Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Saturday, December 5, 2020

Jenis-Jenis Motivasi

 


Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai. Tanpa adanya motivasi atau dorongan untuk bekerja pada diri pegawai, maka pekerjaan yang diberikan pimpinan dan menjadi tanggung jawab pegawai tidak akan terselesaikan. Seorang pimpinan harus dapat menentukan jenis motivasi apa yang cocok bagi pegawai, dikarenakan sebagai seorang individu pegawai diliputi oleh berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

Berdasarkan hal tersebut, menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan (2002 : 04) motivasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

a.   Motivasi Positif 

Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan. Cara yang dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan pegawai dengan menggunakan motivasi positif adalah dengan pemberian insentif.

Adapun pemberian insentif ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan yaitu :

 

1)   Material Insentif

Material insentif adalah semua daya dorong atau perangsang yang diberikan kepada pegawai yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya gaji, tunjangan, hadiah, dan sebagainya.

2)   Nonmaterial Insentif

Nonmaterial insentif adalah segala jenis daya dorong atau perangsang yang diberikan kepada pegawai yang tidak dapat dinilai dengan uang. Beberapa hal yang termasuk didalamnya antara lain :

a)     Pemberian fasilitas, pemberian fasilitas ini dimaksudkan untuk membantu pegawai dalam mengatasi masalah yang menyangkut masalah kesejahteraan pegawai maupun keluarga pegawai. Adapun fasilitas yang dapat diberikan perusahaan kepada pegawai diantaranya: fasilitas perumahan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan.

b)     Pemberian penghargaan, pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari pimpinan.

c)     Pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama menyangkut pengetahuan, kemampuan, keahlian, sikap, dan kecakapan pegawai.

d)     Penempatan yang tepat, penempatan pegawai pada tempat yang tepat, sangat penting dalam menentukan efisiensi kerja pegawai. Selain itu juga berakibat terhadap kepuasan pada pegawai karena apa yang dikerjakan tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pegawai. Hal ini dapat mengurangi rasa jenuh pada diri pegawai atas tugas-tugas yang diselesaikan.

e)     Kondisi kerja yang baik, kondisi kerja yang baik adalah suatu kondisi kerja yang dapat menimbulkan rasa aman dan menarik bagi pegawai, termasuk didalamnya lay out kantor, suasana lingkungan kerja dan sebagainya.

f)      Pimpinan yang adil dan bijaksana, pimpinan yang adil dan bijaksana adalah pimpinan yang menjalankan tugas, tanggung jawab, dan fungsinya tidak berat sebelah. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam memberikan motivasi kepada pegawai.

g)     Kesempatan untuk maju, semua pegawai mempunyai kesempatan untuk maju dalam lingkungan kerjanya. Kesempatan untuk maju ini akan mendorong peningkatan semangat kerja pegawai. Pegawai memerlukan umpan balik atas hasil kerjanya dalam kurun waktu tertentu. Umpan balik ini dapat berupa pemberian promosi, kenaikan jabatan dan sebagainya.

           

b.  Motivasi Negatif

Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang kurang baik. Karena disertai pemaksaan, ancaman, misalnya menakuti dengan penurunan pangkat, pemotongan gaji, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian di atas, pimpinan dalam memberikan motivasi kepada bawahannya harus mampu menggunakan kedua jenis motivasi ini. Serta pimpinan dalam memberikan kedua jenis motivasi ini harus mampu menyesuaikan dengan tempat dan siapa yang diberikan motivasi. Pelaksanaan pemberian motivasi positif dalam rangka pemenuhan tujuan jangka panjang yang menghasilkan pekerjaan yang baik dengan semangat kerja yang tinggi, sedangkan untuk motivasi negatif dalam rangka pemenuhan jangka pendek dengan menghasilkan pekerjaan yang baik hanya sesaat dengan semangat kerja yang kian hari kian menurun.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts