Motorik halus
a.
Pengertian motorik halus
Menurut Sujiono (2017), motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
seperti menggunakan jari-jari tangan dan gerakan pergelangan tangan, dan
gerakan ini tidak membutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkannya, namun
membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan.
Susanto (2011), berpendapat bahwa motorik halus adalah gerakan
halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot
kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga namun memerlukan koordinasi yang
cermat.
Sedangkan menurut Suyanto (2005), perkembangan motorik halus
meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya, otot ini berfungsi untuk
melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian tubuh yang lebih spesifik.
Gerakan motorik halus yang terlihat pada anak usia TK adalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kehidupann sehari-hari seperti
mengkancing baju, menggosok gigi, membuka dan menutup tutup botol, makan
sendiri dan lain sebagainya. Jika gerakan motorik halus anak semakin baik, anak
akan dapat membuat berbagai bentuk kreasi, seperti menggunting kertas, menggambar,
mewarnai meronce, menganyam dan lain sebagainya. Dalam melakukan gerak motorik
halus ini, anak juga memerlukan dukungan
kematangan mental dan kemampuan kogninif yang baik.
Kemampuan motorik halus kemampuan yang membutuhkan gerakan
keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan menggunakan jari
jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan
yang baik. Keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dapat dilihat dari
kemampuan anak untuk memegang benda (Suyanto, 2005). Keterampilan menggunakan
jari-jemari ketika melakukan kegiatan motorik halus dapat dilihat dari
kemampuan memegang sesuatu dengan
jari-jari tangan.
b.
Lingkup pengembangan motorik halus usia 5-6 tahun
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanan ditekankan pada
koordinasi gerakan motorik halus dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan
meletakkan atau memegang sesuatu menggunkan jari tangan. Pada usia 5-6 tahun
koordinasi gerakan motorik halus berkembang dengan pesat. Pada masa ini anak
sudah mampu melakukan koordinasi gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh
secara bersamaan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 137 tahun
2014 tentang standar isi pasal 10 menyatakan bahwa lingkup perkembangan motorik
halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk. Secara spesifik
tingkat pencapaian perkembangan Anak usia 5-6 tahun diuraikan sebagai berikut:
1)
Menggambar sesuai dengan gagasannya.
2)
Meniru bentuk.
3)
Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
4)
Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar.
5)
Menggunting sesuai dengna pola.
6)
Menempel gambar dengan tepat.
7)
Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara rinci.
c.
Karakteristik Motorik Halus
Depdiknas
(2010) merumuskan beberapa karakteristik keterampilan motorik halus anak yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)
Pada
saat peserta didik berusia 3 tahun, kemampuan gerakan halus anak belum terlalu
berbeda dari kemampuan gerakan halus pada masa anak masih bayi, meskipun anak
pada saat ini sudah mampu menjumput benda dengan menggunakan jempol dengan jari
telunjuknya, gerakan itu masih sangat kaku.
2)
Pada
usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami
kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat, bahkan cenderung akan sempurna.
3) Pada usia 5 tahun koordinasi motorik
halus anak lebih sempurna lagi. Tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah
koordinasi mata. Anak juga mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih
majemuk seperti kegiatan dalam proyek.
d.
Tujuan dan fungsi pengembangan motorik halus
Tujuan pengembangan motorik halus anak berdasarkan pendapat
Sumantri (2005) adalah sebagai berikut:
1)
Mampu mengembangkan keterampilan motorik halus yang berhubungan dengan
gerak kedua tangan.
2)
Mempu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan
jari-jemari, seperti kesiapan menulis, menggambar, menggunting dan memanipulasi
benda-benda.
3)
Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.
4)
Mampu mengendalikan emosi dan beraktivitas motorik halus.
Sedangkan fungsi motorik Sumantri (2005) menyatakan bahwa fungsi
mengembangkan motorik halus anak adalah untuk mendukung perkembangan aspek lain
yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional karena satu aspek dengan aspek perkembangan
lain saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan.
Pengembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri
sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengaruhi aspek perkembangan lain.
Pengembangan aspek motorik halus perlu dioptimalkan untuk kematangan otot-otot
kecil pada jari-jemari, pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang
berguna untuk kemampuan menulis anak yang berhubungan dengan aspek bahasa. Dan
mempengaruhi aspek kognitif ketika anak melakukan kegiatan yang mengembangkan
motorik halus seperti menggambar, mewarnai atau melukis secara otomatis
kemampuan berfikir anak akan muncul. Pada saat melakukan kegiatan motorik halus
anak juga dapat melatih kesabaran dan konsentrasi yang merupakan bagian dari
aspek sosial emosional.
No comments:
Post a Comment