Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Monday, July 13, 2020

PERJANJIAN VERSAILLES




  1. Apa yang dimaksud perjanjian Versailes ?
  2. Siapa Presiden Amerika Serikat yang ikut dalam Perjanjian Versailes ?
            Perjajian Versailles (1919) adalah suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara sekutu dan kekaisaran Jerman. Setelah enam bulan negoisasi melalui Konferensi Perdamaian Paris, perjanjian ini akhirnya ditandatangani sebagai tindak lanjut dari perlucutan senjata yang ditandatangani pada saat bulan November 1918 di Complegne Forest, yang mengakhiri perseturan sesungguhnya. Salah satu hal paling penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah bahwa Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan melalui aturan dari pasal 231-247, harus melakukan perbaikan-perbaikan pada Negara-negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu.
            Negosiasi di antara Negara-negara sekutu dimulai pada 7 Mei 1919 pada peringatan tenggelamnya RMS Lusitania. Aturan yang diterapkan terhadap Jerman pada perjanjian tersebut antara lain adalah: penyerahan sebagian wilayah Jerman kepada beberapa Negara tetangganya, pelepasan koloni seberang lautan dan Afrika milik Jerman, serta pembatasan pasukan militer Jerman yang diharapkan dapat menghambat Jerman untuk kembali memulai perang. Karena Jerman tidak diizinkan untuk mengambil bagian dalam negosiasi, pemerintah Jerman mengirimkan protes terhadap hal yang dianggap mereka sebagai sesuatu yang tidak adil dan selanjutnya menarik diri dari perundingan. Belakangan, menteri luar negeri baru Jerman Herman Muller setuju untuk menandatangani prejanjian pada tanggal 28 Juni 1919. Perjanjian ini sendiri diratifikasi oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920.
Di Jerman perjanjian ini menimbulkan keterkejutan dan rasa malu yang berperan terhadapnya runtuhnya Republik Weimar pada tahun 1933 terutama karena banyak orang Jerman tidak percaya bahwa mereka harus menerima tanggung jawab penuh sebagai pemicu perang “Empat Besar” (Big Four) yang melakukan negoisasi perjanjian ini adalah Perdana Menteri David Llyod George dari Britania Raya, perdana menteri Georges Clemenceau dari Perancis, Vittorio Orlando dari Italia, dan Presiden Woodrow Wilson dari Amerika Serikat. Jerman tidak diundang ke Perancis untuk mendiskusikan perjanjian. Di Versailles saat itu, sulit untuk mencapai kesepakatan bersama karena tujuan mereka saling konflik satu sama lain. Hasil perundingan disebut-sebut sebagai suatu kompromi yang tidak disukai oleh pihak manapun.
Perjanjian ini menciptakan keadaan kondusif didirikannya Liga Bangsa-Bangsa. Sebuah tujuan utama Presiden Amerika Serikat Wodroow Wilson. Liga bangsa–bangsa dimaksudkan untuk menengahi konflik-konflik internasional dan dengan ini mencegah perang di masa depan. Hanya empat dari “Empat belas butir” (Fourteen Points) Wilson diwujudkan karena ia harus berkompromi dengan Clemenceau Llyod George dan Orlando ada beberapa butir dan sebagai gantinya dapat mempertahankan butirnya yang “keempat belas” Liga Bangsa-Bangsa
Pandangan umum ialah bahwa Clemenceau dari Perancis adalah yang paling bersemangat dalam membalas dendam Jerman, Front Barat perang terutama berada di wilayah Perancis. Perjanjian ini diangap tidak adil kala itu karena merupakan perdamaian yang didikte oleh para pemenang dan secara keseluruhan menyalahkan perang kepada Jerman. Hal ini sungguh menyederhanakan situasi. Beberapa sejarahwan modern berpendapat bahwa perjanjian ini cukup adil karena mereflsikan syarat-syarat berat yang didiktekan kepada Rusia oleh Jerman dengan Perjanjian Brest-Litovsk.
Selain kehilangan daerah kekaisaran kolonial Jerman kehilangan daerah-daerah berikut :
  • Alsace-Lorraine, daerah-daerah yang diserahkan kepada Jerman menurut mukadimah perdamaian yang ditandatangani di Versailles pada 26 Februari 1871 dan perjanjian Frankfurt pada 10 Mei 1871, dikembalikan kepada Perancis tanpa jajak pendapat mulai tanggal gencatan senjata 11 November 1918 (area 14.522 km2, penduduk 1.815.000 jiwa (1905)).
  • Schleswig utara termasuk kota-kota yang mayoritas penduduknya adalah Jerman yaitu Tondern (Tender), Apenrade Sonderburg, Hadersieben, dan Lugum di Schleswig-Holstein, setelah Jajak pendapat Schleswig, kepada Denmark (area 3.984 km2 penduduk 163.600 jiwa (1920)).
  • Propinsi Prusian Poses dan Prusia Barat yang dicaplok Prusia pada Pembagian Polandia (1772-17995), dikembalikan kepada Polandia yang telah lahir embali. Wilayah ini telah dibebaskan oleh penduduk Polandia lokal pada Pemberontakan Welkopolska antara tahun 1918-1919 (area 53.800 km2 penduduk 4.224.100 jiwa (1931)).
  • Prusia Barat diberikan kepada Polandia supaya negara ini memiliki akses bebas ke lautan, termasuk minoritas Jerman yang cukup besar dan dengan ini menciptakan Koridor Polandia.
  • Wilayah Hlucinsko Hulczyn di Silesia Hulu diberikan kepada Cekoslovakia (Area 316 atau 333 km2 dengan penduduk 49.000 jiwa).
  • Bagian timur Silesia Hulu, kepada Polandia (area 3.214 km2, dengan penduduk 965.000 jiwa) meski 60% pada jajak pendapat memilih untuk tetap bergabung dengan Jerman.
  • Kota-kota Jerman Eupen dan Malmedy kepada Belgia.
  • Wilayah Soldau di Prusia Timur (stasiun kereta api rute Warsawa-Gdanks) kepada Polandia (Area 492 km2).
  • Bagian utara Prusia sebagai Memelland di bahwa pengawasan Perancis kemudian diserahkan kepada Lithuania tanpa jajak pendapat.
  • Dari bagian timur Prusia Barat dan bagian selatan Prusia Timur (Warmia dan Masuria) sebuah daerah kecil kepada Polandia
  • Provinsi Saarlanad diawasi Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun. Lalu setelah periode ini diadakan jajak pendapat apakah penduduk menginginkan bergabung dengan Perancis atau Jerman. Pada masa ini, produk batubara diberikan kepada Perancis.
  • Pelabuhan Danzig (sekarang Gdanks, Polandia) dengan wilayah muara sungai Wisla pada Laut Baltik dijadikan Freie Stadt Danzig (kota Bebas Danzig) di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. (wilayah 1.893 km2 dengan penduduk 408.000 jiwa (1929)).


Pasal 1856 perjanjian menyerahkan konsesi-konsesi Jerman di Shandong Tiongkok kepada Jepang dan tidak menyerahkannya kembali ke Tiongkok. Kemarahan warga Tiongkok mengenai keputusan ini mengakibatkan demonstrasi dan gerakan kebudayaan yang dikenal dengan Gerakan Empat Mei dan memengaruhi Negara ini untuk tidak menandatangani perjanjian. Tiongkok  menyatakan selesai perang dengan Jerman pada September 1920 dan menanda tangani perjanjian terpisah dengan Jerman pada tahun 1921.
Angkatan darat Jerman dibatasi menjadi 100.000 jiwa dan tidak diperbolehkan memiliki tank atau artileri berat dan tidak boleh ada Staf Jenderal Jerman. Angkatan Laut Jerman anggotanya dibatasi menjadi 15.000 dan tidak diperbolehkan memiliki kapal selam, sementara itu armadanya hanya diperbolehkan memiliki enam kapal perang. Jerman juga tidak diperbolehkan memiliki  Angkatan Udara (Lutwaffe). Akhirnya Jerman diwajibkan untuk membatasi masa bakti serdadunya menjadi 12 tahun dan semua opsirnya menjadi 25 tahun sehingga hanya sejumlah terbatas saja yang menerima latihan militer.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts