Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, August 1, 2018

Makalah Pemanfaatan Media Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar belakang masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat besar. Seiring dengan perkembangan IPTEK tersebut sistem pendidkan, dalam kurikulum 2004 atau yang sering kita sebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan sistem yang sangat berperan untuk menyiapkan siswa supaya dapat menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK.
Proses pembelajaran di SD lebih bergantung  pada kondisi sekolah, baik yang menyangkut metode maupun media pembelajarannya. Secara umum pembelajaran di SD masih disampaikan secara konvensional , dalam arti masih didominasi ceramah kalaupun ada diskusi durasi masih kecil, hanya sedikit sekolah yang menetapkan metode pendekatan ilmiah seperti praktekum ataupun demonstrasi. Semua itu terkendala pada keterbatasan media, apalagi  SD di daerah terpencil. Keadaan ini membuat guru sains mengandalkan sepenuhnya pada buku paket yang bersumber dari Dinas Pendidikan Nasional atau Departemen Pendidikan, atau buku teks lain.



Salah satu kesulitan siswa mempelajari ilmu di SD adalah siswa kurang mampu memperhatikan hubungan antar konsep-konsep saat memecahkan permasalah.
Berdasarkan uraian di atas yang menggambarkan kondisi pembelajaran di SD perlu kiranya dilakukan perbaikan-perbaikan dan inovasi-inovasi untuk memperbaiki mutu pembelajaran sain di SD yaitu dengan mencari media yang baik dalam proses penyampaian ilmu yang sekiranya dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep pembelajaran.
1.2            Perumusan masalah
Secara umum, kendala yang di hadapi oleh guru dalam menggunakan media yang tepat guna dalam pembelajaran yaitu :
1.     Bagaimana memanfaatkan kemajuan teknologi untuk dijadikan media pembelajaran.
2.     Menggunakan alam sekitar sebagai media pembelajaran
3.     memanfaatkan koran/majalah sebagai media pembelajaran
      sekirannya tiga hal tersebutlah yang akan kami bahas dalam                    
      proposal ini, semoga dapat diterapkan dan juga menjadi bahan   
      pertimbangan saat nanti praktik dilapangan.
  





BAB II
PEMBAHASAN


2.1            Melemahnya Pembelajaran Karena Media Yang Tidak Tepat

Salah satu masalah yang utama dalam pendidikan dewasa ini adalah belum efektifnya pembelajaran pendidikan di sekolah sekolah dasar, sebagai akibat dari miskonsepsi dalam pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada proses pembelajaran yang memperlihatkan guru cenderung berorientasi kepada penguasaan materi tidak melihat aspek penguasaan keterampilan dan pemahaman. Proses pembelajaran yang di lakukan guru masih bersifat tradisional, berpusat pada guru, dan hampir tidak pernah dilakukan atas inisiatif siswa sendiri.
Permasalah pendidikan di SD tidak hanya disebabkan oleh lemahnya pengelolaan pembelajaran oleh guru itu sendiri, melainkan oleh faktor-faktor lain seperti terbatasnya infrastuktur di sekolah, alokasi waktu yang di pergunakan oleh guru terbatas, ketiadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah masih belum memadai, media yang digunakan guru masih terbilang kuno, dan metode yang masih doniman yang dipergunakan dalam pembelajaran adalah buku paket, sehingga menjadi pemicu kelemahan sistem pembelajaran bahasa indonesia di Sekolah Dasar.
Faktor tersebut merupakan hambatan yang menambah daftar panjang segudang permasalahan yang harus dihadapi oleh guru pendidikan bahasa indonesia ketika berhadapan dengan anak didik saat berinteraksi di kelas.

2.2            Menggunakan kemajuan IPTEK sebagai media pembelajaran

Di sini akan dijelaskan bagaimana menggunakan kemajuan IPTEK dalam mencapai tujuan pendidikan bagi siswa di sekolah dasar. Salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan dari kemujuan IPTEk yaitu komputer dan internet, mungkin bila kita bicara media ini dikalangan SD yang berada di kota, media ini tak asing lagi bagi mereka sebab rata-rata anak-anak SD sudah mengetahui apa itu komputer dan kegunaannya dalam pembelajaran.
Komputer bukanlah suatu barang yang benar-benar baru saat ini, hampir seluruh manusia yang ada di muka bumi ini telah menggunakan prangkat ini semaksimal mungkin untuk mengefesien waktu dan tenaga, sebab dengan hanya duduk kita dapat mengetahui perkembangan yang ada di seluruh peloksok dunia.
Menggunakan komputer dalam media pembelajaran tidaklah sulit, sebab barang ini bukan lagi barang mewah, seorang guru dapat menyajikan pembelajaran dengan menggunakan media ini dengan cara, mendesain materi pembelajaran dengan sekreatif mungkin agar siswa dapat fokus dalam menerima pemaparan dan juga dapat berimajinasi karena guru melihatkan kejadian yang sekiranya ada dalam pembahasan materi tersebut.
Sebagai contoh ketika seorang guru ingin menerangkan tentang ekonomi, putar saja film yang sekirannya sesuai dengan materi yang ada atau guru juga dapat mendesain foto-foto yang secara otomatis berganti-ganti agar siswa tersebut mendapat pemahaman yang multy selain dari pemaparan guru mereka juga paham karena melihat langsung kejadian yang telah digambarkan oleh guru tersebut.

2.3            Menggunakan Alam sekitar Sebagai Media Pembelajaran

Lingkungan sangat erat dengan perkembangan kepribadian seseorang, lingkungan disini dapat berupa lingkungan pergaulan dan lingkungan alam yang ada disekitar siswa. Lingkungan dapat dijadikan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak, lingkungan dapat berperan sebagai media pembelajaran dan juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak mesti harus keluar kelas, guru dapat nbahanya dapat dicari di internet, bukankah teknologi kini berkembang dengan sangat pesat, sayang apabila tidak dipergunakan dengan seefektif mungkin untuk kelangsungan proses belajar mengajar.
Apa bila memungkinkan sekali-kali siswa di ajak study tour yang mana akan membuat anak menjadi tenang dengan suasana disana, dan suasana belajarpun menjadi tidak membosankan. Namun keseringan tujuan dari study tour tersebut kurang mengenai target sebab siswa akan lebih cenderung bermain ketimbang belajar lalu bagaimana guru mensiasati hal itu? Menurut pemikiran saya peribadi sebagai penulis yaitu dengan menentukan objek apa saja yang diteliti dan tujuan harus sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang ada di lapangan.

2.4            Memanfaatkan koran/majalah sebagai Media Pembelajaran
Minat baca atau gemar membaca sangat dituntut oleh semua pihak untuk dikembangkan. Pemerintah Republik Indonesia bahkan menganggapnya sebagai strategi mendasar yang sangat
penting untuk membangun bangsa. Ini terbukti dan tertuang dalam tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang nomor 2 tahun 1989, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk mencapai tujuan tersebut kebiasaan membaca perlu ditanamkan pada setiap warga negara pada umumnya dan pada anak-anak didik pada khususnya.
Minat dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti kegemaran, kesukaan atau kecenderungan. Bila minat tersebut dihubungkan dengan membaca, maka ada semacam usaha secara intensif terhadap penggunaan media tertulis untuk pemenuhan informasinya.
Proses tersebut berawal dari seseorang mempunyai:Kebutuhan pokok  terhadap informasi baik untuk membaca maupun untuk belajar, Merespon dan mengkomunikasikan makna didalamnya (tersurat, tersirat atau pemahaman utuh), Membentuk tingkat pengetahuan, dan akhirnya, Mempunyai sikap positif bahwa bacaan adalah bagian dari kehidupan. Tingkat minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan tingkat minat baca masyarakat bangsa lain. Pernyataan negatif pesimistis ini sering muncul dan diulang-ulang dalam berbagai laporan hasil penelitian dan pendapat para pakar yang dituangkan dalam berbagai tulisan atau pun disampaikan dalam beragam pertemuan ilmiah. Bunanta
menyebutkan bahwa minat baca terutama sangat ditentukan oleh:
1.     Faktor lingkungan keluarga dalam hal ini misalnya kebiasaan membaca keluarga di lingkungan rumah
2.     Faktor pendidikan dan kurikulum di sekolah yang kurang kondusif.
3.     Faktor infrastruktur dalam masyarakat yang kurang mendukung peningkatan minat baca masyarakat.
4.     Serta faktor keberadaan dan keterjangkauan bahan bacaan.

Koran mungkin tidak asing lagi terdengar dikalangan umum, koran merupakan sarana atau media penyampaian informasi yang efektif dipergunakan saat ini. Sudah banyak surat kabar yang ada di Indonesia dan rata-rata dalam memuat berita setiap surat kabar berbeda-beda namun tak kalanya ada pula yang sama.
Argumentasi ekonomi, sosial, dan budaya biasanya dimuat didalam surat kabar hal ini yang kiranya dapat dipergunakan dalam media pembelajaran di SD. Seorang guru yang kreatif adalah guru yang mempunyai pemikiran yang luas yang mampu mencari trik-trik tertentu untuk mencari perubahan dalam suasana pembelajaran.
Seorang guru yang kreatif diharapkan dapat mengaitkan argumen atau berita yang terbaru kedalam pembelajaran yang ada di SD, sebab biasanya isu itu lebih cepat berkembang  dikalangan umum bahkan siswa SD itu sendiri. Siswa mungkin dapat mendengar isu itu dari orang dewasa namun, siswa itu sendiri belum benar-benar paham dengan apa yang mereka dengar, mereka hanya menyampaikan argumen dari orang yang mereka dengar.
Penerapan media koran atau majalah dalam pembelajaran dapat dicontohkan sebagai berikut, ” Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sebagai suatu argumen yang mana tujuan demonstrasi itu adalah menolak kenaikan harga BBM dan menindak orang-orang yang menimbun BBM ”.
Isu itu dapat dikaitkan dengan pembelajaran IPS, yang mana pertanyaan yang diajukan kepada siswa seperti apakah pengaruh kenaikan BBM itu terhadap perekonomian? Jawaban yang diharapkan oleh guru adalah harga-harga akan naik karena pembiayaan distribusi naik.
Isu itu juga dapat dikaitkan dengan pembelajaran IPA, yang mana pertanyaan yang diajukan kepada siswa seperti, ” BBM termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau dapat diperbaharui ? ”. Jawaban yang diharapkan oleh guru adalah bahwa BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, oleh karenanya apabila habis tidak dapat diperbaharui lagi, jadi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui itu dipergunakan seefisien dan sehemat mungkin agar tidak habis.
Gambar yang ada disuatu surat kabar juga dapat dijadikan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Selain hemat juga menarik karena gambar yang ada biasanya berwarna.















BAB III
PENUTUP


3.1    Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan dari hasil membaca dan pengalaman dapat diambil kesimpulanya bahwa media pembelajaran di SD masih perlu ada beberapa perbaiakan yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan saat ini dikarenakan dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat mencari trik atau metode yang bisa membuat suasana yang efektif, menyenangkan dan mengembangkan kreatifitas  siswa SD.  
Pengembangan media pembelajaran sangat diperlukan sebagai suatu jalan alternatif dalam mencapai tujuan pendidikan yang efektif.
  
3.2                 Saran 
Guru yang profesianal adalah guru yang mempunyai kemampuan berfikir yang luas, sebagai salah satu kewajiban profesinya yaitu mendidik dan mengembangkan kemampuan yang ada pada diri orang yang dididik. Seorang guru disarankan minimal menguasai IPTEK sebagai dasar pengetahuan yang kuat.



DAFTAR PUSTAKA

A’yun, Q. 2008. Peningkatan Minat Baca Siswa Kelas IV MI Muawanah Banjaranyar melalui Program Jam Baca. Online. “http://karya-ilmiah.um.ac.id/. Diakses pada tanggal 26 Januari 2011.

Administrator. Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Lingkungan. Online. http://pendidikan.net/. Diakses pada tanggal 26 Januari 2011.

Arixs, 2006. Enam Penyebab Rendahnya Minat Baca. Online. http://www.cybertokoh.com/. Diakses pada tanggal 26 Januari 2011.

Baderi, A. 2005. Meningkatkan Minat Baca Masyarakat melalui Suatu Kelembagaan Nasional.

Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Pustakawan Utama. Online. http://pustakawan.pnri.go.id/. Diakses pada tanggal 26 Januari 2011.

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR

 file:///G:/sd/MODEL-PEMBELAJARAN-TERPADU-DI-SEKOLAH-DASAR.html. Diakses pada tanggal 26 Januari 2011.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts