Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, August 1, 2018

Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini


Menurut Sujiono (2009:7) pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya harus meliputi aspek keilmuan yang menunjang kehidupan anak dan terkait dengan perkembangan anak.
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain anak belajar memahami tentang kegiatan mana yang baik/boleh/diterima/disetujui atau buruk/tidak boleh/ditolak/tidak disetujui. (Yusuf, 2005:175).
Karakteristik anak usia dini dapat dilihat dari perkembangan yang terjadi pada anak tersebut. Salah satu aspek perkembangan yang cukup signifikan dalam kehidupan anak usia dini adalah perkembangan fisik. Hurlock (dalam Wahyudin dan Agustin, 2009:7) menjelaskan bahwa secara umum perkembangan fisik anak usia TK mencakup empat aspek (1) sistem syaraf, yang sangat berkaitan erat dengan perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dna kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi tubuh.
Setiap anak berkembang melalui tahapan perkembangan yang umum tetapi pada saat yang sama setiap anak juga adalah makhluk individu yang unik. Pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran yang sesuai dengan minat, tingkat perkembangan kognitif serta kematangan sosial dan emosional (Sujiono dan Sujiono, 2010:21).
            Aspek yang tidak kalah penting dalam keseluruhan perkembangan anak usia dini adalah Perkembangan Intelektual. Kognisi merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan dan penalaran. Dengan kemampuan kognisi inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara interal dan eksternal (Cavanagh dalam Wahyudin dan Agustin, 2009:12).
Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Ia sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarkannya, serta seolah-olah tak pernah berhenti belajar.
Banyak teori perkembangan yang dihasilkan oleh para ahli; suatu teori mempunyai perbedaan dan persamaan dengan teori lainnya serta terjadinya perubahan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Aisyah,dkk (2010: 1.4-1.9)  mengidentifikasikan sejumlah karakteristik anak usia dini antara lain; a) memiliki rasa ingin tahu yang besar, b) merupakan pribadi yang unik, c) suka berfantasi dan berimajinasi, d) masa paling potensial untuk belajar, e) menunjukkan sikap egosentris, f) memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek, g) sebagai bagian dari makhluk sosial
Menurut Aulia (2011:62) hal penting mengenai karakteristik anak usia dini adalah:
a.    Anak di bawah usia 5 tahun bisa dengan mudah menyerap informasi dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Pada anak yang berusia kurang dari 4 tahun akan lebih mudah dan lebih efektif. Di bawah 3 tahun bahkan jauh lebih mudah lagi dan jauh lebih efektif. Dan di bawah 2 tahun merupakan usia yang paling mudah menyerap dan paling efektif untuk menyerap informasi.
b.    Anak di bawah usia 5 tahun bisa menangkap informasi dengan kecepatan yang luar biasa.
c.    Semakin banyak informasi yang diserap seorang anak di bawah usia 5 tahun, makin banyak pula yang diingatnya.
d.   Anak di bawah usia 5 tahun mempunyai energi yang sangat besar.
e.    Anak di bawah usia 5 tahun mempunyai keinginan belajar yang sangat besar.
f.        Anak di bawah usia 5 tahun dapat belajar membaca dan ingin belajar membaca.
g.    Anak di bawah usia 5 tahun bisa mempelajari suatu bahasa secara utuh dan dapat belajar bahasa apapun yang diperkenalkan kepadanya. Dia bisa diajari membaca satu atau beberapa bahasa sama mudahnya dengan kemampuannya untuk mengerti bahasa lisan.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts