Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Meliono, Ed., 1990:165), tertulis arti bercerita, yaitu
“menuturkan cerita”. Dari pengertian ini, bercerita sama dengan mengisahkan sesuatu tentang apa dan
bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa/kejadian). Selain itu, cerita sama
dengan karangan yang berisi tuturan pengalaman, perbuatan,
atau kejadian yang sungguh-sungguh
terjadi maupun rekaan belaka. Dengan
demikian, bercerita dapat diartikan sebagai kegiatan menuturkan sesuatu yang
faktual atau fiksional dalam bentuk bahasa lisan.
Dalam referensi yang sama, makna
cerita adalah sebagai berikut.
n
1 tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya sesuatu hal (peristiwa, kejadian, dsb); 2 karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau
penderitaan orang; kejadian, dsb. (baik yang sungguh-sungguh terjadi
maupun rekaan belaka); 3 lakon yang diwujudkan atau dipertunjukkan dalam gambar hidup (sandiwara, wayang,
dsb); 4 ki omong kosong; dongengan
(yang tidak benar); omongan (ibid, 1990:165).
Dengan mengacu pada makna
leksikal di atas, dapat dikatakan bahwa bercerita merupakan kegiatan menuturkan secara lisan sesuatu hal (kejadian, peristiwa, pengalaman, perbuatan,
perilaku, dan sebagainya) baik yang bersifat faktual (kenyataan sebenarnya)
maupun fiksional (rekaan atau imajinasi). Bercerita dapat diartikan sebagai
kegiatan mengisahkan suatu kejadian, peristiwa, atau perilaku tokoh dalam satu
kesatuan tempat, suasana, ruang, dan waktu baik
yang faktual atau fiksional. Bercerita
berarti pula menuturkan cerita atau sesuatu berdasarkan logika dan ide-ide pencerita. Kegiatan bercerita selalu dimulai
dengan melakukan persiapan
bahan yang akan diceritakan dan menyusunnya kembali dalam bentuk bahasa lisan.
Ini berarti kegiatan bercerita
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, khususnya kemampuan berbicara.
No comments:
Post a Comment