Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Tuesday, April 13, 2021

Motorik halus

 

       Motorik halus

a.   Pengertian motorik halus

Menurut Sujiono (2017), motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti menggunakan jari-jari tangan dan gerakan pergelangan tangan, dan gerakan ini tidak membutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkannya, namun membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan.

Susanto (2011), berpendapat bahwa motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga namun memerlukan koordinasi yang cermat.

Sedangkan menurut Suyanto (2005), perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya, otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian tubuh yang lebih spesifik. 

Gerakan motorik halus yang terlihat pada anak usia TK adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kehidupann sehari-hari seperti mengkancing baju, menggosok gigi, membuka dan menutup tutup botol, makan sendiri dan lain sebagainya. Jika gerakan motorik halus anak semakin baik, anak akan dapat membuat berbagai bentuk kreasi, seperti menggunting kertas, menggambar, mewarnai meronce, menganyam dan lain sebagainya. Dalam melakukan gerak motorik halus ini, anak juga memerlukan  dukungan kematangan mental dan kemampuan kogninif yang baik.

Kemampuan motorik halus kemampuan yang membutuhkan gerakan keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang baik. Keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dapat dilihat dari kemampuan anak untuk memegang benda (Suyanto, 2005). Keterampilan menggunakan jari-jemari ketika melakukan kegiatan motorik halus dapat dilihat dari kemampuan memegang sesuatu dengan  jari-jari tangan. 

b.    Lingkup pengembangan motorik halus usia 5-6 tahun

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanan ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang sesuatu menggunkan jari tangan. Pada usia 5-6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang dengan pesat. Pada masa ini anak sudah mampu melakukan koordinasi gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 137 tahun 2014 tentang standar isi pasal 10 menyatakan bahwa lingkup perkembangan motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk. Secara spesifik tingkat pencapaian perkembangan Anak usia 5-6 tahun diuraikan sebagai berikut:

1)   Menggambar sesuai dengan gagasannya.

2)   Meniru bentuk.

3)   Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.

4)   Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar.

5)   Menggunting sesuai dengna pola.

6)   Menempel gambar dengan tepat.

7)   Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara rinci.

c.    Karakteristik Motorik Halus

Depdiknas (2010) merumuskan beberapa karakteristik keterampilan motorik halus anak yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1)   Pada saat peserta didik berusia 3 tahun, kemampuan gerakan halus anak belum terlalu berbeda dari kemampuan gerakan halus pada masa anak masih bayi, meskipun anak pada saat ini sudah mampu menjumput benda dengan menggunakan jempol dengan jari telunjuknya, gerakan itu masih sangat kaku.

2)   Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat, bahkan cenderung akan sempurna.

3)   Pada usia 5 tahun koordinasi motorik halus anak lebih sempurna lagi. Tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah koordinasi mata. Anak juga mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk seperti kegiatan dalam proyek.

d.    Tujuan dan fungsi pengembangan motorik halus

Tujuan pengembangan motorik halus anak berdasarkan pendapat Sumantri (2005) adalah sebagai berikut:

1)   Mampu mengembangkan keterampilan motorik halus yang berhubungan dengan gerak kedua tangan.

2)   Mempu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari-jemari, seperti kesiapan menulis, menggambar, menggunting dan memanipulasi benda-benda.

3)   Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.

4)   Mampu mengendalikan emosi dan beraktivitas motorik halus.

Sedangkan fungsi motorik Sumantri (2005) menyatakan bahwa fungsi mengembangkan motorik halus anak adalah untuk mendukung perkembangan aspek lain yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional karena satu aspek dengan aspek perkembangan lain saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan.

Pengembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengaruhi aspek perkembangan lain. Pengembangan aspek motorik halus perlu dioptimalkan untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-jemari, pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk kemampuan menulis anak yang berhubungan dengan aspek bahasa. Dan mempengaruhi aspek kognitif ketika anak melakukan kegiatan yang mengembangkan motorik halus seperti menggambar, mewarnai atau melukis secara otomatis kemampuan berfikir anak akan muncul. Pada saat melakukan kegiatan motorik halus anak juga dapat melatih kesabaran dan konsentrasi yang merupakan bagian dari aspek sosial emosional.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts