BAB.
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Remaja adalah generasi penerus
yang akan membangun bangsa yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke
depan akan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Banyak kita baca di media maupun
kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja
yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,
keluarga,dan masyarakat sekitar.
Pada makalah ini kami akan mencoba
membahas cara mengatasi pergaulan bagi generasi muda.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan pergaulan bebas ?
2. Mengapa sesorang
terlibat dalam pergaulan bebas?
3. Bagaimana akibat
pergaulan bebas?
4. Bagaimanakah upaya
mengatasi pergaulan bebas ?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan ingin
dicapai antara lain :
1. Untuk mengetahui
pengertian pergaulan bebas.
2. Untuk mengetahui
sebab-sebab pergaulan bebas.
3. Untuk mengetahui
akibat pergaulan bebas
4. Untuk mengetahui
upaya mengatasi pergaulan bebas
1
BAB.
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja adalah masa
peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui
metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan
sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi
pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan
kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan
tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Ada beberapa cirri pergaulan bebas,antara lain:
- Penghamburan harta untuk
memenuhi keinginan sex bebasnya
-
2
- Menimbulkan perilaku
munafik dalam masyarakat
- Rasa ingin tahu yang besar
- Rasa ingin mencoba dan
merasakan
- Terjadi
perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yang dihadapi.
- Mudah mengalami
kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan
kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
- Kesukaran yang dialami
timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai
seorang anak dalam keluarganya.
- Banyak mengalami tekanan
mental dan emosi.
- Terjerat dalam pesta
hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
B. Penyebab
Maraknya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja
Ada banyak sebab remaja melakukan
pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar
dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan
perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan
narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Faktor agama dan iman.
Remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain
yang bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti model pakaian (fasion),
model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam
gaya pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap
suatu kewajaran.
2. Sikap mental yang tidak sehat
3
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa
bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut
adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
3. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan
dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun
terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari
segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan
mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan
bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
4. Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman,
tetangga dan media.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman
nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan
gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan
dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal)
jika menghadapi hal seperti ini.
5. Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu
yang berlebihan dan perubahan zaman. Pada zaman modern sekarang ini, remaja
sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai
tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan norma
yang berlaku.
C. Dampak Atau
Akibat Pergaulan Bebas
Dampak atau akibat dari pergaulan bebas dikalangan remaja antara lain adalah
1. Terserang Penyakit HIV/AIDS
4
Itu dikarenakan melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang
tidak menggunakan alat pengaman(kondom),sebagai akibat rasa ingin tahu atau
mungkin masalah ekonomi.
2. Hamil Diluar Nikah
Dikarenakan kurang pengetahuan masalah seksologi para
remaja melakukan tanpa memikirkan resiko yang terjadi hanya untuk mencari tahu
bagaimana rasanya berhubungan badan yang diakibatkan menonton film biru.
3. Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang masih buruk, karena banyak kasus
obat-obatan terlarang yang menjadikan berita ditelevisi. Bila kita sudah
terkontaminasi dengan obat, bila tidak membeli akan sakit dan itu menguras uang
akibatnya bila tidak punya uang, kita akan mencuri atau melakukan tindakan
terminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan akibat paling buruk adalah
overdosis atau kelebihan kita menggunakan obat sehingga membuat kita meninggal.
4. Aborsi
Diakibatkan sering melakukan hubungan badan dan
berakibat kita hamil diluar nikah. Bila itu terjadi pasti akan membuat remaja
bingung karena belum waktunya untuk menikah dan jeleknya kejadian itu tidak
diketahui oleh orang tua.
5. Tauran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat ditelevisi tentang
berita tauran antar pelajar yang meresahkan masyarakat.Sampai diadakan sweeping
oleh pihak kepolisian kepada pelajar. Semua itu akibat pergaulan bebas yang
membuat emosi tinggi dan berakibat pada tauran.
D. Upaya
Mengatasi Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara
positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai
kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering
‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi
lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
5
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan
hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar
tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan
positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat,
misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang
dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu
ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut
dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka
sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain
sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri
terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi
yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya
tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya
nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih
baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk
kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang
untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang
terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak
mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai
ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar
budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini
perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas
pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya
kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
6
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan
informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu
juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi
hal yang tabu lagi. Makanya, tak ada langkah yang lebih manjur selain
mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh
nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi,
kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran, majalah maupun
buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada
kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat
pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif
dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak
waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi
hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu
terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam
organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi
lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak
muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan
sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas
tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
7
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa
jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit
kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai
bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di
kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan
pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada
kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi,
kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu
persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang
sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa
menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa
menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan
dan dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini
sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas
karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa
ini.
11. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali.
Kalau masih belum bisa, cara lain adalah dengan berpuasa. Inilah yang
ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan
remaja.
Selain usaha dari diri
masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang
tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi
positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam
proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap
remaja.
Dalam memberikan pengarahan dan
pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap
seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak,
semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi
pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan
mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat,
orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus
dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan
sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja
sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar
pilihan si anak.
8
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang,
yang mana” bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran
yang ada.
2.
Penyebab maraknya pergaulan
bebas di Indonesia:1. Faktor agama dan iman,2. Sikap mental yang tidak
sehat,3.Pelampiasan rasa kecewa,4.Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman,
tetangga dan media,5.Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang
berlebihan dan perubahan zaman.
3.
Ada beberapa dampak atau
akibat pergaulan bebas antara lain;1.Terkena penyakit HIV/AIDS 2.Hamil diluar
nikah 3.Ketergantungan obat 4.Aborsi 5.Tauran remaja
o Upaya mengatasi pergaulan bebas antar
lain; a. Menanamkan nilai ketimuran, b. Perbanyaklah melakukan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri kita pribadi dan diri orang lain.
o Rajin beribadah kepada allah SWT agar
iman kita kuat sehingga kita terhindar dari hal-hal negatif
o Jangan bergaul dengan seorang yang
nakal.
B.
Saran
Setelah membaca
karya ilmiah ini, semoga remaja dapat tersadarkan dari pergaulan bebas, perlu
kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan- kegiatan yang positif baik di
sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya mendapatkannya dorongan dan restu
dari orang tua,supaya kita tidak terlibat lagi dalam pergaulan bebas itu akan
merugikan diri sendiri.
9
DAFTAR
PUSTAKA
www. Google.co.id
www.wikipedia.com
sumber dari blogspot
http://www.kompas.com
http://www.media konsumen.com
http:// www.yahoo.com
10
No comments:
Post a Comment