Bermain adalah kegiatan
yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan
hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak membedakan antara bermain,
belajar, dan bekerja. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan
terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan. Piaget dalam Sujiono
(2009:144) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang
dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang.
Melalui bermain anak
belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya. Jadi
bermain merupakan cermin perkembangan anak. Bermain juga merupakan tuntutan dan
kebutuhan yang esensial bagi anak. Melalui bermain anak akan dapat memuaskan
tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas,
bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap hidup.
Melalui kegiatan bermain
anak dapat mengembangkan kreativitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang
mengandung kelenturan; memanfaatkan imajinasi atau ekspresi diri;
kegiatan-kegiatan pemecahan masalah, mencari cara baru dan sebagainya. Melalui
kegiatan bermain anak juga dapat melatih kemampuan bahasanya dengan cara: mendengarkan
beraneka bunyi, mengucapkan suku kata atau kata, memperluas kosa kata,
berbicara sesuai dengan tata bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Melalui bermain anak dapat
meningkatkan kepekaan emosinya dengan cara mengenalkan bermacam perasaan,
mengenalkan perubahan perasaan, membuat pertimbangan, menumbuhkan kepercayaan
diri. Melalui bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya, seperti
membina hubungan dengan anak lain, bertingkah laku sesuai dengan tuntutan
masyarakat, menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dapat memahami tingkah
lakunya sendiri, dan paham bahwa setiap perbuatan ada konsekuensinya.
Menurut Catron dan Allen
dalam Sujiono (2009:145) pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama yakni
memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui
pendekatan bermain yang kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan lingkungan
bermain anak. Penekanan dari bermain adalah perkembangan kreativitas dari
anak-anak. Semua anak usia dini memiliki potensi kreatif tetapi perkembangan kreativitas
sangat individual dan bervariasi antar anak yang satu dengan anak lainnya.
Aktivitas bermain ibarat
laboratorium bahasa (Djuanda, 2006:18). Selama anak bermain, mereka
mengungkapkan berbagai kata, berbagai ragam bahasa. Selama bermain, mereka
memperoleh kesempatan untuk bercakap-cakap, berargumentasi, menjelaskan,
meyakinkan. Bahkan waktu bermain imajinasi pun, ia bercakap-cakap. Bermain
memungkinkan anak bereksperimen dengan kata-kata baru, sehingga memperkaya
perbendaharaan kata serta keterampilan pemahamannya. Dalam proses ini anak-anak
bisa menemukan hal menggembirakan yang membawa kesenangan tersendiri.
Uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa dengan bermain anak akan memperoleh kesempatan memilih
kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan bermacam bahan dan alat,
berimajinasi, memecahkan masalah dan bercakap-cakap secara bebas, berperan
dalam kelompok, bekerja sama dalam kelompok, dan memperoleh pengalaman yang
menyenangkan.
No comments:
Post a Comment