Orang tua mempunyai tanggung jawab dalam mendidik
anaknya, termasuk ke dalam pengenalan literasi digital di era teknologi digital
ini. Banyak anak usia dini sekarang yang sudah kecanduan gadget. Orang tua yang
tidak memperhatikan anaknya jika anak meminta handphone langsung diberikan
saja. Dengan dalih orang tua tidak mau ribet dengan rengekan anak yang
meminta-minta handphone tersebut.
Sejalan dengan ungkapan (Basyiroh, 2017) dengan
alasan tersebut juga banyak orang tua yang memberikan perangkat elektronik
begitu saja pada anak mereka tanpa didampingi. Pengenalan dan pendampingan pada
saat anak mengakses situs digital oleh anak tersebut perlu adanya pendampingan
yang intensif. Mulai dari pemilihan konten yang di akses oleh anak, waktu yang
diperbolehkan untuk mengakses hingga pengaturan-pengaturan dalam handphone.
Menurut (Desi
Nur Safitri & Elise Muryanti, 2021) orang tua berperan penting dalam
pendidikan anak usia dini di masa new normal ini. Dengan melakukan pembiasaan
dan memberikan batasan-batasan dalam penggunaan teknologi digital oleh orang
tua dan guru kepada anak, diharapkan dapat mewujudkan keterampilan dalam
menggunakan teknologi digital secara bijak oleh anak usia dini serta untuk
menjaga anak dari dampak negatif penggunaan teknologi digital pada masa new
normal.
Maka disini perlunya peran orang tua dalam
pengenalan literasi digital untuk anak usia dini agar anak dapat lebih bijak
dalam mengakses situs digital. Orang tua yang memegang peran penuh dalam
konteks ini. Orang tua yang menjadi pengendali bagi pengenalan literasi anak
usia dini. Jika orang tua memberikan edukasi yang cukup baik dalam mengakses
situs digital maka anak akan dapat memilah-milah dan dapat terarah dalam
mengenal literasi digital. Begitu pula jika orang tua tidak mengenalkan dan
tidak mendampingi anak uisia dini dalam mengakses situs digital maka anak akan
secara bebas dan tidak dapat terkontrol secara berkala maupun konten-konten
yang di aksesnya. Sehingga akan berdampak buruk pula pada anak itu sendiri.
Teknologi Digital Pada anak usia dini, literasi
digital didefinisikan sebagai penggabungan unsur-unsur kognitif, fisik,
sosial-emosional, dan sosial-budaya untuk meningkatkan penggunaan teknologi
secara positif, sambil memperhitungkan/mempertimbangkan kebutuhan perkembangan
spesifik anak usia dini, seperti keterampilan motorik halus, pengembangan
pribadi dan sosial, keterampilan fungsi eksekutif dan, keaksaraan yang muncul
(Kazakoff, 2016).
Dari berbagai aspek perkembangan anak diatas dapat
dikembangkan melalui teknologi digital dengan pengenalan literasi digital pada
anak usia dini. Tentunya dengan adanya peran orang tua yang aktif dan
memberikan pengenalan dan arahan kepada anak dengan baik. Sekarang ini sudah
banyak tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memperkenalkan teknologi sebagai
media pembelajaran. Beberapa PAUD yang memiliki standar internasional bahkan
memberikan tugas dalam bentuk digital.
Ambil saja contoh anak dapat mengerjakan tugas dari
gadget mereka dengan melakukan pengunduhan (Pentury, 2018). Diketahui banyak
Lembaga Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) yang sudah mengenalkan media
pembelajaran dengan teknologi digital. Segala sesuatu dapat dimudahkan dalam
kegiatan pembelajarannya melalui teknologi digital sekarang ini.
Menurut (Harjono, 2019) literasi digital ialah
gabungan antara kecakapan teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan
kritis dalam berpikir, kerjasama, dan kesadaran sosial. Terlebih lagi pada masa
new normal ini, dimana penggunaan teknologi digital oleh anak-anak semakin
meningkat. Teknologi digital digunakan sebagai media informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran, seperti menonton video pembelajaran yang diberikan oleh
guru atau dari berbagai platform sosial media, menjalin komunikasi dengan guru
mengenai tugas sekolah.
Selain untuk pembelajaran, teknologi digital seperti
smartphone digunakan anak untuk bermain game dan tidak jarang anak usia dini
sudah mampu mengakses internet untuk bermain game online, menonton kartun dan
lainnya. Pada anak usia dini pentingnya literasi digital, literasi digital
dalam konteks pendidikan ini sangat berperan dalam mengembangkan pengetahuan (kognitif)
anak usia dini melalui stimulasi rasa keingintahuan dan kreativitas yang
dimiliki anak.
Pengenalan literasi digital yang dilakukan pada anak
yaitu kemampuan penggunaan teknologi digital secara sederhana. Misalnya
mengenalkan cara mengakses situs teknologi digital dengan baik. Selain itu
mengajarkan mengoprasikan perangkat teknologi digital sesuai dengan
ketentuannya. Terjadinya peningkatan penggunaan teknologi digital pada anak
usia dini ini menjadi satu diantara faktor penyebab pentingnya pengenalan
literasi digital dilakukan kepada anak sejak usia dini. Ini dikarenakan
teknologi digital tidak bisa dihindari penggunaannya oleh anak usia dini,
tetapi sebaliknya kehadiran teknologi digital harus dimanfaatkan sebaiknya
untuk perkembangan anak melalui bimbingan, arahan, dan kontrol yang tepat dari
lingkungan sekitar anak, yaitu guru dan orangtua (Desi Nur Safitri & Elise
Muryanti, 2021).
Peran orang tua disini sangat-sangatlah penting
dalam penggunaan teknologi digital ini pada anak usia dini. Kaitannya dengan
pengenalan literasi digital bagi anak usia dini orang tua harus memberikan
pengenalan dan bimbingan yang tepat. Orang tua yang dapat memberikan bimbingan,
arahan dan kontrol pada anak usia dini.
Perilaku yang positif ini juga tidak lepas dari peran
orang tua yang mengarahkan mana yang
baik dan mana yang buruk. Anak-anak tersebut belajar dari literasi digital dan
mulai menirukannya karena mereka merasa jika itu bukanlah hal yang buruk. Peran
orang tua disini mengatur peralatan elektronik, termasuk juga aplikasi yang ada
di dalam gadget agar sesuai dengan usia anak-anak mereka (Fatimah, 2020).
Dalam pengenalan literasi digital orang tua
memberikan arahan sepeti memberikan pengertian kepada anak konten yang baik dan
yang buruk. Sebagi anak yang dilihatnya maka akan ditirukannya, maka orang tua
berperan mengatur apa saja konten-konten dan aplikasi-aplikasi ang dapat di
akses oleh anak. Mengingat teknologi digital sekarang ini sangat luas dan
dengan mudahnya dapat didapatkannya/mudah diakses. Sehingga orang tua harus
lebih bijak lagi dalam mengenalkan literasi digital kepada anak usia dini.
Orang tua juga harus memberikan batasan-batasan waktu dalam mengakses situs
digital pada anak, sehingga dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi pada anak.
Literasi digital pada anak tidak hanya tentang
menjauhkan anak-anak dari informasi yang tidak diinginkan seperti dengan cara
mematikan TV, tetapi dengan membantu anakanak menjadi terpelajar, kompeten, dan
kritis dalam berbagai variasi media sehingga apa yang dilihat dan didengar
mampu diinterpretasikan (Desi Nur Safitri & Elise Muryanti, 2021).
Literasi digital yang diberikan kepada anak jika
dimanfaatkan dengan baik maka dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang
efektif. Selain itu dapat digunakan untuk mengembangkan bakat anak dengan
melihat konten-konten sebagai referensi untuk pengembangan anak. Dengan
melakukan hal tersebut anak dapat berpikir kritis dalam melaksanakan
tugas-tugas kesehariannya dengan baik.
