini.

Menurut (Harjono, 2019) literasi digital ialah gabungan antara kecakapan teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan kritis dalam berpikir, kerjasama, dan kesadaran sosial. Terlebih lagi pada masa new normal ini, dimana penggunaan teknologi digital oleh anak-anak semakin meningkat. Teknologi digital digunakan sebagai media informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, seperti menonton video pembelajaran yang diberikan oleh guru atau dari berbagai platform sosial media, menjalin komunikasi dengan guru mengenai tugas sekolah.

Selain untuk pembelajaran, teknologi digital seperti smartphone digunakan anak untuk bermain game dan tidak jarang anak usia dini sudah mampu mengakses internet untuk bermain game online, menonton kartun dan lainnya. Pada anak usia dini pentingnya literasi digital, literasi digital dalam konteks pendidikan ini sangat berperan dalam mengembangkan pengetahuan (kognitif) anak usia dini melalui stimulasi rasa keingintahuan dan kreativitas yang dimiliki anak.

Pengenalan literasi digital yang dilakukan pada anak yaitu kemampuan penggunaan teknologi digital secara sederhana. Misalnya mengenalkan cara mengakses situs teknologi digital dengan baik. Selain itu mengajarkan mengoprasikan perangkat teknologi digital sesuai dengan ketentuannya. Terjadinya peningkatan penggunaan teknologi digital pada anak usia dini ini menjadi satu diantara faktor penyebab pentingnya pengenalan literasi digital dilakukan kepada anak sejak usia dini. Ini dikarenakan teknologi digital tidak bisa dihindari penggunaannya oleh anak usia dini, tetapi sebaliknya kehadiran teknologi digital harus dimanfaatkan sebaiknya untuk perkembangan anak melalui bimbingan, arahan, dan kontrol yang tepat dari lingkungan sekitar anak, yaitu guru dan orangtua (Desi Nur Safitri & Elise Muryanti, 2021).

Peran orang tua disini sangat-sangatlah penting dalam penggunaan teknologi digital ini pada anak usia dini. Kaitannya dengan pengenalan literasi digital bagi anak usia dini orang tua harus memberikan pengenalan dan bimbingan yang tepat. Orang tua yang dapat memberikan bimbingan, arahan dan kontrol pada anak usia dini.

Perilaku yang positif ini juga tidak lepas dari peran orang tua yang  mengarahkan mana yang baik dan mana yang buruk. Anak-anak tersebut belajar dari literasi digital dan mulai menirukannya karena mereka merasa jika itu bukanlah hal yang buruk. Peran orang tua disini mengatur peralatan elektronik, termasuk juga aplikasi yang ada di dalam gadget agar sesuai dengan usia anak-anak mereka (Fatimah, 2020).

Dalam pengenalan literasi digital orang tua memberikan arahan sepeti memberikan pengertian kepada anak konten yang baik dan yang buruk. Sebagi anak yang dilihatnya maka akan ditirukannya, maka orang tua berperan mengatur apa saja konten-konten dan aplikasi-aplikasi ang dapat di akses oleh anak. Mengingat teknologi digital sekarang ini sangat luas dan dengan mudahnya dapat didapatkannya/mudah diakses. Sehingga orang tua harus lebih bijak lagi dalam mengenalkan literasi digital kepada anak usia dini. Orang tua juga harus memberikan batasan-batasan waktu dalam mengakses situs digital pada anak, sehingga dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak.

Literasi digital pada anak tidak hanya tentang menjauhkan anak-anak dari informasi yang tidak diinginkan seperti dengan cara mematikan TV, tetapi dengan membantu anakanak menjadi terpelajar, kompeten, dan kritis dalam berbagai variasi media sehingga apa yang dilihat dan didengar mampu diinterpretasikan (Desi Nur Safitri & Elise Muryanti, 2021).

Literasi digital yang diberikan kepada anak jika dimanfaatkan dengan baik maka dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang efektif. Selain itu dapat digunakan untuk mengembangkan bakat anak dengan melihat konten-konten sebagai referensi untuk pengembangan anak. Dengan melakukan hal tersebut anak dapat berpikir kritis dalam melaksanakan tugas-tugas kesehariannya dengan baik.

