Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, January 7, 2021

Permainan Kartu Bilangan

 


   Permainan ini dirancang sebagai permainan berkelompok. masing-masing anggota kelompok diberi kartu yang beruliskan bilangan ratusan secara acak. Setelah itu mereka disuruh untuk membuat formasi barisan berdasarkan urutan yang dikehendaki, mulai dari yang terkecil atau mulai dari yang terbesar secepat mungkin. Kelompok yang bisa menyusun barisan paling cepat sesuai urutan menjadi pemenang. Demi keleluasaan bermain, sangat disarankan permainan ini dilakukan di luar ruangan.

Kartu bisa dibuat dari kertas yang tidak terpakai, bisa dari bahan bekas kartun minuman yang dipotong dengan ukuran sama.  Misalnya ukuran 12 cm X 17 cm.  Menentukan ukuran kartu bilangan cukup kita perhitungkan bahwa kartu tersebut jika ditulisi bilangan ratusan, masih bisa terbaca jelas dalam jarak 5-7 meter. Biaya yang dikeluarkan untuk media ini cukup sebuah gunting ukuran sedang serta 2 atau 3 spidol besar baik yang permanen atau board maker. Murid murid dalam permainan ini secara tidak langsung juga belajar bekerja sama dalam kelompok dan bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif dalam kelompok mereka. Permainan ini juga bisa dimodifikasi menjadi sebuah permainan bisu atau permainan buta. Pada permainan bisu, mereka dilarang meneriakkan angka mereka, hanya boleh menunjukkan angka pada kartu mereka.

Sebaliknya pada permainan buta mereka tidak boleh menunjukkan angka pada kartu mereka namun boleh meneriakkannya. Dengan modifikasi ini mereka bisa belajar, proses komunikasi mana yang lebih efektif, meneriakkan nomor yang ada pada kartunya atau menunjukkan kartunya sambil memperhatikan kartu teman sekelompoknya. Modifikasi ini juga mengaktifkan secara serentak semua panca indra murid dan saraf motorik mereka. Dengan demikian konsep makna angka yang mereka pegang pada kartunya lebih dipahami murid. Murid bisa membaca angka pada kartu, tahu bagaimana bentuk tulisannya dan yang terpenting mengerti maknanya.                                      

Bermain Kartu Bilangan

  Kartu bilangan adalah kartu yang memuat satuan matematika yang akrab dan dapat diunitkan, ditambah, atau dikalikan. (KBBI, 2001:510)

  Jadi pengertian bermain kartu bilangan adalah melakukan suatu pekerjaan yang menyenangkan dengan menggunakan kartu yang memuat satuan matematika yang akrab dan dapat diunitkan, ditambah, atau dikalikan. Hal ini  dapat merangsang rasa keingintahuan anak agar anak dapat belajar sambil bermain dengan menggunakan kartu bilangan.                                                                                                                                              

         Dalam bermain kartu bilangan hendaknya dibimbing oleh  pengajar yang notabene adalah orang-orang yang telah mendapat pendidikan anak usia dini, sedangkan dalam pendidikan non formal, pengajarnya bukanlah selalu orang yang berlatar pendidikan guru. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak lebih banyak difokuskan pada bidang dasar (basic), yaitu membaca, menulis, dan berhitung yang dikenal dengan “Three Rs” (Tiga R), yaitu Reading, Writing, dan Aritmathic. Istilah “Back to Basic” yang sering didengar tidak lain merupakan istilah “Tiga R” tersebut, yang artinya mengembalikan fokus pembelajaran di Taman Kanak-kanak atau Sekolah Dasar kelas awal kearah kegiatan membaca, menulis, dan berhitung. Di Indonesia “Tiga R” dikenal dengan istilah “calistung”, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak tidak sekedar untuk mengembangkan “Tiga R”, tetapi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, terutama aspek kognitif. Di samping itu matematika juga berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan yang oleh Gardner (Hidayat, 2003:55) disebut Logico-mathematics. Kecerdasan Logico-mathematics menyangkut kemampuan seseorang menggunakan bilangan, operasi bilangan dan silogisme. Matematika atau berhitung merupakan hal yang akrab dalam kehidupan manusia. Setiap hari, bahkan setiap menit orang menggunakan matematika. Belanja, menghitung benda, waktu, tempat, jarak, dan kecepatan merupakan fungsi matematis.

            Memahami grafik, tabel, berat, dan volume juga merupakan fungsi matematika. Dengan kata lain matematika sangat penting bagi kehidupan kita. Pada proses perkembangan pada anak usia dini, pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka dan operasi bilangan matematis. Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar membilang, mengenal angka dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek nyata dengan simbol-simbol matematika. Sebagai contoh, sebuah jeruk diberi simbol angka “1” dan dua buah jeruk diberi simbol dengan angka “2”. Demikian pula simbol “+” yang berarti dijumlah dan simbol “-“ yang berarti dikurangi.

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts