Di antara media pendidikan,
gambar/foto adalah media paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum,
yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah
Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu
kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah
gambar yang tidak dapat diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam
lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna
umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran
sendiri, karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan
mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara
efisien.
Beberapa ahli memberikan rambu yang
perlu diperhatikan berkaitan dengan media gambar yaitu:
1) Prinsip-prinsip
pemakaian media gambar
Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan antara lain:
a.
Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran
yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung
penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang
mengarahkan minat peserta didik kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan
instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan peserta didik
membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka
gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
b.
Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab
keefektivan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar
memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu
dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di
papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang
kelas. Gambar-gambar yang ril sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran,
karena maknanya akan membantu pemahaman para peserta didik dan cara itu akan
ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian hari.
c.
Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada
menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang
mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik
daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih.
Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para
peserta didik merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka,
akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang
terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan
dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar
konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap,
dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting
dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya,
dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.
d.
Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh
karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau
cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para
peserta didik mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur
menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama
lain. Guru bisa saja
tidak bisa mudah dipahami oleh para peserta didik yang bertempat tinggal di
lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket
terdengar asing bagi peserta didik-peserta didik yang hidup si kampung. Melalui
gambar itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal
e.
Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui
gambar-gambar para peserta didik akan didorong untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan
bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal
ini sangat diperlukan bagi para peserta didik dalam membaca gambar-gambar itu.
f.
Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan
memanfaatkan gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa
mempergunakan gambar datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para
peserta didik. Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik
dilakukan guru, dalam
upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.
2) Memilih
gambar yang baik dalam pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik
untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
antara lain:
a.
Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang
sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan
dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu
dikatakan asli.
b.
Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna,
menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik
pada gambar.
c.
Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh
tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
d.
Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan
perbuatan. Peserta didik akan lebih tertarik dan akan lebih memahami
gambar-gambar yang sedang bergerak.
e.
Fotografi. Peserta didik dapat lebih tertarik kepada
gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti
terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus
belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran.
f.
Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat
mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai
Kriteria-kriteria memilih gambar
seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah
suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang
tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.
2. Menggunakan gambar dalam kelas
Penggunaan gambar secara efektif
disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail,
warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman
kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar
juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang
tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan
dengan masalah yang luas.
Gambar dapat
digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan
pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat
dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari
gambar-gambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu
obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar
sedapat mungkin penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan
gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa
ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel
pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi peserta didik,
meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan peserta didik.
3. Mengajar Peserta Didik Membaca Gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengajar peserta didik membaca gambar:
a.
Warna. Peserta didik sangat tertarik pada
gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum
mereka mengetahui nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka
memiliki kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi,
membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan guru terhadap
para peserta didik.
b.
Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar
antara seekor ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang
manusia dengan gereja, dan sebagainya.
c.
Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak
antara suatu obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak
antara puncak gunung dan latar belakangnya.
d.
Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil
yang sedang di parkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat
sebuah simbol-simbol gerakan.
e.
Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di
dalam gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang
menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam keadaan
membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas.
Beberapa kelebihan yang lain
dari media gambar adalah :
a.
Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata.
b.
Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan
waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto
dapat mengatasinya. Air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan ke kelas
lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau,
kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa
adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
c.
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang
dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
d.
Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalah pahaman.
e.
Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa
memerlukan peralatan yang khusus.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut
gambar atau foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
a.
Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata.
c.
Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.
No comments:
Post a Comment