A. Kemampuan
Kognitif Anak
1.
Pengertian Kemampuan
Kemampuan
adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek di
lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam
rangka peningkatan produktivitas kerja (Musfiroh, 2012:122).
Menurut
Asmani (2011:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas
kemampuan dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat
faktor, yakni kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual
adalah kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis.
Kemampuan
adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat
menyelesaikan pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
menghadapi pekerjaannya menurut Mitzberg seperti yang dikutip Gibson, ada empat
kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut:
a. Keterampilan
teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu
bidang khusus.
b. Keterampilan
manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain,
memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.
c. Keterampilan
konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan
semua kepentingan serta kegiatan organisasi.
Menurut
Atmosudirdjo (2008:37), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang perlu
dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut
terdiri atas tiga jenis kemampuan (abilities)
yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan kemampuan manajerial.
Konsep
kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua terminologi yang memiliki makna yang
sama, yaitu ada yang memakai istilah abilities dan istilah skills. Dengan
mengacu pada pendapat di atas, juga membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang
terdiri atas keterampilan/kecakapan kemanusiaan (human skills),
keterampilan/kecakapan administrasi (administrative skills), dan
keterampilan/kecakapan teknik (technical skills) (Kayvan, 2009:15).
2.
Pengertian Angka
Menurut
Musfiroh (2012:28) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang
merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan
10, dapat ditulis dengan dua buah angka (double
digits) yaitu angka 1 dan angka 10). Bilangan banyak ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak
sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.
Seperti
yang dikemukakan oleh Fatimah (2011:14) anak-anak akan belajar membedakan arti
bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:
a. Bilangan
kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok.
b. Bilangan
ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara
kesatu, dering telepon, ke lima kalinya.
c. Bilangan
nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor rumah, kode pos, nomor
lantai/ruang di gedung, jam, uang, dll.
Seperti
apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa bilangan adalah banyaknya
benda, Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan dan bersifat
abstrak. Konsep abstrak iini merupakan hal yang sulit untuk anak Taman Kanak
kanak memahami secara langsung. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa konsep
bilangan itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar untuk dipahami oleh
anak usia dini dan Taman Kanak-kanak
dimana pemikiran anak Taman Kanak-kanak berdasarkan pada pengalaman kongkret.
Untuk dapat mengembangkan konsep bilangan pada anak anak Taman Kanak-kanak
tidak dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secra bertahap
dalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk
membantu proses pembelajaran mengenal bilangan.
Wardani
(2008:27) mengungkapkan bilangan
merupakan suatu konsep tentang bilangan yang terdapat unsur-unsur penting
seperti nama, urutan, bilangan dan Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan
kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:
a. Counting
(berhitung)
b. One-to-one
correspondence (koresponden satu-satu)
c. Quality
(kuantitas)
d. Comparison
(perbandingan)
e. Recognizing
and Writing Numeral (mengenal
dan menulis angka).
Anak
memiliki kemampuan counting (berhitung)
sebelum berusia 3 tahun bahwa anak mampu menyebutkan urutan bilangan, misalnya
satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Untuk bisa berhitung anak-anak memulai
berhitung dari 1 sampai 9 setelah itu 10 dan seterusnya yaitu bilangan yang
terdiri dari 2 angka, misalnya anak mampu menyebutkan bilangan “sebelas” bukan
menyebutkan “sepuluh satu” dan sebagainya.
B. Penggunaan Media
Kartu Angka
1.
Pengertian
Media
Kata
media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang
berarti tengah, perantara, dan pengantar, dalam bahasa Arab, media diartikan
sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. Menurut Djamarah (2002:136), media adalah alat bantu apa saja yang
dapatg dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Menurut Purnawati dan Eldarni
(2001:4), media merupakan sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasi sehingga dapat
merangsang fikiran, persaan, perhatian, dan minat anak sehingga terjadi proses
belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media
pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses
komunikasi akan tetapi dapat merangsang anak untuk merespon dengan baik segala
pesan yang disampaikan.
a. Jenis-jenis
Media
Berdasarkan
pengertian media yang disebutkan oleh beberapa pakar, secara umum media itu
banyak, ada media elektronik, media gambar dan lain sebagainya. Media yang
dibahas pada penelitian ini merupakan jenis media yang
secara khusus digunakan pada pendidikan anak usia dini. Jenis-jenis media yang
digunakan dalam meningkatkan pengetahuan untuk anak usia dini diantaranya
adalah:
1) Media
Serutan Kayu
2) Media
gambar
3) Media
Kartu Angka (Nurani, 2012:63).
b. Manfaat
Media
Menurut
pendapat Daryanto (2011:25) tentang manfaat media pengajaran dalam proses
belajar anak sebagai berikut:
1) Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3) Metode
pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga.
2.
Permainan
Kartu Angka Dalam Mengenal Angka
Kartu
angka atau alat peraga kartu adalah
alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar
yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang diajarkan.
Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat pelajaran. Alat
peraga kartu huruf dapat menimbulkan kesan di hati sehingga anak-anak tidak
mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak akan alat peraga itu, ia juga
diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru. Semakin kecil anak, ia
semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat peraga) yang dapat
disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya (Nurani, 2012:65).
Alat
peraga kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya: Untuk
menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan
alat peraga, gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-kata saja.
Sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan. Untuk
menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya,
dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja (Nurani, 2012:66).
3.
Langkah-Langkah
Penerapan Kartu Angka Dalam Pembelajaran
Menurut
Musfiroh (2012:25) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam pembelajaran
di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat
peraga kartu, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru.
Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga kartu yang dimiliki
sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode
anak aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. Maka adapun langkah
penerapan penggunaan kartu angka dalam pembelajaran yaitu:
a. Kartu
huruf dikembangkan bentuknya ke kartu angka-huruf. Satu sisi bertulis angka,
satu sisi bertulis huruf.
b. Mula-mula
anak membaca angka.
c. Apabila
benar, anak boleh membaca hurufnya.
d. Jika
anak mau belajar membaca, permainan dibalik, anak membaca sisi hurufnya
terlebih dahulu baru membuka sisi yang bertulis angka.
4.
Manfaat
Bermain Kartu Angka Dalam Peningkatan Mengenal Angka
a. Kognitif.
Anak dapat meningkatkan kemampuan anak didik dalam mengenal lambang bilangan,
menyebut/membilang lambang bilangan, dan juga menghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan.
b. Sosial.
Berman kartu angka bersama teman akan meningkatkan kemampuan sosialnya untuk
saling berbagi, membantu, menawarkan mainan juga membangun hubungan
persahabatan.
c. Bahasa.
Saat anak bermain komunikasi verbal yang terjadi dua arah akan semakin
memperkaya kosa kata dan memperlancar bicara dan meningkatkan bahasa anak.
d. Sensoris.
Bermain kartu angka dapat merangsang anak untuk mengasah.
e. Psikomotorik.
Anak–anak bermain kartu angka dengan kegiatan yang dapat melatih koordinasi
tangan dan kakinya diantaranya berjalan, berlari mencari angka yang
disembunyikan, meloncat melatih otot-otot, koordinasi mata dan motorik kasar
anak.
No comments:
Post a Comment