Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, July 23, 2020

Jenis Bermain Peran



Dalam teorinya, Erikson (Dit. PADU Depdiknas, 2004:4) mengemukakan bahwa bermain peran terbagi ke dalam dua jenis bermain, diantaranya bermain peran makro dan bermain peran mikro.
a. Bermain Peran Makro       
Bermain peran makro adalah salah satu jenis bermain peran dengan menggunakan ukurannya sebenarnya. Anak dikatakan sedang bermain peran makro jika dia memerankan sendiri suatu tokoh. Biasanya anak akan mengenakan kostum sesuai tokoh tersebut. Pada bermain peran makro, anak-anak berperan sebagai seseorang atau sesuatu. Misalnya ia menggunakan pakaian ayahnya lalu menirukan gaya ayah (Safriyani, 2011:9).
Bermain peran makro dapat melatih imajinasi dan membangun sendiri cerita yang dikehendakinya sesuai dengan pengalaman panca inderanya selama ini. Biasanya dalam bermain peran makro ini, seorang anak mengimitasi perilaku orang yang ia idolakan atau orang yang ia benci. Anak juga dapat menggunakan benda atau media apa saja yang ada disekitarnya, untuk dijadikan alat bermain perannya.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa bermain peran makro merupakan suatu kegiatan bermain anak yang sedang memerankan sebuah peran, menjadikan dirinya semirip mungkin layaknya aktor dalam peran tersebut dan mengimitasi perilaku dari objek yang ia perankan itu. Sedangkan bermain peran dalam lingkup yang kecil biasa di sebut dengan bermain peran mikro.
b. Bermain Peran Mikro
Bermain peran mikro adalah awal bermain kerjasama yang dilakukan hanya dua orang saja bahkan sendiri dengan menggunakan media. Safriyani (2011:9) mengemukakan bermain peran mikro, anak menggunakan benda-benda untuk dimainkan sesuai dengan peran yang ia bayangkan. Misalnya anak menggunakan boneka, dan ia memainkan boneka itu untuk bercakap-cakap dengan boneka yang lain.  
Seiring dengan pendapat tersebut, Tarigan (2008:1) berpendapat bahwa “Micro play adalah anak bermain peran dengan menggunakan dua boneka”. Anak dikatakan sedang bermain peran mikro ketika ia bermain dengan benda-benda berukuran kecil. Ia menjadi sutradara dan melakonkan peran melalui boneka-boneka dan alat bermain kecil lainnya. Bermain peran mikro sering dimainkan oleh anak-anak usia prasekolah, karena pada usia ini anak memiliki daya imajinasi yang kuat dan terkadang anak masih memiliki teman khayalan.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts