Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, May 31, 2023

PTM pada masa pandemi Covid-19

 

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang pendidik dalam mengupayakan terciptanya interaksi antara pendidik, peserta didik dan sumber belajarnya. Pembelajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila dapat mempengaruhi peserta didik untuk menumbuhkembangkan kesadarannya dalam belajar sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa prinsip pembelajaran terlaksana dengan baik apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

Adapun beberapa prinsip pembelajaran antara lain sebagai berikut;

1)      aktif yaitu pembelajaran mendorong keterlibatan penuh peserta didik dalam perkembangan belajarnya, mempelajari bagaimana dirinya dapat belajar, merefleksikan pengalaman belajarnya, dan menanamkan pola pikir bertumbuh;

2)      relasi sehat antar pihak yang terlibat yaitu pembelajaran mendorong semua pihak yang terlibat untuk menaruh pengharapan yang tinggi terhadap perkembangan belajar peserta didik, menciptakan rasa aman, saling menghargai, percaya, dan peduli, terlepas dari keragaman latar belakang peserta didik;

3)      inklusif yaitu pembelajaran yang bebas dari diskriminasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), tidak meninggalkan peserta didik manapun, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas, serta memberikan pengembangan ruang untuk identitas, kemampuan, minat, bakat, serta kebutuhan peserta didik;

4)      keragaman budaya yaitu pembelajaran mencerminkan dan merespon keragaman budaya Indonesia yang menjadikannya sebagai kekuatan untuk merefleksikan pengalaman kebhinekaan serta menghargai nilai dan budaya bangsa;

5)      berorientasi sosial yaitu mendorong peserta didik untuk memaknai dirinya sebagai bagian dari lingkungan serta melibatkan keluarga dan masyarakat;

6)      berorientasi pada masa depan yaitu pembelajaran mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi isu dan kebutuhan masa depan, keseimbangan ekologis, sebagai warga dunia yang bertanggung jawab dan berdaya;

7)      berorientasi pada kemampuan dan kebutuhan peserta didik yaitu pembelajaran difokuskan pada tahapan dan kebutuhannya, berfokus pada penguasaan kompetensi, berpusat pada peserta didik untuk membangun kepercayaan dan keberhargaan dirinya; dan

8)      menyenangkan yaitu pembelajaran mendorong peserta didik untuk senang belajar dan terus menumbuhkan rasa tertantang bagi dirinya, sehingga dapat memotivasi diri, aktif dan kreatif, serta bertanggung jawab pada kesepakatan yang dibuat bersama.

Model blended learning adalah penggabungan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring), baik dari cara penyampaian hingga gaya pembelajaran, sehingga kombinasi pengajaran yang tercipta tetap menekankan interaksi sosial, tapi tidak meninggalkan aspek teknologi. Blended Learning memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas transisi ke e-learning. Blended Learning melibatkan kelas atau tatap muka dan belajar online. Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi dalam pembelajaran di kelas dan memungkinkan peningkatan diskusi. Perpaduan antara pembelajaran konvensional di mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik yang mungkin saja berada di dua tempat yang berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab yang semuanya dilakukan secara real time.

PTM pada masa pandemi Covid-19 yang hanya melibatkan 50% siswa untuk pembelajaran langsung di satuan pendidikan dan selebihnya harus belajar dari rumah, sangat cocok untuk menerapkan strategi Blended Learning. Beberapa satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM dominan menggunakan strategi blended learning dengan menyesuaikan kondisi satuan pendidikan dan kondisi wilayah masing-masing. Strategi blended learning yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan sangat bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat pada pembahasan tentang strategi pelaksanaan PTM pada Masa Pandemi Covid-19.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts