1.
Pengertian
Melipat
Natasya & Hapsari (2017),
menyatakan bahwa melipat kertas yaitu seni menggunakan kertas berbentuk persegi
sebagai bahannya dengan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti, maka dari
itu memeliki seni yang tinggi. Melipat kertas dapat digunakan untuk membantu
metode pembelajaran disekolah, dengan cara membentuk atau membuat apapun yang
dapat menstimulus anak untuk aktif yaitu sebagai alat permainan edukatif.
Selain itu Hajar & Evan (2017),
menyatakan bahwa kegiatan melipat merupakan salah satu pengembangan motorik halus
yang membutuhkan ketelitian, keterampilan dan pengembangan seni kegiatan
melipat kertas ini, tidak hanya memerlukan ketelitian, kerapihan , maupun daya
ingat anak, oleh karena itu untuk melatih perkembangan motorik halus anak perlu
dikembangkan sejak dini yang bertujuan memudahkan dalam memberikan penyampaian
suatu hal kepada anak.
Pentingnya kegiatan melipat bagi anak
usia dini menurut Doroty (2005) adalah sebagai satu bekal ia untuk hidup
mandiri dikehidupan selanjutnya. Berawal dari belajar melipat kertas, anak
diharapkan mampu melipat baju, ataupun melipat benda benda lain yang dapat
dilipat. Melalui kegiatan melipat kertasjuga dapat mengembangkan keterampilan
motorik halus anak, seperti melatih gerak otot otot tangan sehingga anak
memiliki kemampuan untuk memegang pensil, meremas kertas ataupun membentuk
benda dari adonan atau bahan lain.
Berdasarkan pendapat diatasdisimpulkan
bahwa melipat merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan keterampilan gerakan
dan koordinasi tangan sehingga dengan diberikannya kegiatan melipat kertas
dapat memperkuat otot otot telapak tangan dan jari jari tangan sekaligus
melatih konsentrasi anak.
2.
Manfaat
Melipat
Penggunaan melipat kertas banyak
digunakan untuk sebagai kreasi seni dengan memiliki beberapa manfaat bagi
lingkungan maupun perkembangan anak, jika untuk dalam lingkungan sebagai
kerajinan tangan dan dalam perkembangan anak bermanfaat sebagai penghubung
untuk membantu berkembangnya motorik anak khususnya perkembangan motorik halus
anak, menurut Fadillah M (2014), ada manfaat dari penggunaan melipat kertas
bagi perkembangan anak :
a.
Dapat melatih
bahasa anak dengan bermain peran.
b.
Mengembangkan
kreativitas anak.
c.
Mengembangkan
social emosional anak.
d.
Mengembangkan
motorik halus anak.
e.
Mengembangkan
kemampuan kognitif anak.
Adapun beberapa manfaat dalam kegiatan
melipat kertas menurut Fitriyah (2017), menyatakan bahwa kreasi melipat kertas
dapat dikembangkan untuk pembelajaran anak anak dengan mengembangkan enam aspek
perkembangan yaitu :
a.
Pengembangan
agama moral dengan menstimulus melalui kegiatan yang mengenai ciptaan Tuhan,
seperti binatang, tanaman, dll.
b.
Dengan adanya
kegiatan melipat kertas adanya pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan
melipat dan menempel.
c.
Kegiatan kreasi
lipat kertas ini dapat mengembangkan bahasa melalui kegiatan menceritakan hasil
karya yang telah dibuat didepan kelas.
d.
Kegiatan lipat
kertas dapat mengembangkan social emosional dalam sikap mandiri dan disiplin
dalam menyelesaikan kegiatan tersebut.
e.
Kegiatan melipat
kertas dapat dapat mengembangkan kognitif anak sehingga anak dapat mengalami
perubahan perilaku yang mencerminkan sikap kreatif, anak dapat mengenal bentuk,
ukuran, nama benda, tekstur, dan fungsinya.
f.
Kegiatan melipat
kertas dapat mengembangkan seni sehingga anak dapat menghasilkan karya yang
telah dibuat sendiri dan mengembangkan minat dan bakat anak.
3.
Langkah
Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat
Dalam proses kegiatan melipat kertas,
guru atau peneliti hendaknya memberikan petunjuk melipat kertas kepada anak,
agar mudah dipahami oleh anak dengan baik. Adapun petunjuk kegiatan melipat
menurut Sumanto (2005), sebagai berikut :
a.
Guru memberikan
contoh kepada anak tentang langkah langkah melipatkertas, lalu kertas yang
digunakan guru ini lebih besar dibandingkan dengan anak, karena bertujuan untuk
memperjelas proses lipatan tersebut. Kemudian hasil karya nya didokumentasikan
didalam portopolio anak.
b.
Ketika proses
melipat guru/ penelitimemberikkan arahan kepada anak seperti “ayo setrika
kertasnya atau ayo lipat dari kanan ke kiri”, jadi anak diberi penguatan yang
baik agar anak terlihat antusias dan rasa ingin tau nya tinggi.
c.
Bila anak telah
menyelesaikan tugas yang diberikan, anak akan diberi kesempatan lagi untuk
menciba kembali melipat kertas berdasarkan hasil sendiri, tanpa ada bantuan
dari guru/ peneliti. Hal ini bertujuan agar anak menjadi disiplin, percaya
diri, memiliki kemampuan motorik halus yang optimal.
4.
Langkah
Langkah Kegiatan Melipat Kertas
Pada saat melakukan kegiatan melipat,
ada beberapa langkah langkah yang harus dipenuhi, agar sebuah model yang
diinginkan terselesaikan dengan baik. Pada saat tersebut seperti guru
memberikan penjelasan dan mencontohkan terlebih dahulu yang akan dikerjakan,
membagikan kertas lipat kepada anak, menerangkan dan mencontohkan kembali tahap
demi tahap, anak diberikan kesempatan mengerjakan sendiri sesuai petunjuk yang
telah dicontohkan dan memberikan pujian hasil karya anak. Dengan adanya langkah
langkah tersebut bertujuan agar anak memiliki kedisiplinan terhadap aturan yang
ada, menghargai orang lain, ada rasa empati atau simpati, dan dapat menunggu
giliran. Langkah langkah kegiatan melipat menurut Sumanto (2005), adalah
sebagai berikut :
a.
Tahap persiapan,
pada tahap ini dapat dimulai dengan menyiapkan media yang akan digunakan,
seperti kertas, gunting, lem, spidol, pensil warna, dan aksesori tambahan
lainnya yang berfungsi memperindah hasil karya tersebut. Selain itu,
mempersiapkan model atau bentuk yang akan dibuat dan pembahasan yang mudah
diinformasikan kepada anak.
b.
Tahap
pelaksanaan, pada tahap ini dimulai dari bentuk pengenalan kertas tersebut
kepada anak yaitu mengenal bentuk geometri, model melipat yang akan dibuat,
membahas yang berhubungan dengan hasil karya yang akan dibuat, mengarahkan
langkah langkah serta instruksi pada saat kegiatan berlangsung dan
mempraktikkan tahap kegiatan melipat kertas sesuai model yang akan dibentuk
sampai selesai.
c.
Tahap
penyelesaian, yaitu tahapan akhir dimana pada hasil lipatan dapat diberi hiasan
sesuai model bentuk tersebut. Contohnya membuat lipatan ayam, maka dapat
ditambahkan jengger, mata, dan hiasan lainnya.
5.
Petunjuk
Dasar Dasar Melipat
Selain adanya langkah langkah pembuatan
sebuah model lipatan, perlu mengetauhi petunjuk yang dilakukan pada saat
kegiatan melipat kertas. Sumanto (2005), menyatakan bahwa adapun petunjuk
petunjuk dasar melipat, yaitu :
a.
Gunakan jenis
kertas yang digunakan untuk melipat, kertas lipat ini sudah ada yang sudah
dikemas dengan berbagai ukuran kertas dari yang terkecil hingga yang paling
besar dan berbagai warna. Dalam melipat kertas ini untuk jenis kertasnya tidak
hanya berwarna warni, namun dapat juga menggunakan kertas HVS, Koran, kertas
buku tulis, dan sebagainya.
b.
Setiap model
lipatan itu bermacam macam yang akan menghasilkan sebuah bentuk lipatan
seperti, bujur sangkar, bujur sangkar ganda, empat persegi panjang, dan
segitiga. Misalnya untuk lipatan model ikan itu didasari lipatan segitiga,
untuk lipatan perahu layaritu didasari lipatan persegi panjang.
c.
Untuk memudahkan
kegiatan melipat ini harus diberikan suatu petunjuk atau arahan dalam proses
pembuatan melipat tersebut. Misalnya lipatan dari kanan ke tengah, lipatan
sudut, lipatan rangkap, lipatan dibalik, hasil ditarik keluar atau kedalam dan
lipatan lainnya.
d.
Ketika hasil
lipatan tersebut sudah terselesaikan memiliki penilaiannya tersendir, seperti
kerapihan dan ketepatan teknik melipatnya. Untuk menambah keindahan dalam suatu
lipatan bentuk tersebut, dapat diberikan hiasan sesuai selera dan kegunaannya.
No comments:
Post a Comment