LPG (Liquified
Petroleum Gas), harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"),
adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam.
Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair.
Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana
(C5H12)[1]
.
Dalam kondisi
atmosfer, LPG akan berbentuk gas. Volume LPG dalam bentuk cair lebih kecil
dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu LPG dipasarkan
dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan
terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang
dikandungnya, tabung LPG tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan
cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya
sekitar 250:1.
Tekanan di mana
LPG berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung
komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa
(2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2
MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F). Menurut spesifikasinya,
LPG dibagi menjadi tiga jenis yaitu LPG campuran, LPG propana dan LPG butana.
Spesifikasi masing-masing LPG tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak
dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. LPG yang dipasarkan Pertamina adalah LPG campuran[2]
.
Dalam Produk Gas
LPG yang diproduksi oleh Pertamina terkomposisi propana (C3H8) : butana (C4H10)
= 30:70 , serta kandungannya ialah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih
kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. LPG lebih
berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara),
tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm2[2]
.
Sifat Gas LPG
Sifat Gas LPG terutama adalah sebagai berikut:
·
Cairan dan
gasnya sangat mudah terbakar
·
Gas tidak
berwarna dan biasanya berbau menyengat
·
Gas dikirimkan
sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
·
Cairan dapat
menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
·
Gas ini lebih
berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
Penggunan Gas LPG
Penggunaan Gas
LPG di Indonesia adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas).
Selain sebagai bahan bakar alat dapur, LPG juga cukup banyak digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor.
Bahaya Gas LPG
Salah satu
risiko penggunaan LPG adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi
gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas
LPG tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi
kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas Mercaptan,
yaitu gas yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk
mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan LPG cukup besar, sehingga
kebocoran LPG akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya menjadi
lebih besar.
No comments:
Post a Comment