Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, October 1, 2020

Karakteristik Karangan Narasi


Berdasarkan uraian di muka, dapat diuraikan beberapa ciri karangan narasi. Ciri-ciri tersebut berkaitan dengan esensi narasi. Esensi karangan narasi adalah adanya unsur kisahan, waktu, perbuatan, atau tindakan, dan tokoh. Perbuatan atau tindakan itu dilakukan tokoh dengan perilaku tertentu yang terjadi dalam satu kesatuan waktu dan terjalin sedemikian rupa dalam alur cerita sehingga hidup dan dinamis.

Narasi berbeda dengan deskripsi atau narasi. Narasi mengisahkan suatu kejadian atau tindak-tanduk, sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Tindakan yang dinamis dan perilaku tokoh dianggap sebagai karakteristik utama, sebab jika tidak ada tindakan tetapi hanya berupa lukisan pelaku, tempat, serta waktu, maka karangan itu berbentuk deskripsi atau monolog, karena semuanya dilihat dalam keadaan statis (Keraf, 1992:156). Rangkaian tindakan atau perbuatan menjadi landasan utama untuk menciptakan sifat dinamis sebuah narasi. Rangkaian tindakan membuat kisah itu hidup. Berkaitan dengan perbedaan karangan narasi dengan jenis karangan lainnya, Atmazaki (1990:28) berpendapat sebagai berikut. 

Prosa lebih dekat kepada pemaparan. Sebuah pemaparan dikatakan karya sastra apabila dipenuhi beberapa syarat. Pertama, di dalamnya terdapat deretan peristiwa. Sebuah peristiwa ditandai oleh adanya tindakan dalam satu kesatuan ruang dan waktu. Apabila tidak ada tindakan, artinya yang ada hanya lukisan tentang tempat atau ruang dan waktu maka ia berubah menjadi deskripsi. Apabila yang ada hanya tindakan tetapi tidak ada ruang dan waktu maka ia tidak dapat dipahami; mungkin itu hanya sebuah monolog, dan karena itu tidak ada peristiwa. Kedua, peristiwa menghendaki adanya tokoh. Ketiga, deretan peristiwa dan tokoh itu adalah peristiwa dan tokoh fiktif.

 

 

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa unsur utama narasi adalah adanya kronologi tindakan pelaku yang membentuk peristiwa dalam ruang waktu. Unsur itu merupakan ciri sekaligus pembeda antara narasi dengan jenis wacana lain. Dengan demikian, ciri-ciri narasi ditinjau dari segi unsur instrinsiknya adalah adanya alur atau plot, penokohan dan perwatakan, latar atau setting, pusat pengisahan dan sudut pandang, gaya bahasa, dan pesan atau amanat. Ciri yang lainnya ialah adanya peristiwa kronologis, bersifat rekaan (fiktif), dan bentuknya dapat berupa prosa, puisi, dan drama.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts