Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, May 31, 2023

Pengertian Pendekatan Saintifik

  

Permen Dikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut sebagai cirri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013 yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut.

Penerapan pendekatan saintifik selain dapat menjadikan siswa aktif dalam mengkonstruksikan pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menentukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runtut, dan sistimatis dengan menggunakan kapasitas berfikir tingkat tinggi (High Ordan Thingking/HOT).

Akhad Sudrajad (2009) mendefinisikan pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran dimana siswa diajak untuk berfikir logis runtut, dan sistematis. Karena sesungguhnya pembelajaran itu sendiri adalah sebuah proses ilmiah (keilmuan). Sementara Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (saintifik appoach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, mengolah, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk suatu mata pelajaran, materi, atau

situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak tepat untuk diaplikasikan secara prosedural. Pada permasalahan dan kondisi seperti ini, tentu saja masih dapat menggunakan pendekatan yang lain tetapi proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai, asas-asas, atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai, asas-asas atau sifat-sifat yang non-ilmiah 

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts