Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, October 13, 2020

Jawaban Soal Sejarah Nasional

 

2. Faktor internal, yakni : Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan. Adanya diskriminasi rasial. Faktor ekternal, yakni: Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.

3.
- Periode awal perkembangan
Gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Sifat gerakannya moderat dan kooperatif dengan perintah kolonial Belanda. Beberapa organisasi dan gerakan muncul yaitu budi utomo, sarejat islam, dan muhammadiyah.
- Periode Nadionalisme Politik
Gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan indonesia organisasi yang muncul dalam periode ini adalah Indische Partij dan gerakan pemuda.
- Periode radikal
Masa dimana organisasi-organisasi pergerakan bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda dan secara tegas nenuntut kemerdekaan. Sifat radikal terutama pada organisasi-organisasi pergerakan pada periode ini yang menolak bekerja sama dengan pemerintah Hindia. Belanda Organisasi yang bergerak secara nonkooperatif diantaranya penghimpunan Indonesia, PKI, PNI
- Periode bertahan
Adalah periode dimana gerakan nasionalisme di Indonesia berupaya lebih moderat dan menahan diri, sikap moderat berarti kembali bekerja sama dengan Pemerintahan Belanda . Parah tokohnya tidak ditangkap ataupun diasingkan. Sehingga kelangsungan hidup organisasi tetap berlangsung. Organisasi yang berkembang saat itu adalah GAPI, Gerindo, Perinda mereka memaksimalkan volteraad sebagai wadah perjuangan mencapai kemerdekaan.

 

4. Faktor-faktor penyebab pergerakan nasional bersifat radikal, antara lain:


1) Timbulnya krisis ekonomi pada tahun 1921 dan krisis perusahaan gula sejak tahun 1918 setelah perang dunia I.

2) Pergantian kepala pemerintahan Hindia Belanda kepada Gubernur Jenderal Fock yang bersifat reaksioner.

 

Organisasi pergerakan nasional Indonesia pada masa radikal, antara lain dilakukan oleh Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Indonesia (Partindo), PNI Baru, Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), dan Partai Sarikat Islam.

 

 

5. Bahkan Perhimpuan Indonesia memiliki pengaruh cukup besar di Indonesia. Banyak organisasi-organisasi pergerakan nasional berdiri karena terinspirasi dari Perhimpunan Indonesia. Organisasi tersebut, yakni Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Jong Indonesia (Pemuda Indonesia). Walaupun perjuangan yang dilakukan bersifat internasional, dampaknya juga dirasakan dalam lingkup nasional.

6.Lahirnya PNI dilatarbelakangi oleh situasi sosio-politik yang kompleks, yang mau tidak mau organisasi baru itu harus menyesuaikan dengan situasi baru. Pemberontakan-pemberontakan PKI tahun 1926 menimbulkan gerakan nasionalis. Pertama, pemberontakan dengan kekerasan itu tidak ada gunanya karena akan mudah ditekan Belanda. Kedua, pembubaran PKI membuat para pemimpin-pemimpin di buang ke Boven Digul untuk menyingkirkan komunis dari area politik. Ketiga, kegagalan PKI akan menyadarkan untuk membentuk organisasi nasionalis. Keempat, dengan tidak adanya PKI akan tercipta kekosongan gerakan nasionalis akan memerlukan arahan partai-partai nasionalis.

Asas PNI adalah sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi yang didasarkan pada marhaenisme. Program PNI disusun sederhana. Dalam anggaran dasarnya dicantumkan tujuan perserikatan, yaitu mengusahakan kemerdekaan Indonesia.

 

7. Indonesia Menggugat

Indonesia Menggugat adalah pidato pembelaan yang dibacakan oleh Soekarno pada persidangan di LandraadBandung pada tahun 1930

Naskah pledoi Indonesia Menggugat menunjukkan karakter manusia pergerakan bernama Sukarno: tidak subjektif, ilmiah, berwawasan luas, kata-katanya tajam, dan berapi-api.

Pertama, Indonesia Menggugat tidak diperuntukkan sebagai pembelaan Sukarno, melainkan sebagai pembelaan terhadap pergerakan nasional Indonesia. Yang digugat pun bukan sekedar kolonialisme Belanda, tetapi imperialisme secara umum. Itulah yang membuat naskah pledoi itu selalu relevan sepanjang imperialisme masih bercokol di muka bumi ini.

Kedua, kendati sedang dikurung di dalam penjara, dengan bahan bacaan yang terbatas, Indonesia Menggugat ternyata tidak kekurangan referensi dan data.

 

8. PNI dan PNIP

Kelahiran Pendidikan Nasional Indonesia (PNI P) yang diinisiasi Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir, misalnya, bukan hanya sebagai jawaban atas Partai Nasional Indonesia (dan kemudian Partindo), melainkan juga dapat diletakkan dalam konteks perdebatan tentang model-model kepartaian. PNIP tidak mengutamakan kepentingan partai sedangkan PNI lebih mengedepankan fungsi sebagia Partai politik dalam menyalurkan aspirasi politiknya

 

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts