Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, August 1, 2018

Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini


Menurut Yudha dan Rudyanto (2005:11), perkembangan kognitif pada setiap tahapannya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan dengan tahapan yang lainnya. Adapun cara berfikir anak usia dini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Transductive reasoning, artinya anak berfikir yang bukan induktir atau deduktif tetapi tidak logis.
  2. Ketidakjelasan hubungan sebab akibat, artinya anak mengenal hubungan sebab akibat secara tidak logis.
  3. Animism, artinya anak menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti dirinya.
  4. Artificial, artinya anak mempercayai bahwa segala sesuatu di lingkungan itu mempunyai jiwa seperti manusia.
  5. Perceptually bound, artinya anak menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihatnya atau yang didengarnya.
  6. Mental experiments, artinya anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya.
  7. Centration, artinya anak memusatkan perhatiannya kepada sesuatu ciri yang paling menarik dan mengabaikan ciri yang lainnya.
  8. Egocentrisme, artinya anak melihat dunia di lingkungannya menurut kehendak dirinya sendiri.


Melihat karakteristik cara berfikir anak pada tahapan ini dapat disimpulkan bahwa anak dalam tahap praoperasional telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal di luar dirinya. Aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasi tetapi anak sudah dapat memahami realitas di lingkungannya dengan menggunakan benda-benda dan simbol. Cara berfikirnya masih bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis.
Setelah mengetahui definisi dari perkembangan kognitif, tahap-tahap perkembangan kognitif dan karakteristik perkembangan kognitif anak usia dua sampai tujuh tahun (tahap praoperasional), diharapkan guru TK dapat menyajikan pembelajaran bagi anak didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan dan karakteristik perkembangan anak usia dini. Tujuannya yaitu agar perkembangan anak dapat terfasilitasi dengan baik sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat tercapai secara optimal dan anak pun merasa senang dalam mengikuti pembelajaran karena guru menyajikannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anak. Sehingga tidak akan ada pembelajaran yang dipaksakan serta pembelajaran yang berpusat pada guru.
Implikasi perkembangan kognitif bagi pembelajaran sangat berpengaruh besar untuk keberhasilan pembelajaran di setiap tahap perkembangan. Khususnya untuk pembelajaran di tingkat pendidikan anak usia dini dapat diimplikasikan pada setiap komponen pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai optimal.
Komponen tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam setiap pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak usia dini. Hal tersebut dapat dilihat dalam rumusan tingkat pencapaian perkembangan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif Kelompok Usia 4 - < 6 tahun
Lingkup Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan
4 - < 5 tahun
5 - < 6 tahun
III. Kognitif
A. Pengetahuan umum dan sains
1.      Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau untuk memotong pensil untuk menulis)
2.      Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursi sebagai mobil)
3.      Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya
4.      Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang, temaram dan sebagainya)
5.      Mengekspresikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri
1.      Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi
2.      Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)
3.      Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan
4.      Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)
5.      Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti: ayo kita bermain pura-pura seperti burung)
6.      Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
B. Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola
1.  Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran
2.  Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi
3.  Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC
 4. Mengurutkan benda berdasarkan 5 variasi ukuran atau warna
1. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran ”lebih dari”, ”kurang dari”, dan ”paling /ter”
2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi)
3. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih dari 2 variasi
4. Mengenal pola ABCD-ABCD
5. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya

C. Konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf
1.      Mengetahui konsep banyak dan sedikit
2.      Membilang banyak benda satu sampai sepuluh
3.      Mengenal konsep bilangan
4.      Mengenal lambang huruf
1.      Menyebutkan lambang bilangan 1-10
2.      Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan
3.      Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts