Bahasa anak awalnya berkembang secara
alami. Proses ini dikenal dengan pemerolehan bahasa. Melalui interaksi dengan
lingkungan anak memperoleh pengalaman yang memberi sumbangan terhadap
perkembangan bahasa. Di samping itu, bahasa anak juga dapat distimulasi dengan
berbagai cara. Stimulasi tersebut dikenal dengan pembelajaran yang direalisasi
dalam bentuk kegiatan-kegiatan belajar atau bermain. Agar pendidik dapat
memberikan stimulasi yang tepat, pendidik perlu memiliki pengetahuan tentang
perkembangan bahasa. Ada tiga teori dasar yang dapat digunakan untuk memahami
perkembangan bahasa anak. Ketiga teori tersebut dikemukakan berikut ini:
1. Teori Behavioristik (Teori Perilaku)
dari Skinner
Teori dalam aliran behavioristik yang
diprakarsai oleh BF. Skinner yang menyatakan bahwa lingkungan memberi pengaruh
utama bagi perkembangan bahasa anak. Oleh karenanya orang tua dan pendidik
perlu aktif mengajak anak berbicara dan memberi contoh penggunaan bahasa yang
baik. Teori perilaku juga percaya bahwa agar anak berhasil dibutuhkan
penguatan. Bentuk penguatan khususnya adalah pujian atau barang-barang
sederhana. Anak perlu diberi contoh ucapan sehingga anak dapat meniru ucapan
tersebut. Atas keberhasilan anak mengulangi contoh yang diberikan, perlu diberi
penguatan dan imbalan yang segera diberikan seperti ‘bagus’, pinter, diberi
permen atau yang lainnya yang setimpal. Teori ini menekankan bahwa dalam
perkembangan bahasa anak usia dini, orangtua dituntut untuk memberikan stimulasi,
seperti aktif mengajak anak berbicara dan bercakap-cakap agar pencapaian
kemampuan berbahasa anak maksimal.
Implementasi Teori Behavioristik Pada
Pembelajaran Bahasa
·
Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang
muncul karena adanya stimulus. Bila pengucapan bahasa tidak sebagaimana
harusnya, orang tua atau pendidikan perlu mengkoreksi. Misalnya, kata ‘makan’
diucapkan ‘mam’. Ini perlu dibetulkan dengan mengulangi pengucapan ‘oh
mau makan’. Kalau pengucapan benar yang didiamkan saja.
·
Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru
anak. Bahasa merupakan hasil dari suatu kebiasaan. Pengetahuan tidak berasal
dari dalam diri seseorang, tetapi merupakan hasil dari interaksi dengan
lingkungannya melalui pengkondisian stimulus yang menimbulkan respon.
·
Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk
pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). Bisa juga kepada anak dikenalkan
kata-kata baru melalui tahapan-tahapan. Anak belajar sesuatu mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal dan
abstrak (contoh : sistem pembelajaran drilling/pengulangan terus-menerus) Anak
akan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan dalam pembelajaran dan
segera berikan balikan terhadap respon tersebut.
·
Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera
diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.
2. Teori Nativistik dari Chomsky
Noam Chomsky mengkritik teori yang
dikemukakan Skinner. Ia menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak tidak ditentukan
oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa
anak. Menurut Noan Chomsky kemampuan bahasa anak terbentuk mulai dari konsepsi.
Dengan kata lain, sejak lahir anak telah memiliki kemampuan berbahasa.
Kemampuan tersebut dikenal dengan Language Advice Device (LAD). Chomsky
juga memperkenalkan Universal Grammar dalam kemampuan bahasa anak. Ini
merupakan kelemahan dan sumber kritik atas teorinya Chomsky. Selanjutnya
Chomsky juga menyatakan bahwa belajar bahasa sebaiknya sebelum usia sepuluh
tahun. Kemampuan yang terbentuk pada saat dalam kandungan akan teraktualisasi
atau berkembangan dengan didukung oleh faktor biologis dan faktor lingkungan
setelah anak lahir. Untuk itu, Noam Chomsky menyatakan faktor lingkungan juga
sangat berperan dalam perkembangan bahasa anak disamping kesiapan faktor
biologis. Ada
kemampuan yang tidak mungkin dimiliki
anak, walau lingkungan memberi stimulasi yang maksimal kalau kondisi biologis
belum siap untuk mencapai kemampuan tersebut. Misalnya, pengucapan huruf ‘g’
tidak mungkin dimiliki sebelum alveolenatal matang untuk berfungsi.
Teori Nativistik
·
Mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalarn diri anak.
Pada saat seorang anak lahir, dia telah memiiiki seperangkat kemampuan
berbahasa yang disebut Tata Bahasa Umum" atau 'Universal Grammar'. Teori
ini mengatakan bahwa meskipun pengetahuan yang ada di dalam diri anak tidak
rnendapatkan banyak rangsangan, anak akan tetap dapat mempelajarinya. Anak
tidak sekedar meniru bahasa.yang dia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik
kesimpulan dari pola yang ada, hal ini karena anak memiliki sistem bahasa yang
disebut Perangkat Penguasaan Bahasa.
·
Teori Nativistik juga memberikan pengetahuan bahwa
keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya
kematangan organ-organ bicara. Oleh karena itu, pendidik dalam dalam memberikan
stimulasi perlu memperhatikan kesiapan anak. Teori ini juga memberikan wawasan
bahwa anak akan belajar bahasa dengan cepat sebelum usia 10 tahun. Artinya,
pembelajaran bahasa lebih baik diberikan sejak dini, karena lebih dari usia 10
tahun anak akan mengalami kesulitan.
3. Teori Konstruktivisme dari Piaget,
Vygotsky, Gardner
·
Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi
dengan orang lain. Dengan berinteraksi dengan orang lain, maka pengetahuan,
nilai dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki perkembangan kognisi yang
terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi melalui interaksi sosial, anak akan
mengalarni peningkatan kemampuan berpikir.
·
Pengaruh pada pembelajaran. Anak akan dapat belajar dengan
optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu
didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua usianya atau
orang dewasa yang mendampingi pembeiajaran dan mengajak bercakap-cakap akan
menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi. Jika anak
mengalami kesulitan, peran orang dewasa yang tepat akan membantu anak
memecahkan persoalan sehingga anak dapat belajar sesuatu dari peristiwa
tersebut. Karena itu pendidik perlu menggunakan metode yang interaktif,
menantang anak untuk meningkatkan pembeiajaran dan menggunakan bahasa yang
berkualitas.
No comments:
Post a Comment