Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, July 29, 2020

Contoh Pengolahan Data Tes Kemampuan Awal


1.  Pengolahan Data Tes Kemampuan Awal
1)   Nilai Rerata dan Simpangan Baku
Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS 19.0 for Windows untuk masing-masing kelas diperoleh  nilai maksimum, nilai minimum, nilai rerata, dan simpangan baku seperti terdapat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Statistik Deskpriptif
Kelas
Jumlah data
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Jumlah
Rata-rata
Standar Deviasi
Kontrol
40
13,00
65,00
1370,00
34,25
12,42980
Eksperimen
40
20,00
68,00
1526,00
38,15
11,44564

2)   Uji Normalitas
Langkah pertama adalah menguji normalitas antara Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol. Uji normalitas terhadap dua kelas tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun alat untuk mengolahnya  adalah  melalui program SPSS 19.0 for Windows.  Setelah dilakukan pengolahan data, tampilan  outputnya dapat dilihat pada  Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Uji Normalitas
Kelas
Kolmogorov-Smirnov

Statistik
df
Sig.
Kontrol
0.128
40
0.096
Eksperimen
0.136
40
0.061

Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji statistik melalui program SPSS 19.0 for Windows dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, pada Tabel 4.2 dapat dilihat nilai probabilitas pada kolom signifikansi untuk kelas eksperimen adalah 0,061 dan untuk kelas yang menggunakan pembelajaran kelas kontrol adalah 0,096. Oleh karena nilai signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05, maka dapat dinyatakan Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol merupakan sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
3)   Uji Homogenitas Dua Varians
Langkah kedua adalah menguji homogenitas dua varians antara Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol dengan menggunakan uji Levene melalui aplikasi program SPSS 19.0 for Windows dengan taraf signifikansi 0,05. Setelah dilakukan pengolahan data, tampilan output SPSS dapat dilihat seperti pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.3
Uji Homogenitas
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
2.066
8
17
0.099
Berdasarkan uji homogenitas varians dengan menggunakan uji Levene pada Tabel 4.3, terlihat bahwa pada kolom signifikansi nilainya sebesar 0,099 untuk kelas eksperimen memiliki nilai lebih dari 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas eksperimen berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama, atau kedua kelas tersebut homogen.
4)  Uji-t

Setelah   kedua   kelompok   tersebut   berdistribusi   normal  dan memiliki variansi yang homogen, selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rerata dengan uji-t melalui program SPSS 19.0 for windows yaitu Independent Sample t-Tes dengan asumsi kedua varians homogen (equal varians assumed) dengan taraf signifikansinya 0,05. Hipotesis tersebut  dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (Uji satu pihak) sebagai berikut :

Ho :  µ1 = µ2
H1 :  µ1 ≠ µ2
Keterangan:
H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas esperimen dengan siswa kelas kontrol.
H1   :      terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas esperimen dengan siswa kelas kontrol.
Dengan kriteria uji diterima , jika probabilitas > 0,05 sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka ditolak (Santoso dalam Topik, 2011: 44). Setelah dilakukan pengolahan data untuk tes awal,  diperoleh tampilan output SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.4. di bawah ini.
Tabel 4.4
Uji-t Tes Kemampuan Awal

Nilai
Uji Levene
Uji t
t
df
Sig (2-tailed
Mean
Std. Error
95% Confidence Interval of the Difference
F
Sig
Lower
Upper
Equal variances assumed
0.418
0.520
-1.460
78
0.148
-3.90000
2.67162
-9.21879
1.41879
Equal variances not assumed


-1.460
77.475
0.148
-3.90000
2.67162
-9.21936
1.41936

Dari hasil perhitungan ternyata diperoleh bahwa nilai probabilitas pada signifikansi (2-tailed) adalah 0,148. Oleh karena itu nilai probabilitas > 0,05, maka  diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas esperimen dengan siswa kelas kontrol.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts