Kelebihan pertama dalam pembelajaran daring adalah lebih praktis dan santai. Praktis karena dapat memberikan tugas setiap saat dan pelaporan tugas setiap saat. Kedua, lebih fleksibel bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring menyebabkan waktu yang lebih fleksibel bagi wali yang bekerja di luar rumah dan bisa menyesuaikan waktu untuk mendampingi siswa belajar. Ketiga, menghemat waktu dan dapat dilakukan kapan saja. Semua siswa dapat mengaksesnya dengan mudah, artinya dapat dilakukan dimana saja. Penyampaian informasi lebih cepat dan bisa menjangkau banyak siswa lewat WA Group.
Keempat, lebih
praktis dan memudahkan dalam pengambilan nilai pengetahuan terutama bila memakai
Google Form. Jika menggunakan Google Form, nilai bisa langsung diketahui sehingga siswa lebih
tertarik dalam mengerjakan tugas. Selain
itu siswa juga
dimudahkan dalam mengerjakannya. Siswa tinggal memilih pilihan jawaban
yang dianggap benar dengan meng-klik pilihan
jawaban yang dimaksud. Kelebihan kelima
adalah siswa bisa dipantau
dan didampingi oleh orang
tua masing-masing. Kelebihan
keenam, guru dan siswa memperoleh
pengalaman baru terkait pembelajaran daring. Peran orang
tuadalam mendampingi siswa lebih banyak.
Pembelajaran daring dapat terlaksana karena
ada beberapa faktor pendukung, faktor pendukung tersebut diantaranya adalah handphone,
pulsa, kuota dan jaringan internet yang stabil dan baik. Handphone menjadi
faktor pendukung utama dalam pembelajaran daring karena tanpa adanya handphone
pembelajaran daring tidak akan terlaksana. Purwanto et al. (2020: 7)
juga mengungkapkan bahwa fasilitas ini sangat penting untuk kelancaran proses
belajar mengajar, seperti laptop, komputer ataupun handphone yang akan
memudahkan guru untuk memberikan materi belajar mengajar secara daring. Cara
guru dalam memanfaatkan faktor pendukung dalam pembelajaran daring adalah
memaksimalkan penggunaannya dengan cara mencari media pembelajaran berupa video
serta terus mengikuti perkembangan atau kemajuan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran daring yang dilaporkan oleh orang tua melalui grup whatsapp.
Selain itu juga guru memberikan informasi atau hal-hal yang ditanyakan oleh
peserta didik dalam pembelajaran.
Alternatif
Pengembangannya
Beberapa langkah
yang saya ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun manajemen sekolah yang
salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran aktif MIKiR di tengah pandemi
Covid-19, yaitu:
1. Mendayagunakan seluruh
komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya pembelajaran dengan
suasana yang berbeda
Merancang
kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana covid-19
ini melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini
sangat penting mengingat bahwa kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh
guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode jarak jauh (daring).
Saya bersama para
guru membuat peta pengajaran yang rinci dan akurat tentang sebaran materi yang
akan dilaksanakan/ dibahas selama pandemi Covid-19. Serta meminta para guru
antar mata pelajaran untuk dapat berkolaborasi dan mengatur jadwal sehingga
beban tugas peserta didik tidak terlalu tinggi dan menumpuk. Selain itu,
berdasarkan edaran bapak Walikota Jambi bahwa tugas tidak hanya aspek pengetahuan,
maka kami juga menyelipkan aspek life skills (kecakapan hidup) dimana siswa
merasa pembelajaran daring harus menyenangkan dan bermakna.
2. Memberikan semangat dan
apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua
Segenap pemberian
motivasi kepada para guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang
pemanfaatan media daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar
online artinya membutuhkan ekstra energi untuk menyiapkan materi, dan
lain-lain.
Seluruh warga
sekolah tentunya sangat merindukan sekolah terutama bagi siswa, sekolah adalah
rumah kedua bagi mereka.Saya selalu memberikan kata kata motivasi dan juga
himbauan agar dalam masa masa yang penuh kebosanan ini siswa tetap bersemangat
melakukan aktivitas/tugasnya di rumah. Orangtua pun demikian, banyak yang
merasa stres dan kewalahan karena menjadi guru dadakan di rumah bagi anak
anaknya.
Saya mengirimkan
kalimat apresiasi dan ungkapan terimakasih kepada segenap orangtua melalui
whatsapp grup paguyuban seluruh kelas yang berisikan 1000 orang anggota.
Seluruh orangtua memberikan feedback yang sangat responsif terhadap penyerahan
tugas dll. Pesan semangat dan motivasi tentunya sedikit banyak akan mampu
menghidupkan kembali semangat yang mulai mengendor sesuai petuah ala Ki Hajar
Dewantara: “Ing Madya Mangun Karsa” atau di tengah-tengah memberi semangat
tentu saja langkah ini sangatlah efektif.
3. Melakukan pelatihan
daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)
Saya selaku kepala
sekolah menyadari keterbatasan kemampuan dan sarana yang tersedia. Tidak semua
guru mampu mengoperasikan platform daring dan mempunyai sarana seperti
ketersediaan kuota sepanjang waktu. Disinilah peran para guru yang melek IT dan
yang telah mendapatkan pelatihan pelatihan berbasis nasional dan internasional
di bidang IT.
Guru-guru yang
melek IT mendampingi guru lain yang belum bisa sehingga ketercapaian penggunaan
dan pengoperasian platform dapat dijalankan. Kini, untuk kuota para guru pun
sudah dimasukkan ke dana bos sesuai edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
sehingga kendala kuota bukan lagi menjadi penghalang bagi para guru untuk
mengoperasikan aplikasi pembelajaran daring/online.
SMAN yang saya bina lebih dari 90 % gurunya mampu IT sehingga mereka menggunakan
berbagai aplikasi pembelajaran daring seperti: Edmodo, Google Classroom, Google
Form, Quizizz, Quipper, Facebook, Instagram, Youtube, dll.
4. Mentransformasikan
laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan
Seluruh pemangku
kepentingan sekolah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja
darurat untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci
seperti deskripsi kegiatan dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan
dikirim melalui google form sehingga memudahkan semua
pemangku kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas
dan kinerja masing-masing.
5. Melakukan komunikasi
multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan
Wabah yang sedang
berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak sekolah harus ikut
andil dalam melakukan upaya upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Sekolah
mendapatkan bantuan dari instansi terkait untuk melakukan penyemprotan
disinfektan (disinfectant spray) di lingkungan sekolah agar sekolah
siap digunakan pada waktunya. Selain itu, para siswa diajarkan untuk membuat
disinfektan sendiri dan menjadi agen pencegahan covid 19 di rumahnya
masing-masing.
No comments:
Post a Comment