Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, October 1, 2020

Pengertian Membaca

 


Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, keterampilan membaca tidak terlepas kaitannya dengan pengetahuan tentang kata.  Rangkaian kata yang dibaca agar dipahami kata-kata yang diketahui artinya oleh pembaca. Semakin kaya pembendaharaan kata yang dimilikinya maka semakin tinggi pula pemahaman pembaca akan isi bacaannya. Pembaca yang kurang mengetahui arti atau makna  kata-kata sulit memahami isi bacaan yang dibacanya.

Sebagai contoh, bila seseorang kurang memahami arti kata-kata bahasa Inggris, maka akan sulit dipahami isi bacaan bahasa Inggris tersebut.

Jangankan memahami, mengetahui maksud isi bacaan itu saja mungkin sulit sekali, sehingga kita tidak akan mendapatkan suatu informasi dari bacaan itu. Begitu pula dalam suatu bacaan kita menemukan banyak istilah yang tidak kita ketahui, artinya selain kita kesulitan dalam mencernanya, kita juga akan malas membacanya. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pengetahuan akan arti kata-kata memegang peranan penting dalam memahami keseluruhan isi bacaan.

Uraian tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Burhan (1971:92) sebagai berikut.

Yang paling penting dalam perbuatan membaca adalah keterampilan mamahami dan menggunakan kata-kata.  Pada dasarnya orang-orang tidak akan dapat membaca suatu  bacaan yang jumlah kata-katanya yang terdapat dalam bacaan itu lebih banyak dari jumlah kata-kata yang dapat dipahaminya. Kata-kata adalah alat berfikir. Ketidak mampuan menggunakan  kata-kata dengan baik dan tepat akan menyebabkan timbulnya kesukaran-kesukaran dan kesalahan-kesalahan dalam berfikir. Pengetahuan tentang arti kata, pemilihan kata yang tepat dalam hubungan pemakaiannya dalam usaha memahami isi keseluruhan bacaan itu.

Dengan demikian,  jelaslah bahwa salah satu kunci untuk memahami suatu bacaan adalah penguasaan arti kata-kata yang baik dan yang tepat yang disesuaikan dengan isi bacaan.

Membaca adalah mengeja huruf-huruf yang telah dirangkaikan dalam suatu kata, kalimat, paragraf, dan lebih luas lagi dalam suatu wacana, atau buku, tujuannya adalah untuk menggali, memahami dan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, gagasan atau segala sesuatu yang terdapat dalam bacaan tersebut.

Pengertian membaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (988:62) sebagai berikut :

 Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikannya oleh penulis melalui media kata-kata atau tulisan. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan supaya membentuk suatu pandangan agar makna kata-kata membentuk suatu kesatuan, maka pesan yang tersurat dan tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses  membaca itu tidak terlaksana dengan baik apabila kelompok kata tersebut tidak membentuk suatu kesatuan (koheren).

 

 

Agar makna yang tersirat dan tersurat itu dapat dipahami, maka kita harus mengetahui makna kata-kata dalam seluruh bacaan. Kemampuan yang diperlukan dalam membaca bukan saja kemampuan motorik berupa gerakan mata, tetapi juga melibatkan pikiran, penalaran dan ingatan pembaca. Selain itu, pembaca juga harus mampu memahami bagaimana  cara-cara  pengarang  menyajikan pikiran dan gagasan. Hal itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Tampubolon (1997:6) sebagai berikut.

Kegiatan membaca adalah kegiatan-kegiatan fikiran atau penalaran termasuk ingatan. Dengan kegiatan memahami informasi yang dikomunikasikan pengarang melalui karangan yang bersangkutan.  Dalam proses memahami informasi dimaksud, mempelajari cara-cara pengarang  menyajikan pikiran-pikirannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam membaca, pembaca dapat memperoleh dua jenis pengetahuan, yaitu informasi baru dari bacaan dan cara-cara penyajian pikiran dalam karangan. Tampubolon (1999:6).

Burhan (1971:90) berpendapat bahwa membaca adalah perbutan yang berdasarkan kerjasama yang berupa keterampilan, yaitu : mengamati, memahami, dan memikirkan.

Mengamati berarti melihat, memperhatikan dengan teliti kata demi kata, kalimat demi kalimat, seterusnya sampai akhir sebuah bacaan. Kegiatan mengamati dilakuakn dan ditentukan oleh kemampuan kata.

Memahami berarti mengerti dan mengetahui benar-benar terhadap ide-ide atau gagasan yang terdapat dalam bacaan. Proses pemahaman ini ditentukan oleh kemampuan intelektualitas pembaca.

Memikirkan berarti mencari upaya untuk menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan intelektualitas tentang segala sesuatu yang terdapat dalam bacaan.

Disamping pengertian atau bantuan yang telah diutarakan di atas, maka membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.

Bahkan ada pula berpendapat penulis yang seolah-olah beranggapan bahwa “membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang tertulis tersebut melalui suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interprestasi fonetik terhadap ejaan biasa menjadi atau menuju bahasa lisan” Tarigan (1985:8).

Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis, tingkatan hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh dan penafsiran atau interprestasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca, makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca. Demikian makna itu akan berubah, karena setiap pembaca memiliki pengalaman yang berbeda-beda yang dipergunakan sebagai alat untuk menginterprestasikan kata-kata tersebut. Tarigan (1985:8).

Demikian jelas bagi kita bahwa bacaan adalah suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Oleh karena itu para pelajar haruslah dibantu untuk menanggapi atau memberi respon terhadap lambang-lambang visual yang mengembangkan tanda-tanda yang telah mereka tanggapi sebelum itu.

Menyimak dan berbicara haruslah selalu mendahului kegiatan membaca. Ketika membaca kita membuat  bunyi dalam kerongkongan kita. Selain itu ketika kita  membaca lebih cepat, kita tahu bagaimana cara menyatakan serta mengelompokan bunyi-bunyi tersebut dan apabila  kita tidak tertegun-tegun melakukannya. Maka sangat penting sekali di ingat agar setiap kesulitan yang berkenaan dengan bunyi, urutan bunyi, intonasi atau ejaan haruslah dijelaskan sebelum para pelajar disuruh membaca dalam hati ataupun membaca lisan. Jadi kesimpilan dari pembicaraan diatas bahwa membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. Tarigan (1985:8-9).

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts