Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, April 18, 2017

Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-kanak

2.1.  Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-kanak
Ada yang memandang anak sebagai makhluk yang sudah terbentuk oleh bawaannya, atau memandang anak sebagai makhluk yang dibentuk oleh lingkungannya. Ada ahli lain yang menganggap anak sebagai miniatur orang dewasa, dan ada pula yang memandang anak sebagai individu yang berbeda total dari orang dewasa. Beberapa ahli dalam bidang pendidikan dan psikologi memandang periode usia dini merupakan periode yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini mungkin.
Emosi pada masa awal kanak-kanak sangat kuat. Menurut Hurlock (1978 : 13) perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun. Perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan belajar.
A.    Ciri utama reaksi emosi pada anak
1.      Reaksi emosi anak sangat kuat
2.      Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya
3.      Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya
4.      Reaksi emosi bersifat individual
5.      Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan

B.     Bentuk reaksi emosi pada anak
1.      Amarah yang terdiri dari amarah yang impulsif dan marah yang terhambat.
2.      Takut
Menurut Hurlock reaksi emosi yang berdekatan dengan teori takut ada 4 yaitu :
a.       Syhness / malu
b.      Embamosment
c.       Khawatir
d.      Cemas/anxiety
3.      Cemburu
4.      Ingin tahu
5.      Iri hati
6.      Senang/gembira
7.      Sedih
8.      Kasih sayang

2.2 Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Taman Kanak-kanak
A. Karakteristik dan Ciri Tingkah Laku Sosial
Ciri-ciri tingkah laku sosial :
1.      Periode Bayi
1-6 bulan         : anak sudah mampu membedakan dan mengikuti suara, membedakan objek dan benda, memperlihatkan tingkah laku, mulai bereaksi dengan suara yang ramah
6 bln – 1 thn    : memegang benda, mengikuti suara-suara, bisa bermain, mengenal larangan
13 – 18 bln      : memperlihatkan minat kepada orang dewasa
2 tahun                        : bermain bersama sebagai alat untuk hubungan sosial
2.      Periode pra sekolah
a.       Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah
b.      Mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
c.       Hubungan dengan orang dewasa
d.      Hubungan dengan teman sebaya
e.       Mulai bermain bersama, memilih teman untuk bermain
3.      Periode usia sekolah
Pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak-kanak
a.       kerja sama
b.      persaingan
c.       kemurahan hati
d.      hasrat akan penerimaan sosial
e.       simpati
f.       empati
g.      ketergantungan
h.      sikap ramah
i.        meniru
j.        perilaku kelekatan
B. Tahapan Penerimaan Sosial
            Menurut Hurlock mengemukakan tahapan penerimaan sosial :
1.      A reward – cost stage
2.      A normative stage
3.      An emphatic stage

2.3. Karakteristik Perkembangan Karakter Anak Usia Taman Kanak-kanak
a. Fase usia 0-2 tahun
Erickson mengungkapkan (Santrock, 2005) bahwa usia 0-2 tahun merupakan masa krisis pertama yaitu fase trust mistrust. Fase usia 0-2 fase menyerap kasih dan perhatian dari lingkungan yang akan mendasari kepercayaan diri, kepedulian dan kepercayaan terhadap lingkungan.
b. Fase Usia 3 tahun
Pada masa ini anak mengalami egosentris. Ciri perkembangannya :
1.      Anak senang melanggar aturan
2.      Anak tidak mau diatur
3.      Anak senang memantaskan diri
4.      Anak sering kali memaksakan keinginannya
5.      Anak mengharapkan hadiah (pujian) dan menghindari hukuman

c. fase pertama (umur 4,5 – 6 tahun)
1.      Anak-anak lebih penurut
2.      Anak sudah bisa diajak kerja sama agar terhindar dari hukuman orang tua
3.      Anak sudah dapat menerima pandangan orang lain terutama orang dewasa
4.      Bisa menghormati otoritas orang tua/guru
5.      Menganggap orang dewasa maha tahu
6.      Senang mengadukan teman-temannya yang nakal
7.      Anak-anak pada fase ini sangat mempercayai orang tua/guru
8.      Anak mampu memahami alasan-alasan

d. Fase kedua (Usia 6,5 – 8 tahun) 
1.      Anak merasakan hak sebagai orang dewasa
2.      Tidak lagi berpikir bahwa orang dewasa bisa memerintah anak-anak
3.      Mempunyai potensi bertindak kasar akibat menurunnya otoritas orang tua/guru dalam pikiran mereka
4.      Mempunyai konsep keadilan yang kaku, yaitu balas-membalas
5.      Memahami perlunya berperilaku baik agar disenangi orang lain.
6.      Sering membanding-bandingkan dan minta perlakuan adil
7.      Mengerti betapa pentingnya “Cinta dalam melakukan sesuatu”


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts