Menurut Handoko (2003: 66) Reward merupakan sebagai
bentuk apresiasi usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai
dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkeseimbangan, yaitu
suatu usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan, dan pemeliharaan
tenaga kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien. Sebagai
langkah nyata dalam hasil peembinaan maka diadakan pemberian reward pegawai yang telah
menunjukan prestasi kerja yang baik.
Leman (2000: 121) Reward ialah sesuatu yang
diberikan kepada perorangan atau kelompok jika mereka melakukan suatu
keunggulan di bidang tertentu.
Menurut
Nawawi (2005: 119), “reward adalah
usaha menumbuhkan perasaan diterima (diakui) dilingkungan kerja, yang menyentuh
aspek kompensasi dan aspek hubungan antara para pekerja yang satu dengan yang lainnya”.
Manajer mengevaluasi hasil kinerja individu baik
secara formal maupun informal.
Berangkat dari uraian diatas, reward
adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang
diberikan kepada pegawai dengan tujuan agar pegawai tersebut senantiasa
melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji.
1. Bentuk
Reward
Reward bermacam –
macam, ada dalam bentuk bonus, promosi, penambahan tanggung jawab yang bagi
beberapa pegawai bisa menjadi beban namun bagi beberapa pegawai lainnya dapat
menjadi poin reward bagi
dirinya. Tapi
yang pasti perusahaan harus memberikan nilai lebih. “Kadang kala tidak seluruhnya
mengenai uang (Robbins, dalam Sopiah, 2008).
Menurut Mahmudi
(2005: 187) komponen utama sistem reward
terdiri atas elemen –
elemen, sebagai berikut:
a. Gaji dan bonus
Gaji merupakan komponen reward yang sangat penting
bagi pegawai gaji dalam hal ini meliputi gaji pokok dan tambahan kompensasi
keuangan berupa bonus dan pemberian saham (stock
option atau stock
grant). Reward
terhadap kinerja yang tinggi dapa diberikan dalam bentuk kenaikn gaji,
pemberian bonus atau pemberian saham. Paket gaji yang ditawarkan sebagai reward meliputi komponen
sebagai berikut: a. Kenaikan gaji pokok b. Tambahan honorarium c. Insentif
jangka pendek d. Insentif jangka panjang (Mahmudi
2005: 187)
b. Kesejahteraan
Kesejahteraan
dapat diukur nilainya. Berbagai program kesejahteraan pegawai yang ditawarkan
organisasi sebagai bentuk pemberian reward
atas presentasi kerja, misalnya: a. Tunjangan, meliputi tunjangan jabatan,
tunjangan struktural, tunjangan kesehatan, tunjungan pendidikan anak, tunjangan
keluarga dan tunjangan hari tua. b. Fasilitas kerja, misalnya kendaraan dinas,
sopir pribadi dan rumah dinas. c. Kesejahteraan rohani, misalnya rekreasi,
liburan, paket ibadah dan sebagainya. d. Pengembangan karir (Mahmudi 2005: 187)
Pengembangan
karir merupakan prospek kinerja dimasa yang akan datang. pengembangan karir ini
penting diberikan bagi pegawai yang memiliki prestasi kerja yang memuaskan agar
nilai pegawai itu lebih tinggi sehingga mampu memberikan kinerja yang lebih
baik lagi dimasa yang akan datang. pengembangan karir memberikan kesempatan
kepada pegawai yang berprestasi untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan.
Keterampilan dan keahliannya.
Pemberian reward melalui pengembangan
karir dapat berbentuk: a. Penugasan
untuk studi lanjut. b. Penugasan untuk mengikuti program pelatihan, kursus,
workshop, lokakarya, seminar, semiloka dan sebagainya. c. Penugasan untuk
magang atau studi banding.
c. Penghargaan psikologis dan sosial
Penghargaan
psikologis dan sosial lebih sulit diukur nilai finansialnya, namun nilai
penghargaan ini penting bagi pegawai. Beberapa penghargaan psikologis dan
sosial tersebut misalnya: a. Promosi jabatan b. Pemberian kepercayaan c.
Peningkatan tanggung jawab, d. Pemberian otonomi yang lebih luas e. Penempatan
lokasi kerja yang lebih baik f. Pengakuan g. Pujian
Menurut Winardi
(2004: 67), bentuk –
bentuk reward atau
insentif dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a)
material berupa gaji/upah. b)
kenaikan gaji/upah, rencana – rencana bonus, rencana –
rencana perangsang. c) imbalan diluar gaji.
berupa istrahat kerja, dan bonus d) penghargaan
sosial, berupa reward informal, pujian,
senyum, umpan balik evaluatif, isyarat – isyarat nonverbal, tepukan dibahu,
meminta saran, undangan minum kopi bersama atau makan bersama, penghargaan
formal, dan plakat dinding. e) tugas itu
sendiri, seperti perasaan berprestasi, pekerjaan dengan tanggung jawab lebih
besar rotasi kerja, dan sebagainya. f) diterapkan
sendiri. berupa reward terhadap diri sendiri,
pujian untuk diri sendiri, ucapan selamat untuk diri sendiri. Bentuk reward yang paling baik adalah
membuat pegawai mengetahui kalau dirinya dihargai oleh perusahaan, bukan hanya
oleh sekelompok kecil. Beberapa perusahaan kadang kala menempatkan foto pegawai
yang paling berprestasi di area pabrik untuk menegaskan bahwa pegawai tersebut
dapat menjadi panutan bagi yang lain.
2. Fungsi Dan Tujuan Reward
Menurut Handoko
(2000: 55) mengemukakan beberapa fungsi reward sebagai
berikut: a. Memperkuat motivasi untuk memacu diri
agar mencapai prestasi. b. Memberikan tanda bagi
seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
c. Bersifat
Universal.
Adapun tujuan reward seperti yang
dikemukakan oleh Taylor (dalam Manullang, 2008: 37) menyatakan tujuan reward adalah sebagai
berikut: a. Menarik (merangsang) seseorang agar mau
bergabung dengan perusahaan. b. Mempertahankan
karyawan yang ada agar tetap mau bekerja di perusahaan. c. Memberi lebih banyak
dorongan agar para karyawan tetap berprestasi.
Pencapaian tujuan perusahaan agar
sesuai dengan yang diharapkan maka fungsi reward harus
dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan –
penyimpangan sehingga lebih bersifat mencegah dibandingkan dengan tindakan –
tindakan reward yang
sesudah terjadinya penyimpangan. Oleh karena itu, tujuan reward adalah menjaga hasil
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana, ketentuan –
ketentuan dan instruksi yang telah ditetapkan benar –
benar diimplementasikan, sebab reward yang
baik akan tercipta tujuan reward.
No comments:
Post a Comment