- Apa
yang dimaksud perjanjian Versailes ?
- Siapa Presiden Amerika Serikat yang ikut dalam Perjanjian Versailes ?
Perjajian Versailles (1919) adalah
suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara sekutu
dan kekaisaran Jerman. Setelah enam bulan negoisasi melalui Konferensi
Perdamaian Paris, perjanjian ini akhirnya ditandatangani sebagai tindak lanjut
dari perlucutan senjata yang ditandatangani pada saat bulan November 1918 di
Complegne Forest, yang mengakhiri perseturan sesungguhnya. Salah satu hal paling
penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah bahwa Jerman menerima
tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan melalui aturan dari pasal
231-247, harus melakukan perbaikan-perbaikan pada Negara-negara tertentu yang
tergabung dalam Sekutu.
Negosiasi di antara Negara-negara
sekutu dimulai pada 7 Mei 1919 pada peringatan tenggelamnya RMS Lusitania.
Aturan yang diterapkan terhadap Jerman pada perjanjian tersebut antara lain
adalah: penyerahan sebagian wilayah Jerman kepada beberapa Negara tetangganya,
pelepasan koloni seberang lautan dan Afrika milik Jerman, serta pembatasan
pasukan militer Jerman yang diharapkan dapat menghambat Jerman untuk kembali
memulai perang. Karena Jerman tidak diizinkan untuk mengambil bagian dalam
negosiasi, pemerintah Jerman mengirimkan protes terhadap hal yang dianggap
mereka sebagai sesuatu yang tidak adil dan selanjutnya menarik diri dari
perundingan. Belakangan, menteri luar negeri baru Jerman Herman Muller setuju
untuk menandatangani prejanjian pada tanggal 28 Juni 1919. Perjanjian ini
sendiri diratifikasi oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920.
Di Jerman perjanjian ini menimbulkan keterkejutan dan rasa malu yang
berperan terhadapnya runtuhnya Republik Weimar pada tahun 1933 terutama karena
banyak orang Jerman tidak percaya bahwa mereka harus menerima tanggung jawab
penuh sebagai pemicu perang “Empat Besar” (Big Four) yang melakukan negoisasi
perjanjian ini adalah Perdana Menteri David Llyod George dari Britania Raya,
perdana menteri Georges Clemenceau dari Perancis, Vittorio Orlando dari Italia,
dan Presiden Woodrow Wilson dari Amerika Serikat. Jerman tidak diundang ke
Perancis untuk mendiskusikan perjanjian. Di Versailles saat itu, sulit untuk
mencapai kesepakatan bersama karena tujuan mereka saling konflik satu sama
lain. Hasil perundingan disebut-sebut sebagai suatu kompromi yang tidak disukai
oleh pihak manapun.
Perjanjian ini menciptakan keadaan kondusif didirikannya Liga
Bangsa-Bangsa. Sebuah tujuan utama Presiden Amerika Serikat Wodroow Wilson.
Liga bangsa–bangsa dimaksudkan untuk menengahi konflik-konflik internasional
dan dengan ini mencegah perang di masa depan. Hanya empat dari “Empat belas
butir” (Fourteen Points) Wilson diwujudkan karena ia harus berkompromi dengan Clemenceau
Llyod George dan Orlando ada beberapa butir dan sebagai gantinya dapat
mempertahankan butirnya yang “keempat belas” Liga Bangsa-Bangsa
Pandangan umum ialah bahwa Clemenceau dari Perancis adalah yang paling
bersemangat dalam membalas dendam Jerman, Front Barat perang terutama berada di
wilayah Perancis. Perjanjian ini diangap tidak adil kala itu karena merupakan
perdamaian yang didikte oleh para pemenang dan secara keseluruhan menyalahkan
perang kepada Jerman. Hal ini sungguh menyederhanakan situasi. Beberapa sejarahwan
modern berpendapat bahwa perjanjian ini cukup adil karena mereflsikan syarat-syarat
berat yang didiktekan kepada Rusia oleh Jerman dengan Perjanjian Brest-Litovsk.
Selain kehilangan daerah kekaisaran kolonial Jerman kehilangan
daerah-daerah berikut :
- Alsace-Lorraine,
daerah-daerah yang diserahkan kepada Jerman menurut mukadimah perdamaian
yang ditandatangani di Versailles pada 26 Februari 1871 dan perjanjian
Frankfurt pada 10 Mei 1871, dikembalikan kepada Perancis tanpa jajak
pendapat mulai tanggal gencatan senjata 11 November 1918 (area 14.522 km2,
penduduk 1.815.000 jiwa (1905)).
- Schleswig
utara termasuk kota-kota yang mayoritas penduduknya adalah Jerman yaitu
Tondern (Tender), Apenrade Sonderburg, Hadersieben, dan Lugum di
Schleswig-Holstein, setelah Jajak pendapat Schleswig, kepada Denmark (area
3.984 km2 penduduk 163.600 jiwa (1920)).
- Propinsi
Prusian Poses dan Prusia Barat yang dicaplok Prusia pada Pembagian Polandia
(1772-17995), dikembalikan kepada Polandia yang telah lahir embali.
Wilayah ini telah dibebaskan oleh penduduk Polandia lokal pada
Pemberontakan Welkopolska antara tahun 1918-1919 (area 53.800 km2 penduduk
4.224.100 jiwa (1931)).
- Prusia
Barat diberikan kepada Polandia supaya negara ini memiliki akses bebas ke
lautan, termasuk minoritas Jerman yang cukup besar dan dengan ini menciptakan
Koridor Polandia.
- Wilayah
Hlucinsko Hulczyn di Silesia Hulu diberikan kepada Cekoslovakia (Area 316
atau 333 km2 dengan penduduk 49.000 jiwa).
- Bagian
timur Silesia Hulu, kepada Polandia (area 3.214 km2, dengan penduduk
965.000 jiwa) meski 60% pada jajak pendapat memilih untuk tetap bergabung
dengan Jerman.
- Kota-kota
Jerman Eupen dan Malmedy kepada Belgia.
- Wilayah
Soldau di Prusia Timur (stasiun kereta api rute Warsawa-Gdanks) kepada
Polandia (Area 492 km2).
- Bagian
utara Prusia sebagai Memelland di bahwa pengawasan Perancis kemudian
diserahkan kepada Lithuania tanpa jajak pendapat.
- Dari
bagian timur Prusia Barat dan bagian selatan Prusia Timur (Warmia dan
Masuria) sebuah daerah kecil kepada Polandia
- Provinsi
Saarlanad diawasi Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun. Lalu setelah periode
ini diadakan jajak pendapat apakah penduduk menginginkan bergabung dengan
Perancis atau Jerman. Pada masa ini, produk batubara diberikan kepada
Perancis.
- Pelabuhan
Danzig (sekarang Gdanks, Polandia) dengan wilayah muara sungai Wisla pada
Laut Baltik dijadikan Freie Stadt Danzig (kota Bebas Danzig) di bawah
pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. (wilayah 1.893 km2 dengan penduduk 408.000
jiwa (1929)).
Pasal 1856 perjanjian menyerahkan konsesi-konsesi Jerman di Shandong
Tiongkok kepada Jepang dan tidak menyerahkannya kembali ke Tiongkok. Kemarahan
warga Tiongkok mengenai keputusan ini mengakibatkan demonstrasi dan gerakan
kebudayaan yang dikenal dengan Gerakan Empat Mei dan memengaruhi Negara ini
untuk tidak menandatangani perjanjian. Tiongkok menyatakan selesai perang dengan Jerman pada
September 1920 dan menanda tangani perjanjian terpisah dengan Jerman pada tahun
1921.
Angkatan darat Jerman dibatasi menjadi 100.000 jiwa dan tidak
diperbolehkan memiliki tank atau artileri berat dan tidak boleh ada Staf Jenderal
Jerman. Angkatan Laut Jerman anggotanya dibatasi menjadi 15.000 dan tidak
diperbolehkan memiliki kapal selam, sementara itu armadanya hanya diperbolehkan
memiliki enam kapal perang. Jerman juga tidak diperbolehkan memiliki Angkatan Udara (Lutwaffe). Akhirnya Jerman
diwajibkan untuk membatasi masa bakti serdadunya menjadi 12 tahun dan semua
opsirnya menjadi 25 tahun sehingga hanya sejumlah terbatas saja yang menerima
latihan militer.
No comments:
Post a Comment