Berikut ini jenis penelitian yang dapat digunakan untuk penelitian, baik penelitian yang bersifat akademik (mahasiswa, S1, S2, S3), profesional (pengembangan ilmu, teknologi dan seni) dan institusional (penelitian untuk perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan).
Penelitian
akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam membuat
skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif.
Penelitian profesional merupakan penelitian yang dilakukan oleh orang yang
berprofesi sebagai peneliti, misalnya Dosen Perguruan Tinggi, Peneliti LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan lain sebagainya. Sedangkan penelitian
institusional adalah penelitian yang bertujuan mendapatkan informasi yang dapat
digunakan untuk kepentingan kelembagaan. Hasil penelitian akan sangat berguna
bagi pimpinan, manajer, direktur untuk pengambilan keputusan.
Jenis penelitian dapat
dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi (level of
explanation) dan analisis dan jenis data.
a. Penelitian Menurut Tujuan
Penelitian menurut tujuan dapat
dikelompokkan menjadi penelitian murni (pure researh) dan penelitian terapan
(applied research).
1. Penelitian Murni (pure
research), yaitu penelitian yang hasil penemuannya untuk memperdalam atau
mengembangkan pemahaman terhadap suatu masalah tertentu. Tujuan utama dalam
penelitian ini yaitu menghasilkan pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena
yang terjadi dan membangun teori-teori berdasarkan hasil-hasil penelitian.
Contoh: Eksperimen GE berkaitan dengan penerapan energi listrik, bagaimana
memperbaiki keefektifitasan sistem informasi sebuah organisasi dan lain
sebagainya.
2. Penelitian Terapan (applied
research), yaitu penelitian yang hasil penemuannya digunakan untuk memecahkan
masalah dalam suatu organisasi. Misalkan sebuah perusahaan menghadapi tiga
alternatif strategi untuk memperbaiki produktifitasnya, yaitu: (1) continuous
improvement, (2) fokus hanya terhadap pengembangan produk dan (3) secara
simultan meraih keduanya. Strategi mana yang paling sesuai dengan kondisi
perusahaan? Mengingat kapabilitas dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan
tersebut.
b. Penelitian Menurut Metode
1.
Penelitian Survey, yaitu
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, kontribusi dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologis mauun psikologis. Penelitian survey umumnya dilakukan untuk
mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Contoh:
kualitas SDM masyarakat Indonesia, pengaruh anggaran pendidikan terhadap
kuaitas SDM negara dan lain sebagainya.
2.
Penelitian Ex Post Facto,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menyebabkan kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkap sebab-sebab
terjadinya kebakaran di gedung suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk
mengungkap sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah dan lain
sebagainya.
3.
Penelitian Eksperimen,
yaitu penelitian dengan menggunakan pendekatan eksperimen. Adalah suatu
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen ini
pada umumnya dilakukan pada laboratorium. Contoh: penelitian penerapan metode
kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang
tiga terhadap kemacetan lalu lintas dan lain sebagainya.
4.
Penelitian Naturalistik.
Sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah (sebagai lawannya adalah penelitian eksperimen). Hasil penelitian
ini lebih menekankan makna daripada generalisasi. Contoh: penelitian untuk
mengungkapkan makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu.
5.
Penelitian Kebijaksanaan
(Policy Research), yaitu suatu proses penelityian yang dilakukan pada, atau
analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temnuannya
dapat direkomendasikan kepada pembuat keoutusan untuk bertindak secara praktis
dalam menyelesaikan masalah. Policy research sangat relevan bagi prerencana dan
perencanaan. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau oeraturan
tertentu.
6.
Penelitian Tindakan (Action
Research), merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja
yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas
lembaga akan meningkat. Tujuan utamanya untuk mengubah situasi, perilaku dan
organisasi. Menurut Blum (Cohen Manion, 1980), penelitian tindakan sangat
bermanfaat dalam upaya peningkatan dan perbaikan. Contoh: penelitian untuk
memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan penyuluhan.
7.
Penelitian Evaluasi, yaitu
penelitian yang menjelaskan fenomena yang merupakan bagian dari proses
pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan
produk dari standart yang telah ditetapkan. Penelitian ini digunakan untyuk
mendapat feed back dari suatu aktifitas. Menurut Kidder (1981) ada dua jenis
[penelitian dalam penelitian evaluasi, yaitu penelitian evaluasi formatif yang
menekankan pada proses dan penelitian evaluasi sumatif yang menekankan pada
produk. Contoh penelitian evaluasi formatif: penelitian untuk mengevaluasi
proses pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Contoh penelitian evaluasi
sumatif: penelitian hasil dari kebijakan Keluarga Berencana (KB).
8.
Penelitian Sejarah, yaitu
penelitian yang berkenaan dengan analisis logis terhadap kejadian masa lampau,
yang tidak mungkin lagi dapat diamati kejadian tersebut. Sumber data primernya
yaitu saksi yang terlibat langsung ataupun sumber dokumentasi yang berkenaan
dengan kejadian tersebut. Tujuan dari penelitian sejarah ini menuruit Isaac
(1981) adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis
dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi dan sistesa dari data
yang diperoleh sehingga dapat ditemukan fakta-fakta untuk membuat kesimpulan.
Contoh: penelitian untuk menentukan bagaimana manajemen pembuatan candi
Prambanan dan candi Borobudur.
c. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasinya
Tingkat eksplanasi menurut David
Kline (level of explanation) adalah tingkat penjelasan, yang berarti bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain.
1.
Penelitian Deskriptif,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara
satu variabel dengan variabel yang lain. Tujuannya untuk menggambarkan suatu
kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau mencari faktor-faktor
atau variabel tertentu. Contoh: penelitian mengenai bagaimana kualitas SDM di
Indonesia.
2.
Penelitian Komparatif,
yaitu penelitian yang bersifat membandingkan. Tipe penelitian ini mirip seperti
penelitian Ex Post Factoyang berarti
bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena /kejadian yang diteliti
berlangsung sehingga tidak ada yang dikontrol. Bagaimanapun juga, dalam
penelitian ini diawali mencatat perbedaan diantara dua kelompok dan selanjutnya
mencari kemungkinan penyebab, efek atau konsekuensi. Contoh: penelitian
perbedaan keuntungan antara BUMN dengan Perusahaan Swasta.
3.
Penelitian
Asosiatif/hubungan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi
bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Contoh: penelitian
mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai.
d. Penelitian Menurut Jenis Data dan
Analisis
Jenis data dan analisisnya dalam
penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga hal. Yaitu:
1.
Jenis Data Kuantitatif,
yaitu jenis data yang berbentuk angka atau kualitatif yang diangkakan, misal
dalam skala pengukuran. Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal
(diperoleh dari hasil menghitung) dan data kontinum (data menurut tingkatan
dari hasil pengukuran)
2.
Jenis Data Kualitatif,
yaitu jenis data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.
3.
Jenis Data Campuran, yaitu
jenis data yang berupa campuran antar data kualitatif dan kuantitatif.
No comments:
Post a Comment