Faktor apakah yang menyebabkan munculnya gerakan
sosial? Mengapa orang melibatkan diri kepada perilaku kolektif yang bertujuan
mempertahankan ataupun mengubah masyarakat? Dalam ilmu-ilmu sosial dapat
dijumpai berbagai penjelasan, baik bersifat psikologis maupun bersifat
sosiologis. Penjelasan yang sering dikemukakan mengaitkan gerakan sosial dengan
deprivasi ekonomi dan sosial. Menurut penjelasan ini orang melibatkan diri
dalam gerakan sosial karena menderita deprivasi (kehilangan, kekurangan,
penderitaan), misalnya di bidang ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya: pangan, sandang, papan). Para penganut
penjelasan ini menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial dalam sejarah didahului
deprivasi yang disebabkan oleh sosial seperti kenaikan harga-harga bahan
kebutuhan pokok.
Beberapa ahli sosiologi, misalnya James Davies,
kurang sependapat dengan penjelasan deprivasi semata-mata. Mereka menunjuk pada
fakta bahwa gerakan sosial sering muncul justru pada saat masyarakat menikmati
kemajuan dibidang ekonomi. Oleh sebab itu dirumuskanlah penjelasan yang memakai
konsep deprivasi sosial relatif.James Davies mengemukakan bahwa meskipun
tingkat kepuasan masyarakat meningkat terus, namun mungkn saja terjadi
kesenjangan antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi
kesenjangan antara pemenuhan kebutuhan yuang diinginkan masyarakat dengan apa yang
diperoleh secara nyata.
Kesenjangan ini dinamakan deprivasi sosial relatif.
Apabila kesenjangan sosial relatif ini semakin melebar sehingga melewati batas
toleransi masyarakat, misalnya karena pertumbuhan ekonomi dan sosial diikuti
dengan kemacetan bahkan kemunduran mendadak maka, menurut teori Davies revolusi
akan tercetus. Sejumlah ahli sosiologi lain berpendapat bahwa deprivasi tidak
dengan sendirinya akan mengakibatkan terjadinya gerakan sosial.
Menurut mereka perubahan sosial memerlukan
pengerahan sumber daya manusia maupun alam (resource mobilization). Tanpa
adanya pergerakan sumber daya suatu gerakan sosial tidak akan terjadi, meskipun
tingkat deprivasi tinggi. Keberhasilan suatu gerakansosial bergantung, menurut
pandangan ini, padasosial manusia seperti kepemimpinan, organisasi dan
keterlibatan, serta sosial sumber daya lain seperti dana dan sarana. Deprivasi
yang dialami oleh masyarakat kita pada tahun 1966 tingkat inflasi tinggi yang
dampaknya terasa pada harga kebutuhan pokok, ketidakmampuan terhadap
klebijaksanaan politik dalam negeri kepemimpinan nasional setelah peristiwa
percobaaqn kudeta “Gerakan 30
September”. Menurut teori ini
tidak akan menghasilkan gerakansosial berupa kebangkitan “Angkatan 1966”
apabiula ditunjang dengan pengerahan sumber daya kepemimpinan, organisasi dab
keterlibatan mahasiswa dan pelajar, dukungan moral dan materiel kekuatan dalam
TNI, dukungan berbagai kalangan masyarakat, dan peliputan oleh media massa
dalam negeri dan luar negeri.
No comments:
Post a Comment