a. Pengertian seni
Seni adalah hasil atau proses kerja dengan gagasn manusia yang melibatkan keterampilan , kreativitas, kepekaan indra, kepekaan hati dan piker untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan keindahan, keselarasan, bernilai seni dan lainnya. Terlibat dalam kegiatan seni membngun harga diri anak dengan memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan ( Klein,1991;Sutter,1994)
Pengembangan seni di TK diarahkan pada perolehan dan kompetensi hasil belajar yang beraspek pengetahuan, keterampilan dasar seni dan sikap yang berkaitan dengan kemampuan kepekaan rasa seni keindahan serta pengembangan kreativitas.
b. Pentingnya pengembangan Bidang Seni Di Taman Kanak- Kanak
Pada dasrnya manusia manusia merupakan mahkluk estetis, makhluk yang mempunyai perasaan dan kemampuan unyuk menghayati keindahan dengan perasaan yang dimiliki. Demikian juga anak usia pra sekolah, mempunyai kemampuan menghayati dan merespon berbagai hal dan dialami dan dihadapi dengan perasan dengan caranya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Atas dasar paparan diatas itulah maka upaya pengembangan kemampuan anak sebagai makhluk estetis harus dilakukan. Untuk itu proses pembelajaran di TK memberikan kesempatan penuh kepada para peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sebagai makhluk estetis dan mengekspresikannya dalam berbagai cara dan media kreatif.
c. Aspek Penting dalam Pembelajaran seni di Taman Kanak-Kanak
Pembelajaran seni dan kreativitas menekankan pada aspek eksplorasi, ekepresi, apresiasi ( Direktoran Pembinaan TK dan SD, 2007: 5-6).
1. Eksplorasi
Pengembangan kemampuan berekplorasi dapat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
a. Agar anak dapat melakukan observasi dan mengeksplorasi alam semesta dan diri manusia.
b. Agar anak dapat mengeksplorasi elemen-elemen dari seni.
c. Agar anak dapat mengeksplorasi tubuh mereka apakah sanggup dalam mengerjakan sesuatu.
2. Ekspresi
Kemampuan berekspresi anak usia prasekolah harus dilakukan dengan tujuan :
a.Agar anak dapat mengekspresikan dan menggambar benda, ide dan pengalamnanya menggunakan jenis media seni instrument music dan gerak.
b. Agar anak mengalami peningkatan dalam rasa percaya diri dalam mengekspresikan kreasi mereka sendiri
3. Apresiasi
Kemampuan apresiasi harus dikembangkan pula dengan tujuan agar anak dapat menilai dan menghargai pengalaman berkesenian dan berkarya seni. Kegiatan yang dapat dilakukan berkenaan dengan pencapaian tujuan tersebut antara lain menyajikan berbagai hasil karya dan pertunjukkan kesenian kepada anak disertai dengan penjelasan-penjelasan.
3. Pengertian dan Cakupan Membentuk
Kegiatan membentuk adalah membuat bentuk, baik bentuk terapan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari maupun bentuk-bentuk yang kreatif sebagai karya seni murni. Adapun ruang lingkup membentuk dibagi berdasarkan media dan tekniknya.
Tujuan kegiatan membentuk pada pendidikan seni rupa untuk anak usia dini adalah :
1. Melatih pengamatan
2. Melatih kecermatan dan ketelian
3. Melatih kemampuan ketepatan
4. Melatih Kreatifitas
5. Melatih kepekaan rasa indah
6. Melatih menggunakan bahan secara ekonomis dan hemat
7. Melatih mengembangkan rasa keterpaian tinggi
8. Melatih memanfaatkan benda limbah menjadi benda baru untuk permainan, maupun kesenian dan benda-benda terapan.
4. Barang Bekas
Barang bekas dan barang sederhana merupakan solusi mengatasi kendala biaya dalam mengadakan media pembelajaran . Guru dituntut kreativ untuk membuat dan mengembangkan sendiri media pembelajaran yang berasal dari barang bekas dan barang sederhana.
Barang bekas adalah adalah barang yang sudah tidak terpakai atau tidak dibutuhkan lagi oleh pemiliknya, namun belum tentu barang itu tidak bisa digunakan lagi.
5. Styrofoam
Styrofoam adalah bahan yang mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman di pegang. Bahan dasar Styrofoam adalah polisterin, suatu jenis plastic yang sangat ringan berwarna putih bersih , kaku, tembus cahaya, murah tetapi cepat rapuh. Styrofoam biasanya dipake untuk membungkus makanan karena mampu mencegah kebocoran, makanan yang disimpan tetapsegar dan utuh. Dengan segala kelebihan itulah Styrofoam kini menjadi pilhan utama dalam membungkus makanan. Mulai dari restoran cepat saji, pedagang jajanan di pinggir jalan, hingga dalam berbagai acara dan kegiatan.
Namun dibalik kelebiahannya Styrofoam tidak bai untuk kesehatan karena Styrofoam mengandung bahan benzene, carsinogen, dan styrene yang dapat menimbulkan kerusakan pada sumsum tulang belakang, menimbulkan anemia, dan mengurangi produksi sel darah merah sehingga meningkatkan resiko kanker.
No comments:
Post a Comment