Menurut Yudha dan Rudyanto
(2005:11), perkembangan kognitif pada setiap tahapannya memiliki karakteristik
tersendiri yang membedakan dengan tahapan yang lainnya. Adapun cara berfikir
anak usia dini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Transductive reasoning,
artinya anak berfikir yang bukan induktir atau deduktif tetapi tidak
logis.
- Ketidakjelasan hubungan
sebab akibat, artinya anak mengenal hubungan sebab akibat secara tidak
logis.
- Animism, artinya
anak menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti dirinya.
- Artificial, artinya
anak mempercayai bahwa segala sesuatu di lingkungan itu mempunyai jiwa
seperti manusia.
- Perceptually bound,
artinya anak menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihatnya atau yang
didengarnya.
- Mental experiments,
artinya anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari
persoalan yang dihadapinya.
- Centration, artinya
anak memusatkan perhatiannya kepada sesuatu ciri yang paling menarik dan
mengabaikan ciri yang lainnya.
- Egocentrisme,
artinya anak melihat dunia di lingkungannya menurut kehendak dirinya
sendiri.
Melihat karakteristik cara
berfikir anak pada tahapan ini dapat disimpulkan bahwa anak dalam tahap
praoperasional telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai
hal di luar dirinya. Aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang
terorganisasi tetapi anak sudah dapat memahami realitas di lingkungannya dengan
menggunakan benda-benda dan simbol. Cara berfikirnya masih bersifat tidak
sistematis, tidak konsisten dan tidak logis.
Setelah mengetahui
definisi dari perkembangan kognitif, tahap-tahap perkembangan kognitif dan
karakteristik perkembangan kognitif anak usia dua sampai tujuh tahun (tahap
praoperasional), diharapkan guru TK dapat menyajikan pembelajaran bagi anak
didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan dan karakteristik perkembangan anak
usia dini. Tujuannya yaitu agar perkembangan anak dapat terfasilitasi dengan
baik sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat tercapai secara optimal dan
anak pun merasa senang dalam mengikuti pembelajaran karena guru menyajikannya
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anak. Sehingga tidak akan ada
pembelajaran yang dipaksakan serta pembelajaran yang berpusat pada guru.
Implikasi perkembangan
kognitif bagi pembelajaran sangat berpengaruh besar untuk keberhasilan
pembelajaran di setiap tahap perkembangan. Khususnya untuk pembelajaran di
tingkat pendidikan anak usia dini dapat diimplikasikan pada setiap komponen
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai optimal.
Komponen tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam setiap pembelajaran harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak usia dini. Hal tersebut dapat dilihat dalam
rumusan tingkat pencapaian perkembangan yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tingkat
Pencapaian Perkembangan Kognitif Kelompok Usia 4 - < 6 tahun
Lingkup Perkembangan
|
Tingkat Pencapaian Perkembangan
|
|
4 - < 5 tahun
|
5 - < 6 tahun
|
|
III. Kognitif
A. Pengetahuan umum dan sains
|
1. Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau
untuk memotong pensil untuk menulis)
2. Menggunakan benda-benda sebagai
permainan simbolik (kursi sebagai mobil)
3. Mengenal gejala sebab-akibat yang
terkait dengan dirinya
4. Mengenal konsep sederhana dalam
kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang, temaram dan sebagainya)
5. Mengekspresikan sesuatu sesuai dengan
idenya sendiri
|
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan
fungsi
2. Menunjukkan aktivitas yang bersifat
eksploratif dan menyelidik (seperti apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)
3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan
4. Mengenal sebab-akibat tentang
lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan
sesuatu menjadi basah)
5. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema
permainan (seperti: ayo kita bermain pura-pura seperti burung)
6. Memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
|
B. Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola
|
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk
atau warna atau ukuran
2. Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok
yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2
variasi
3. Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC
4. Mengurutkan benda berdasarkan 5 variasi ukuran atau warna
|
1. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran
”lebih dari”, ”kurang dari”, dan ”paling /ter”
2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan
warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi)
3. Mengklasifikasikan benda yang lebih
banyak ke dalam kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih
dari 2 variasi
4. Mengenal pola ABCD-ABCD
5. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran
dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya
|
C. Konsep bilangan, lambang bilangan,
dan huruf
|
1. Mengetahui konsep banyak dan sedikit
2. Membilang banyak benda satu sampai
sepuluh
3. Mengenal konsep bilangan
4. Mengenal lambang huruf
|
1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
2. Mencocokkan bilangan dengan lambang
bilangan
3. Mengenal berbagai macam lambang huruf
vokal dan konsonan
|
No comments:
Post a Comment