[1]
Kusangka
masih malam hari,
rupanya telah datang siang.
Kusangka bunga mekar berseri,
rupanya layu dihisap kumbang.
Maknanya:
Menyangka bahwa gadis pujaannya masih sendiri, tetapi kenyataannya gadis
tersebut sudah diambil orang.
[2]
Naik
perahu dekat kemudi,
betapa harum bunga selasih.
Elok nian resminya padi,
makin tunduk jika berisi.
Maknanya:
Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat,
maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.
[3]
Tanam
ubi tanam kentang,
petik jagung tiada tersisa.
Petang kini telah datang,
tinggi pula batang usia.
Maknanya:
Pantun kiasan di atas menjelaskan tentang waktu tua. Yaitu tentang habisnya
masa remaja sekaligus datangnya waktu tua.
[4]
Diam
lisan banyak merenung,
lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung,
apa daya tangan tak sampai.
Maknanya:
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
[5]
Pohon
tua disebut buhun,
banyak dahannya yang berduri.
Kering dijemur dalam setahun,
basah oleh hujan sehari.
Maknanya:
Usaha yang dilakukan sangat lama sia-sia oleh kesalahan kecil.
[6]
Rusa
padang belang di kaki,
mangga kueni amat wangi.
Tinggi gunung tetap didaki,
lautan api kan disebrangi.
Maknanya:
Pantun kiasan di atas mengandung makna tentang semangat dan tekad yang sangat
kuat.
[7]
Randu
tinggal randu,
panjang duri hingga sekilan.
Rindu tinggalah rindu,
bagai
pungguk rindukan bulan. Maknanya:
Seseorang yang jatuh cinta. Hanya saja tidak mungkin cintanya bersatu.
[8]
Pandai
ikan dalam berenang,
beda kolam ikannnya lain.
Sehari sehelai benang,
setahun menjadi kain.
Artinya:
Pantun di atas berisikan pepatah yang artinya jika kita tekun mengerjakan
apapun, pasti akan membawa hasil.
No comments:
Post a Comment