BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri dunia
bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat
dan rumit. untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal
seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus
dimiliki perusahaan. dalam konteks organisasi belajar, setiap individu
organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada
setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan
harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.
Sebagai manager, dia bersama
karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan kajian dengan menghasilkan
gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan. sikap manager
yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan karyawan
manager patut diubah. manager harus mengambil posisi untuk mencegah terjadinya
resiko besar dari suatu kesalahan kerja. memang suatu ke berhasilan biasanya
didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. namun manager harus
mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi manager adalah lebih
sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya sebagai penyelia.
dalam hal ini manager harus mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan
baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke
karyawan lain. selain itu hendaknya manager mendorong karyawan untuk mengerti
keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja
bersama mencapai tujuan perusahaan.
Kecendrungan manager dan pemimpin
agar dapat mengemukanya isu kepemimpinan dipicu oleh dunia perusahaan yang
sebagian besar tidak lagi menggunakan prinsip manajemen memerintah dan
mengontrol. mereka sadar bahwa bila manager “tradisional” memerintah seseorang
untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, maka seorang pemimpin
adalah orang yang membuat orang lain melakukan apa yang seharusnya mereka
lakukan dan bahkan lebih dengan sedikit petunjuk dan tingkat efisiensi yang
lebih tinggi.
Manajemen dan kepemimpinan sangat
berbeda, tapi berkaitan. tugas manager lebih spesifik daripada seorang
pemimpin. kecakapan manajemen, seperti perencanaan dan pendelegasian, lebih
konkret jika dibandingkan dengan kecakapan kepemimpinan yang lebih abstrak.
seorang pemimpin lebih mengandalkan pengaruh, inspirasi (ilham), dan kerja sama
daripada petunjuk, kebijaksanaan dan prosedur. kendati demikian, kedua
kecakapan tersebut saling melengkapi.
Kecakapan manajemen dan
kepemimpinan sama-sama diperlukan untuk mendorong efektivitas manager dan
karyawan. misalnya, penetapan tujuan (kecakapan manajemen) berkaitan dengan
kecakapan berbagi visi (kepemimpinan). jika seorang pemimpin bisa berbagi visi
yang menggiurkan tentang apa yang dapat dicapai organisasi dan bisa menetapkan
tujuan dan menjabarkan tugas-tugas yang bisa menggerakkan semua orang ke arah
visi itu, maka semua orang akan berprestasi lebih baik. tidak setiap pemimpin
adalah manager yang baik, begitu juga tidak setiap manager adalah pemimpin yang
baik. akan tetapi eksekutif terbaik menguasai kedua kecakapan manajemen dan
kepemimpinan.
Manajemen adalah sebagian dari
seni dan ilmu untuk mendapatkan sesuatu dengan bantuan orang lain melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Apa itu seni? seni adalah sesuatu diluar bidang
keilmuan, yang dimiliki oleh masing-masing individu. seni itu abstrak, seperti
dalam manajemen setiap orang yang menjadi manager harus juga menjadi seniman,
apa itu seniman manajemen?seniman dalam manajemen adalah orang yang mampu
membawa dirinya selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan dalam
berhadapan dengan orang lain dia dapat bersikap yang sesuai sehingga
orang-orang disekitarnya dapat nyaman dan termotivasi jika berada didekatnya.
bagaimana mempelajarinya?seni manajemen dipelajari melalui kehidupan
sehari-hari, bagaimana kita mengambil setiap manfaat yang terkandung dalam
suatu peristiwa dalam hidup, sehingga kita tahu bagaimana harus memecahkan
persoalan tidak hanya dengan cara teknis tapi juga dengan perasaan.feeling.
jadi manager harus punya feeling yang kuat, karena ilmu sendiri sangat rentan
dengan perubahan lingkungan. manager juga seorang ilmuwan, dia harus paham
masalah-masalah teknis dalam perusahaan. bagaimana akuntansi perusahaan
berjalan, bagaimana keadaan keuangan perusahaan, bagaimana menyusun strategi
perusahaan, tentu semua itu juga membutuhkan ilmu. seni dan ilmu tak bisa di
pisahkan dalam kehidupan seorang manager. manager yang sukses pastilah juga
seorang seniman dan juga ilmuwan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian dari manager
2. Seperti apa tugas dan tanggungjawab manager serta
program kerja manager
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengertian dari manager
2. Mendeskripsikan tugas dan
tanggungjawab manager serta program kerja manager
D.
Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan dari penulisan
makalah ini, manfaat penulisannya adalah sebagai berikut, diantaranya :
1. Mengetahui tentang pengertian dari manager
2. Mengetahui dan mempunyai
gambaran tentang tugas dan tanggungjawab manager serta program kerja manager.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manager
Manager adalah seseorang yang
bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka
guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.
Manager terbagi menjadi dua bagian
yaitu manager fungsional (functional manager) dan manager umum (general manager
)
a.
Manager fungsional / Functional Manager
Manager fungsional adalah manager yang memiliki tanggung
jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak
ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain. contohnya adalah seperti
manager keuangan, manager pemasaran, manager akuntansi, manager operasional,
manager hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
b. Manager
umum / General Manager
Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung
jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
manager umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai
beberapa atau seluruh manager fungsional. pada perusahaan yang berskala kecil
mungkin cukup diperlukan satu orang manager umum, sedangkan pada perusahaan
atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manager
umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda
B.
Tingkatan Manager
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manager sering dikelompokan menjadi manager puncak, manager
tingkat menengah, dan manager lini pertama
1.
Manejemen lini pertama (first-line management)
Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-managerial yang terlibat dalam proses produksi. mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manager shift, manager area, manager
kantor, manager departemen, atau mandor (foreman).
2.
Manajemen tingkat menengah (middle management)
Mencakup semua manajemen yang berada di antara
manager lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung
antara keduanya. jabatan yang termasuk manager menengah di antaranya kepala
bagian, pemimpin proyek, manager pabrik, atau manager divisi.
3.
Manajemen puncak (top management)
Dikenal pula dengan istilah executive officer,
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. contoh top manajemen adalah ceo (chief
executive officer), cio (chief information officer), dan cfo (chief financial
officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan
yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu
proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
C.
Keterampilan Manager
Robert l. katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
ketiga keterampilan tersebut adalah:
a.
Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Manager tingkat atas (top manager)
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret
itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana
kerja.
b.
Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan konsepsional,
manager juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manager
terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c.
Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manager pada tingkat yang lebih rendah. keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di
atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki
manager, yaitu:
1.
Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang
merujuk pada kemampuan seorang manager untuk menggunakan waktu yang dimilikinya
secara bijaksana. griffin mengajukan contoh kasus lew frankfort dari coach.
pada tahun 2004, sebagai manager, frankfort digaji $2.000.000 per tahun. jika
diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2
minggu, maka gaji frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan perusahaan. kebanyakan manager, tentu saja, memiliki gaji yang jauh
lebih kecil dari frankfort. namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan
mengurangi produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager,
terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
D.
Etika Manager
Ricky w. griffin dalam bukunya
yang berjudul business mengklasifikasikan etika managerial ke dalam tiga
kategori:
1. Perilaku
terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan,
kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. pedoman etis dan
hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan
hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. perilaku yang secara umum dianggap
tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu
pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2. Perilaku
terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan
pekerja dengan organisasinya. masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang
kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. masalah kejujuran yang sering
terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik
perusahaan. konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan
tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. misalnya,
menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan
kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada
pihak lain.
3. Perilaku
terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manager juga harus menjalankan etika ketika
berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang
saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
E.
Peran Manager
Henry mintzberg, seorang ahli
riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh
manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran
antarpribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk
anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran
informasional meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi,
serta peran sebagai juru bicara
3. Peran
pengambilan keputusan yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis
besar, aktivitas yang dilakukan oleh manager adalah berinteraksi dengan orang
lain.
F.
Tugas Manager
Dirumuskan secara singkat tugas-tugas seorang manager
adalah :
1. Memimpin
organisasi
2. Mengatur
organisasi
3.
Mengendalikan organisasi
4.
Mengembangkan organisasi
5.
Mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi
6.
Menumbuhkan kepercayaan
7.
Meningkatkan rasa tanggungjawab
8.
Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9.
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan
potensi sumber daya.
Dibawah ini dijabarkan berbagai
detail tugas-tugas khas seorang manager pengembangan organisasi, yang biasanya
dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan,
tugas-tugas seorang manager yaitu :
1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi
pengembangan organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan
struktur organisasi dan lainnya)
2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur
aspek-aspek penting kinerja organisasi
3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana
pengembangan organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang
waktu yang telah disetujui
4. Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan
direct report kepadanya)
5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai
anggaran-anggaran yang sudah disetujui
6. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manager
functional / manager department yang lain agar memahami semua aspek-aspek
penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah
mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan /
obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi,
7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan
organisasi yang up to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta
menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur, para manager dan staf
di dalam organisasi
8. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta
terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational
requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan
kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian
lingkungan.
Tugas menajer adalah sebagai
pemegang tampuk kepemimpinan dalam suatu perusahaan yang mampu menumbuhkan,
memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di dalam kehidupan
organisasional. Meningkatkan proditivitas kerja karyawan/pegawai dengan
memberikan contoh ataupun sebuah arahan yang baik serta mempunyai gaya yang
produktif seperti :
1. Gaya
yang efektif, gaya yang efektif terdiri atas empat jenis, yaitu :
a. Eksekutif.
Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas pekerjaan dan
hubungan kerja. Manager seperti ini berfungsi sebagai motivator yang baik dan
mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
b.
Pencinta pengembangan (developer). Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang
penuh terhadap hubungan kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas
pekerjaan adalah minim.
c.
Otokratis yang baik. Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum
terhadap pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang
minimum sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya.
2. Gaya
yang tidak efektif adalah sebagai berikut :
a.
Pencinta kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian
kepada tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
b.
Missionari yaitu manager seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan,
dalam arti memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan
hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang tidak
sesuai.
c.
Otokrat yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak
terhadap tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku
yang tidak sesuai.
d. Lari
dari tugas (deserter) yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini
sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.
G.
Fungsi Manager
Manager bertugas untuk menjalankan
fungsi-fungsi managerial dalam suatu instansi atau organisasi. fungsi-fungsi
managerial :
1. Fungsi
perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil tsb.
2. Fungsi
pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
3. Fungsi
pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan
pada perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi
kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan, mendorong,
memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
5. Fungsi
evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan
melalui analisis SWOT.
H. Program Kerja Manajer
1. Program Kerja Divisi Sumber
Daya Manusia
·
Optimalisasi hasil usaha
melalui optimalisasi pendapatan iuran, pendapatan investasi, pengelolaan
aset dan efektivitas biaya
2. Efektivitas Biaya (Cost effectiveness)
·
Pengendalian
Anggarandisetiap Pusat Pertanggungjawaban
·
Skala prioritas kegiatan
·
Sinergi kegiatan
·
Penyempurnaan ketentuan/
peraturan SDM
3. SK Disiplin Karyawan
·
Bantuan Pengobatan Karyawan
·
SK Remunerasi
·
SK Lembur
·
SK Sewa Kontrak Rumah
·
SK Penghargaan Karyawan
·
SK Penghasilan
·
Akurasi Database karyawan
4. Melakukan inventarisasi program SAP.
·
Penyempurnaan database SAP
·
Penyempurnaan dosir
karyawan
·
Evaluasi Sistem Absensi
Karyawan.
·
Evaluasi aplikasi Modul
TSP_ESS.
5. Evaluasi SOP
·
Revisi SOP Fungsi Manajemen
SDM
·
Terpenuhinya tenaga SDM yang
kompeten di bidangnya dan memiliki wawasan global.
6. Rekrutmen karyawan sesuai standar kompetensi karyawan.
·
Melakukan mutasi dan
promosi pejabat dan karyawan
·
Melaksanakan diklat Soft
Competency
·
Melaksanakan
workshop/complement training KCU/KC/KP (Inhouse Training)
·
Melaksanakan Complement
Training Workshop/Seminar/Lokakarya Dalam Negeri
·
Pendidikan Non
Formal/Workshop/Seminar di Luar Negeri
·
Melaksanakan Pendidikan
formal S2 di dalam negeri
·
Melaksanakan Pendidikan
formal S2 di luar negeri
7. Diklat Hard Competency
·
Melaksanakan Diklat
Penjenjangan Karir
8. Assessment
·
Sertifikasi tenaga profesi
·
Standarisasi jumlah
Karyawan setiap Unit Kerja
·
Melakukan kajian terhadap
Analisa Beban Kerja dan Analisa Fungsi Kerja dikaitkan dengan kondisi
geografis;
·
Merevisi SK-08/DIR/2007
tanggal 12 Maret 2007 tentang Klasifikasi Kantor Cabang.
9. Optimalisasi fungsi perpustakaan
·
Pembuatandan Implementasi
AplikasiPerpustakaan berbasis WEB
·
Evaluasi dan pengembangan
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, berintegritas, dan
professional menuju Human Capital Management
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa tugas dan tanggungjawab manager dalam suatu organisasi itu
diantaranya:
1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah
yang terjadi dalam organisasi
6. Menumbuhkan kepercayaan
7. Meningkatkan rasa
tanggungjawab
8. Mengawasi/mengendalikan
kegiatan organisasi
9. Melakukan evaluasi terhadap
kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya.
Selain itu seorang manajer juga
diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi
sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan
dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam
organisasinya.
B.
Saran
Demikianlah penulisan makalah
kami, apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan makalah
kami ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga
kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam perbaikan
pembuatan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R. 2006. Business,
8th Edition. NJ: Prentice Hall
Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice
Hall
M. Herujito, Yayat. 2006. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo.
K. Rampersad. Hubert, 2006. Total Performance Scorecard. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
A. Judge. Timothy dan Stephen P. Robbins. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat
Yayasan Obor Indonesia, 2004. Metode Penelitian Keperpustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
www.wikipedia.org Peran manajer, Diakses tanggal 29
Desember 2017
www.google.com Tugas dan wewenang manajer, Diakses
tanggal 29 Desember 2017
No comments:
Post a Comment