Teknologi digital dapat digunakan dalam proses
pembelajaran anak usia dini untuk meningkatkan minat anak mengikuti
pembelajaran. Ada banyak dampak positif lainnya dari teknologi digital, agar
anak mampu memanfaatkannya dengan baik, butuh pengawasan dan pengarahan dari
orang tua, karena selain berdampak positif, teknologi digital juga memiliki
dampak negatif yang harus dihindari menurut (Nisa’, 2020).
Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk media
pembelajaran anak dengan meningkatkan minat anak. Dengan begitu, anak senang
dalam kegiatan pembelajarannya. Orang tua harus bisa memanfaatkan dampak
positif dari teknologi digital ini dengan baik, sehingga pengenalan literasi
digital anak usia dini dapat dicapai dengan maksimal.
Perlu pembatasan dalam penggunaan media digital pada
anak, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan mengenalkan dan
meliterasikan berbagai jenis media kepada anak terfokus hanya pada gawai namun
juga mampu memperoleh kesenangan melalui berbagai media yang dapat mereka
manfaatkan untuk mencari kesenangan (Dian Miranda, Marmawi R., Andini Linarsih,
Annisa Amalia, 2022).
Dengan adanya pembatasan dalam mengakses penggunaan
media digital ini perlu adanya peran orang tua yang membimbing dan mengingatkan
anak. Selain itu anak juga mendapatkan kesenangan dalam mengakses media digital
seperti permainan dan edukasi. Anak-anak sudah sangat pandai dalam mengakses
konten-konten melalui media digital seperti internet atau games elektronik
termasuk tayangan mengandung kekerasan dan eksplisit seksual. Oleh karena itu
penggunaan media oleh anak-anak tersebut harus dipandu untuk mencegah konsumsi
media yang tidak benar (tidak kredibel) atau berlebihan (Silawati, dkk, 2018).
Perlunya pengawasan dari orang tua dalam mengakses
konten-konten yang dilihat oleh anak. Orang tua dapat mendampingi/mengawasi
anak pada saat anak memegang gadgetnya. Dengan duduk berdampingan sembari
memberikan arahan kepada anak mengenai kegiatan mengakses konten-konten digital
oleh anak tersebut. Penggunaan media digital yang tepat tentu saja akan
memberikan dampak positif bagi perkembangan anak, namun sebaliknya jika
konsumsi media digital yang berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi
perkembangan anak (Nurjanah & Mukarromah, 2021).
Pembatasan waktu untuk anak usia dini dalam
mengakses konten-konten digital tersebut juga harus dibatasi, yang berperan
disini adalah orang tua. Orang tua dapat memberikan jadwal kepada anak
waktu/saat-saat dimana anak dapat memegang gadgetnya. Pentingnya pendampingan
orang tua terhadap penggunaan gawai ini karena gawai dapat menimbulkan beberapa
akibat dari anak usia dini yang ketergantungan gawai antara lain (1) anak-anak
cenderung tidak peduli dengan lingkungannya, (2) anak tidak menghiraukan
perintah orang tuanya karena keasikan bermain gawai, (3) mereka dapat menerima
informasi dengan baik namun tidak dapat berkomunikasi baik dengan orang tua
mereka, dan (4) mereka tidak dapat membangun hubungan yang hangat dengan orang
tua dikerenakan terlalu disibukkan dengan gawai mereka (Savitri, dkk 2019).
Mengetahui akibat penggunaan gawai tersebut, maka
dengan adanya peran orang tua dalam literasi digital anak ini maka dapat
diminimalisir. Maka peran orang tua dalam pengenalan literasi digital pada anak
usia dini di era teknologi digital ini sangatlah penting sekali. Maka orang tua
harus bisa memberikan bimbingan penuh kepada anak pada saat anak mengakes
konten-konten digital. Mengingat literasi digital ini sangat penting, dan
teknologi digital ini dapat menimbulkan dampak yang positif maupun negatif.
Namun hal ini bukan berarti di era teknologi digital ini harus dihindari,
justru harus di kenalkan pada anak dengan bijak.
No comments:
Post a Comment