Teknologi digital dapat digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini untuk meningkatkan minat anak mengikuti pembelajaran. Ada banyak dampak positif lainnya dari teknologi digital, agar anak mampu memanfaatkannya dengan baik, butuh pengawasan dan pengarahan dari orang tua, karena selain berdampak positif, teknologi digital juga memiliki dampak negatif yang harus dihindari menurut (Nisa’, 2020).

Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran anak dengan meningkatkan minat anak. Dengan begitu, anak senang dalam kegiatan pembelajarannya. Orang tua harus bisa memanfaatkan dampak positif dari teknologi digital ini dengan baik, sehingga pengenalan literasi digital anak usia dini dapat dicapai dengan maksimal.

Perlu pembatasan dalam penggunaan media digital pada anak, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan mengenalkan dan meliterasikan berbagai jenis media kepada anak terfokus hanya pada gawai namun juga mampu memperoleh kesenangan melalui berbagai media yang dapat mereka manfaatkan untuk mencari kesenangan (Dian Miranda, Marmawi R., Andini Linarsih, Annisa Amalia, 2022).

Dengan adanya pembatasan dalam mengakses penggunaan media digital ini perlu adanya peran orang tua yang membimbing dan mengingatkan anak. Selain itu anak juga mendapatkan kesenangan dalam mengakses media digital seperti permainan dan edukasi. Anak-anak sudah sangat pandai dalam mengakses konten-konten melalui media digital seperti internet atau games elektronik termasuk tayangan mengandung kekerasan dan eksplisit seksual. Oleh karena itu penggunaan media oleh anak-anak tersebut harus dipandu untuk mencegah konsumsi media yang tidak benar (tidak kredibel) atau berlebihan (Silawati, dkk, 2018).

Perlunya pengawasan dari orang tua dalam mengakses konten-konten yang dilihat oleh anak. Orang tua dapat mendampingi/mengawasi anak pada saat anak memegang gadgetnya. Dengan duduk berdampingan sembari memberikan arahan kepada anak mengenai kegiatan mengakses konten-konten digital oleh anak tersebut. Penggunaan media digital yang tepat tentu saja akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak, namun sebaliknya jika konsumsi media digital yang berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak (Nurjanah & Mukarromah, 2021).

Pembatasan waktu untuk anak usia dini dalam mengakses konten-konten digital tersebut juga harus dibatasi, yang berperan disini adalah orang tua. Orang tua dapat memberikan jadwal kepada anak waktu/saat-saat dimana anak dapat memegang gadgetnya. Pentingnya pendampingan orang tua terhadap penggunaan gawai ini karena gawai dapat menimbulkan beberapa akibat dari anak usia dini yang ketergantungan gawai antara lain (1) anak-anak cenderung tidak peduli dengan lingkungannya, (2) anak tidak menghiraukan perintah orang tuanya karena keasikan bermain gawai, (3) mereka dapat menerima informasi dengan baik namun tidak dapat berkomunikasi baik dengan orang tua mereka, dan (4) mereka tidak dapat membangun hubungan yang hangat dengan orang tua dikerenakan terlalu disibukkan dengan gawai mereka (Savitri, dkk 2019).

Mengetahui akibat penggunaan gawai tersebut, maka dengan adanya peran orang tua dalam literasi digital anak ini maka dapat diminimalisir. Maka peran orang tua dalam pengenalan literasi digital pada anak usia dini di era teknologi digital ini sangatlah penting sekali. Maka orang tua harus bisa memberikan bimbingan penuh kepada anak pada saat anak mengakes konten-konten digital. Mengingat literasi digital ini sangat penting, dan teknologi digital ini dapat menimbulkan dampak yang positif maupun negatif. Namun hal ini bukan berarti di era teknologi digital ini harus dihindari, justru harus di kenalkan pada anak dengan bijak.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts