Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, May 31, 2023

Peran kepala sekolah sebagai supervisor

 Dengan lahirnya konsep merdeka belajar ini maka kebiasan dalam proses belajar mengajar selama ini tentu akan mengalami pergeseran, yang selama ini monoton dimana murid hanya lebih banyak mendengarkan penjelasan guru ( murid pasif) dan tentu ini cenderung membosankan dan tidak efektif dalam konteks proses pembelajaran bermutu, dan akan berubah menjadi pembelajaran multi arah( siswa nenjadi aktif), mandiri, inovatif dan kompetitif.

Ada lima tantangan dalam program merdeka belajar ini: pertama; guru mesti keluar dari zona nyaman sistem pembelajaran. Kedua; guru belum memiliki pengalaman program merdeka belajar. Ketiga; Keterbatasan Referensi. Keempat; Keterampilan mengajar.dan kelima; Minim fasilitas dan kualitas guru.

Kalau kita memperhatikan kelima tantangan di atas, maka tentu kesuksesan program ini akan menjadi harapan yang tidak mudah tercapai sebab kondisi sistem dan metode pembelajaran sebelumnya sudah begitu lama berlangsung dan hal ini tentu butuh waktu yang lama untuk merubahnya, kita perlu kerja keras, kesabaran dan tentu disertai dengan ke inginan yang kuat untuk berubah, motivasi yang sungguh sungguh untuk maju.

Konsep merdeka belajar sejatinya merupakan tawaran dalam merekonstruksi sistem pendidikan nasional. Penataan ulang sistem pendidikan dalam rangka menyongsong perubahan dan kemajuan bangsa yang dapat menyesuaikan perubahan zaman, dengan cara mengembalikan hakikat dari pendidikan yang sebenarnya yaitu memanusiakan manusia atau pendidikan yang membebaskan.

Dalam konsep merdeka belajar antara guru dan murid merupakan subyek dalam sistem pembelajaran. Artinya guru bukan semata mata sebagai sumber kebenaran oleh murid, namun guru dan siswa berkolaborasi penggerak dan memcari kebenaran yaitu sama sama menggali kebenaran dalam proses interaksi pembelajaran.

Guru sebagai garda terdepan dari berbagai perubahan tersebut, mau tidak mau harus siap melakukan berbagai upaya dan berani belajar maupun mencoba, agar tidak hanya mampu beradaptasi, namun juga bisa mentransfer/menularkan pengetahuahn kepada rekan guru baik internal maupun eksternal satuan pendidikan, namun yang lebih penting adalah guru mampu menyiapkan siswa sebagai generasi bangsa agar mampu menjawab tantangan di masa depan..

Pelaksanaannya tidak mudah, terutama menumbuhkan kesadaran kepada masing-masing sekolah (pendidik) dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar, maka kepala sekolah memiliki peran strategis dalam mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, membimbing dan menggerakan warga sekolah, oleh karena itu peran kepala sekolah seperti diatur dalam Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Pasal 12 ayat 1, yang menyatakan bahwa: "beban kerja kepala sekolah untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan", merupakan dasar pijakan seorang kepala sekolah memainkan perannya dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar pada satuan pendidikan.  

1. Peran Manajerial

Beban kerja kepala sekolah dalam hal manajerial, dapat di optimalkan melalui prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang sejalan dengan konsep merdeka belajar yang sedang di gaungkan oleh kemendibudristek, karena satuan pendidikan memiliki otonomi dan fleksibilitas dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah adalah, selain melaksanakan peran manajerial pada umumnya, namun kepala sekolah juga melakukan pengembangan pengelolaan pada item-item tertentu yang urgen dalam penyesuaian terhadap konsep merdeka belajar seperti :

Melakukan review terhadap kurikulum yang dilakukan, dengan memberikan porsi yang lebih pada bagian “proses” sehingga nilai yang diberikan lebih banyak memperhatikan proses siswa dalam menjalankan pembelajaran melalui asesmen diagnostik. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk tim pengembang kurikulum dalam satuan pendidikan.

Pengembangan pengelolaan RKS dan RKAS berdasarkan hasil evaluasi dan saran dari guru serta warga sekolah sehingga dapat memfasilitasi ide kreatif, dan inovatif melalui penyiapan anggaran untuk program kegiatan yang mendukung implementasi kurikulum merdeka belajar.

Penilaian sikap harus dikembangkan seperti sikap sosial dan religius kearah yang lebih luas seperti melalui kegiatan bakti sosial sampai pada pembiasaan kegiatan doa sebelum pembelajaran di mulai.

Pengembangan pengelolaan sarana prasarana, sehingga mampu mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka belajar.

Pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan melalui peningkattan kompetensi pendidik berupa In House Training (IHT), workshop, atau mengundang pemateri dari luar yang berkompeten.

Pengelolaan pembiayaan yang dikembangkan secara efektif dan seefisien mungkin guna menunjang pelaksanaan konsep merdeka belajar.  

Pengembangan pengelolaan sekolah dengan melibatkan orang tua, sehingga ada rasa memiliki terhadap program-program yang dijalankan oleh sekolah.

Pengembangan sekolah ramah anak.

Merupakan hal yang penting dan harus diciptakan melalui pencegahan tindak kekerasan, baik yang dilakukan oleh internal warga sekolah maupun dari pihak luar sekolah sehingga peserta didik merasa aman dan nyaman ketika berada di lingkungan sekolah.

2. Peran Supervisi Akademik

Sebagai supervisor, kepala sekolah dapat menggunakan kewenangan yang dimiliki untuk menggerakan implementasi kurikulum yang adaptif di satuan pendidikannya dengan mengoptimalkan kebijakan kurikulum merdeka belajar, memaksimalkan proses evaluasi pada supervisi akademik yang dapat dijadikan bahan refleksi agar bisa menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

Peran kepala sekolah sebagai supervisor bertujuan untuk :

Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas tentang persoalan dan kebutuhan peserta didik serta membantu guru dalam mengatasi persoalan dalam kaitan dengan kebutuhan peserta didik.

Membantu guru dalam mengatasi kesulitan dalam mengajar.

Memberikan pelayanan kepada guru agar dapat menggunakan seluruh kemampuannya dalam melaksanakan tugas.

Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan sifat materinya.

Membantu guru memperkaya pengalaman belajar, sehingga suasana pengajaran bisa menggembirakan peserta didik.

Menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggungjawab.

Pelaksanaan supervisi bukan bertujuan untuk mencari kelemahan, kekurangan dan kesalahan guru, tetapi diharapkan dapat memberikan bantuan kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar, sehingga cita-cita merdeka belajar yaitu mewujudkan pendidikan berkualitas bagi peserta didik dengan memiliki karakter dan kompetensi yang di perlukan untuk masa depannya dapat terwujud.

Sebagai seorang manajer maka kepala sekolah harus mau dan mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi misi dalam mencapai tujuannya dengan melakukan Perencanaan (planning), Mengorganisir (organizing), Membimbing atau Mengarahkan (actuating), dan Pengawasan (controlling), karena kurikulum merdeka belajar berorientasi kepada peserta didik dengan harapan bahwa peserta didik tidak hanya pintar dalam menghapal pembelajaran, tetapi juga harus memiliki daya analisa dan penalaran yang tajam serta memiliki karakter dalam mengatasi suatu masalah dalam kehidupannya sekarang dan juga di masa yang akan datang.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts