Menurut H.G. Tarigan (1981:15)
berbicara merupakan “suatu sistem tanda-tanda
yang dapat didengar (audible)
dan yang kelihatan (visible) demi tujuan
menyampaikan gagasan kepada orang lain”. Dari pengertian tersebut tersirat makna
berbicara sebagai kegiatan berbahasa yang memiliki tujuan dan fungsi komunikasi bahasa verbal.
Secara umum, tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi atau berinteraksi.
Berkomunikasi di sini bermakna kegiatan
menyampaikan atau mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan lain-lain
dengan menggunakan bahasa lisan.
Selain tujuan tersebut ada beberapa
tujuan lain yang lebih spesifik yang
disesuaikan dengan studi dan efek
pembicaraan. Dalam konteks ini, Djago Tarigan (1994:144) mengemukakan beberapa
tujuan khusus berbicara, yaitu “untuk menghibur,
menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan,
dan menggerakkan”. Pendapat lain yang senada dengan hal tersebut, dikemukakan
H.G. Tarigan (1981:16) dengan mengemukakan beberapa tujuan berbicara, yaitu “untuk memberitahukan, melaporkan,
menjamu, menghibur, membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan”. Pencapaian tujuan berbicara tersebut sangat bergantung pada faktor kematangan pembicara. Kematangan
pembicaraan ini meliputi beberapa aspek. Dalam kaiatan ini, H.G. Tarigan (1981:19) mengemukakan empat
aspek yang dimaksud yaitu keterampilan
sosial, keterampilan semantik, keterampilan fonetik dan keterampilan vokal”.
Kegiatan berbicara sangat vital dan
fungsionalitas dalam kehidupan. Setiap manusia yang sempurna
senantiasa berinteraksi dengan mengunakan
bahasa lisan. Dalam hal ini ada interaksi pembicara dan penyimak dengan menggunakan
bahasa lisan. Karena itulah, Nurgiyantoro (1988:252) mengatakan bahwa, “bahasa lisan lebih fungsional dalam
kehidupan sehari-hari”. Fungsionalitas berbicara ini ditandai oleh hasil penelitian para pakar komunikasi dan bahasa. Rangkin
seperti dikutip H.G.
Tarigan (1987:129) berpendapat bahwa “persentase waktu untuk berkomunikasi dengan berbicara
sebesar 30%, menyimak sebesar 45%, membaca 16%,
dan menulis 9%”. Penelitian E. Bird juga
menunjukkan hasil yang relatif sama, yaitu bahwa
“persentase berbicara 25%, menyimak sebesar
42%, membaca 15%, dan menulis 18% (Djago Tarigan, 1995:6). Berdasarkan data
hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam aktivitas keseharian, setiap orang menggunakan
seperempat waktunya dalam berkomunikasi dengan menggunakan
kegiatan berbicara.
Fungsi berbicara menyangkut fungsi instrumental regulasi,
representasi, personal, dan interaksional. Berbicara
berperan untuk mengungkapkan ide dan memformulasikan
ide baru. Berbicara berfungsi sebagai bentuk
manifestasi kepribadian atau simbolisasi
kepribadian seseorang. Melalui berbicara,
seseorang dapat meningkatkan atau menambah
cakrawala pengetahuan
dan pengalaman hidupnya. Pendek kata, berbicara
dapat meningkatkan kualitas hidup
seseorang baik secara personal maupun secara
sosial dalam interaksinya
dengan sesama. Berkaitan dengan hal tersebut, Semi (1996:15) berpendapat sebagai
berikut:
Orang yang
pandai berbicara mempunyai beberapa keuntungan, antara lain diterima baik dalam
pergaulan, mempunyai banyak sahabat, dapat menyumbangkan pikiran yang berharga, mempunyai kesempatan
yang lebih besar untuk menjadi pemimpin, mempunyai peluang
untuk lebih sukses dalam pekerjaan atau pergaulan.
Dari kutipan di atas dapat
dikemukakan urgensitas dan fungsional berbicara dalam kehiduan kemasyarakatan.
Keterampilan berbicara juga sangat penting dan bermanfaat
bagi siswa dalam konteks kegiatan belajar dan aktivitas
kesehariannya. Berkaitan dengan peranan atau
fungsi berbicara bagi siswa, Djago Tarigan (1995:138) berpendapat sebagai berikut.
Para pelajar dan mahasiswa
dalam proses pendidikannya dituntut terampil
berbicara. Mereka harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang telah mereka
miliki secara lisan. Mereka pun harus terampil mengajukan pertanyaan untuk
menggali dan mendapatkan informasi apalagi dalam kegiatan seminar, diskusi, dan dalam rapat-rapat, mereka dituntut terampil adu
argumentasi, terampil menjelaskan persoalan cara
pemecahannya, dan terampil menarik simpati para pendengarnya.
No comments:
Post a Comment