Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, April 18, 2017

Tujuan dan Fungsi Berbicara


Menurut H.G. Tarigan (1981:15) berbicara merupakan “suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) demi tujuan menyampaikan gagasan kepada orang lain”. Dari pengertian tersebut tersirat makna berbicara sebagai kegiatan berbahasa yang memiliki tujuan dan fungsi komunikasi bahasa verbal. Secara umum, tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Berkomunikasi di sini bermakna kegiatan menyampaikan atau mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan lain-lain dengan menggunakan bahasa lisan.
Selain tujuan tersebut ada beberapa tujuan lain yang lebih spesifik yang disesuaikan dengan studi dan efek pembicaraan. Dalam konteks ini, Djago Tarigan (1994:144) mengemukakan beberapa tujuan khusus berbicara, yaitu “untuk menghibur, menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan, dan menggerakkan”. Pendapat lain yang senada dengan hal tersebut, dikemukakan H.G. Tarigan (1981:16) dengan mengemukakan beberapa tujuan berbicara, yaitu “untuk memberitahukan, melaporkan, menjamu, menghibur, membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan”. Pencapaian tujuan berbicara tersebut sangat bergantung pada faktor kematangan pembicara. Kematangan pembicaraan ini meliputi beberapa aspek. Dalam kaiatan ini, H.G. Tarigan (1981:19) mengemukakan empat aspek yang dimaksud yaitu keterampilan sosial, keterampilan semantik, keterampilan fonetik dan keterampilan vokal”.
Kegiatan berbicara sangat vital dan fungsionalitas dalam kehidupan. Setiap manusia yang sempurna senantiasa berinteraksi dengan mengunakan bahasa lisan. Dalam hal ini ada interaksi pembicara dan penyimak dengan menggunakan bahasa lisan. Karena itulah, Nurgiyantoro (1988:252) mengatakan bahwa, “bahasa lisan lebih fungsional dalam kehidupan sehari-hari”. Fungsionalitas berbicara ini ditandai oleh hasil penelitian para pakar komunikasi dan bahasa. Rangkin seperti dikutip H.G. Tarigan (1987:129) berpendapat bahwa “persentase waktu untuk berkomunikasi dengan berbicara sebesar 30%, menyimak sebesar 45%, membaca 16%, dan menulis 9%”. Penelitian E. Bird juga menunjukkan hasil yang relatif sama, yaitu bahwa “persentase berbicara 25%, menyimak sebesar 42%, membaca 15%, dan menulis 18% (Djago Tarigan, 1995:6). Berdasarkan data hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam aktivitas keseharian, setiap orang menggunakan seperempat waktunya dalam berkomunikasi dengan menggunakan kegiatan berbicara.
Fungsi berbicara menyangkut fungsi instrumental regulasi, representasi, personal, dan interaksional. Berbicara berperan untuk mengungkapkan ide dan memformulasikan ide baru. Berbicara berfungsi sebagai bentuk manifestasi kepribadian atau simbolisasi kepribadian seseorang. Melalui  berbicara, seseorang dapat meningkatkan atau menambah cakrawala pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Pendek kata, berbicara dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang baik secara personal maupun secara sosial dalam interaksinya dengan sesama. Berkaitan dengan hal tersebut, Semi (1996:15) berpendapat sebagai berikut:
Orang yang pandai berbicara mempunyai beberapa keuntungan, antara lain diterima baik dalam pergaulan, mempunyai banyak sahabat, dapat menyumbangkan pikiran yang berharga, mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pemimpin, mempunyai peluang untuk lebih sukses dalam pekerjaan atau pergaulan.

Dari kutipan di atas dapat dikemukakan urgensitas dan fungsional berbicara dalam kehiduan kemasyarakatan. Keterampilan berbicara juga sangat penting dan bermanfaat bagi siswa dalam konteks kegiatan belajar dan aktivitas kesehariannya. Berkaitan dengan peranan atau fungsi berbicara bagi siswa, Djago Tarigan (1995:138) berpendapat sebagai berikut.

Para pelajar dan mahasiswa dalam proses pendidikannya dituntut terampil berbicara. Mereka harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang telah mereka miliki secara lisan. Mereka pun harus terampil mengajukan pertanyaan untuk menggali dan mendapatkan informasi apalagi dalam kegiatan seminar, diskusi, dan dalam rapat-rapat, mereka dituntut terampil adu argumentasi, terampil menjelaskan persoalan cara pemecahannya, dan terampil menarik simpati para pendengarnya.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts