BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap
orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,
mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat
berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atau orang tua. ( Nia, 2001)
Istilah tumbuh kembang
sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter), sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil berinteraksi dengan lingkungannya. (International paediatrics
association, 1999)
Pertumbuhan anak yang
sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan tinggi badan yang ideal
mengikut umurnya. Seringkali didapati bahawa anak anak yang berada dalam umur
yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi badan mereka. Terlintas dalam
fikiran kenapa terdapat perbedaan dalam tinggi badan anak-anak sedangkan mereka
dalam lingkungan umur yang sama.
Proses tumbuh kembang
seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu
; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku.
Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang
berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
2.
Apa saja Tahap Pertumbuhan Anak?
3.
Apa saja Tahap Perkembangan anak?
4.
Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?
5.
Apa saja Kebutuhan
Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang ?
6.
Bagaimana saja Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita?
7.
Apa dan
bagaimana cara menggunakn SDIDDTK, KPSP, KMS?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui dari pertumbuhan dan
perkembangan anak
2.
Mengetahui tahap pertumbuhan anak
3.
Mengetahui tahap perkembangan anak
4.
Mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
5.
Mengetahu kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh kembang
6.
Mengetahui pemantauan tumbuh kembang
bayi dan balita
7.
Mengetahu SDIDDTK, KPSP, KMS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Menurut Supriasa dalam Sarjanaku
(Home 30 September 2003), pertumbuhan adalah
bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi
bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan
mempergunakan satuan panjang atau satuan berat. Definisi pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan
besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Hasil
pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan
anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan
mencangkup perubahan yang semakin sempurna dalam sistem jaringan saraf dan
perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Maka dengan demikian, pertumbuhan
dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Menurut Hasan (Home, 30 September
2013), perubahan kuantitatif disebut
juga “pertumbuhan” merupakan buah
dari perubahan aspek fisik seperti
enambahan berat, tinggi dan proporsi
badan seseorang. Perubahan Kualitatif
eliputi perubahan aspek psikofisik
seperti peningkatan kemampuan berpikir,
berbahasa, perubahan emosi dan
sikap.
Menurut Hartono (2008: 39-41), “perubahan-perubahan
meliputi beberapa
aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4
kategori utama”, yaitu:
a)
Perubahan dalam ukuran
Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun
berat badan. Berat badan dan panjang badan saat baru dilahirkan akan terus
berubah seiring dengan bertambahnya umur diikkuti dengan oleh organ-organ tubuh
lain yang mengalami perubahan ukuran, antara lain perubahan volume otak yang
membawa akibat terjadinya perubahan kemampuan.
Kemampuan mengenal objek-objek dilingkungannya bertambah sedikit demi
sedikit. Semua perubahan tersebut menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang
bisa diukur.
b)
Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala,
anggota badan, dan anggota gerak. Sampai pada umur tertentu perbandingan akan
menetap, yakni pada usia akhir belasan tahun.
Perubahan secara proporsional juga terjadi pada perkembangan mental.
Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dan hal-hal yang rasional
semakin lama semakin besar. Dalam perkembang sosial mereka juga sedikit demi sedikit berubah.
c)
Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Hal-hal yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak akan berubah seiring
dengan bertambahnya usia dan kemampuan yang dimiliki dari diri sang anak.
Seperti pada saat bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut kelenjar thymus
pada daerah dada yang sedikit demi sedikit akan mengalami atrophy (penyusutan)
dan menghilang setelah dewasa.
d)
Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal yang baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai dengan
keadaan dan tingkatan/tahapan perkembangannya, ketika dilahirkan, bayi belum
mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian gigi tersebut akan tumbuh. Dengan
demikian, bayi memperoleh atau menambah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum
ada atau belum dumiliki. Begitu pula seterusnya hingga bayi tersebut tumbuh
dewasa.
Selama perkembangannya manusia masih tetap menerima dan
memperoleh hal-hal yang baru, terutama yang berhubungan dengan kehidupan
psikis. Proses perkembangan untuk memperoleh hal-hal baru tersebut, sebagian
besar dan untuk waktu yang relative lama adalah mengenai kegiatan yang
berhubungan dengan kebutuhan mental. Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan
yang maju dan terus meningkat.
2.2
Tahap
Pertumbuhan Anak
1)
Pranatal (0-28 hari)
a.
Masa embrio
(TM I kehidupan pranatal)
Diferensiasi
berlangsung cepat, terbentuk sistem dan alat-alat dalam tubuh
b.
Masa fetus dini
(TM II kehidupan pranatal)
Pembentukan
jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
Pada akhir masa ini panjang janin 70% daripada panjang pada saat dilahirkan,
sedangkan berat badannya hanya 20% daripadanya, karena jaringan lemak subkutan
belum terbentuk
c.
Masa fetus
akhir
Bertambahnya masa
tubuh dengan cepat. Berat badan fetus dari 700 gram pada akhir trimester kedua
bertambah dengan kecepatan kira-kira 200 gram/minggu sampai pertengahan
trimester ketiga untuk mencapai kira-kira 3.000-3.500 gram
2)
Masa Neonatal (0-4 minggu sesudah lahir)
Penyesuaian
sirkulasi dengan keadaan lingkungan, mulai bernafas dan fungsi alat tubuh
lainnya. Berat badan dapat turun sampai 10 % pada minggu pertama kehidupan yang
dicapai lagi pada hari ke-14
3)
Masa bayi (tahun pertama dan kedua kehidupan)
a.
Umur 1 bulan – 1 tahun
Pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat, fungsi alat tubuh bertambah, terutama sistem saraf.
b.
Umur 1 tahun – 2 tahun
Pertumbuhan
menurun, kemajuan dalam berjalan dan aktifitas motorik serta pengaturan fungsi
ekstresi
4)
Masa prasekolah (umur 2-6 tahun)
Pertumbuhan
melambat, aktifitas jasmani bertambah, kordinasi fungsi dan mekanisme motorik
bertambah, cepat menangkap pelajaran
5)
Masa sekolah (wanita 6-10 tahun, pria 6-12 tahun)
Pertumbuhan tetap,
keterampilan dan proses intelektuil berkembang
6)
Masa adolesensi (wanita 10-18 tahun, pria 12-20 tahun)
Perubahan dari
masa anak ke masa dewasa. Percepatan pertumbuhan tinggi dan berat badan,
timbulnya jenis kelamin sekunder, memerlukan kepercayaan diri sendiri dan
kebebasan, perkembangan fungsi alat kelamin.
Dapat
digambarkan secara umum tahap pertumbuhan anak :
1. Pertumbuhan yang cepat
sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang secara berangsur-angsur
sampai umur 3-4 tahun
2.
Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik
3.
Pertumbuhan
cepat pada masa akil balik (12-16 tahun)
4. Pertumbuhan kecepatannya
mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-kira umur 18 tahun)
berhenti
No comments:
Post a Comment