Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Thursday, October 20, 2022

Pandangan Al-Ghazali mengenai Pendidikan Islam

 Al-Ghazali adalah seorang pemikir yang cemerlang, cendekiawan yang agung serta tokoh reformasi yang telah berusaha membangun kembali konstruki baru bidang pemikiran dalam dunia Islam. Pengaruh dan ajaran tawasuf Al-Ghazali telah mendapat tempat yang istimewa di kalangan umat Islam setelah beliau wafat. Kitab-kitab beliau telah dijadikan contoh dan petunjuk bagi golongan Sunni, terutama dalam bidang tasawuf dan akhlak. Hal ini merupakan pengaruh positif Al-Ghazali terhadap dunia Islam.

Al-Ghazali adalah orang yang banyak mencurahkan perhatiannya terhadap bidang pengajaran dan pendidikan. Oleh karena itu, beliau melihat bahwa ilmu itu sendiri adalah keutamaan dan melebihi segala-galanya. Oleh sebab itu, menguasai ilmu baginya termasuk tujuan pendidikan dengan melihat nilai-nilai yang dikandungnya dan karena ilmu itu merupankan jalan yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Serta sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beliau mengatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Maka sistem pendidikan itu haruslah mempunyai filsafat yang mengarahkan kepada tujuan yang jelas.


Pendidikan dalam prosesnya memerlukan alat, yaitu pengajaran atau ta’lim. Sejak awal kelahiran manusia sampai akhir hayatnya kita akan selalu bergantung kepada orang lain. Dalam hal pendidikan, orang yang bergantung disebut murid sedangkan yang menjadi tempat bergantung disebut guru. Maka guru dan murid disebut sebagai subyek pendidikan.

Manusia adalah subyek pendidikan, sedangkan pendidikan itu sangat penting bagi manusia. Maka dalam pendidikan itu harus diperhatikan tentang kurikulumnya. Kurikulum pendidikan menurut Al-Ghazali adalah materi keilmuan yang disampaikan kepada murid hendaknya secara berurutan, mulai dari hafalan yang baik, mengerti, memahami, meyakini, dan membenarkan terhadap apa yang diterimanya sebagai pengetahuan tanpa memerlukan bukti atau dalil.  Sehingga dengan pentahapan ini melahirkan metode khusus pendidikan yaitu :


1. Metode khusus pendidikan agama

Dimulai dari hafalan dan pemahaman, kemudian dilanjutkan dengan keyakinan dan pembenaran, setelah itu penegakan dalil-dalil dan keterangan yang bisa menunjang penguatan akidah.

2. Metode khusus pendidikan akhlak

Pendidikan itu harus mengarahkan pembentukan akhlak mulia, sehingga menjadikan Al-Qur’an sebagai kurikulum dasar dalam pendidikan. 


Proses pendidikan merupakan arena transfer dan transformasi. Tujuan pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang ialah pendekatan diri kepada Allah SWT. pendidikan dalam prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian pendekatan diri kepada Tuhan Pencipta Alam. 

b. Tujuan jangka pendek

Menurut Al-Ghazali, tujuian jangka pendek ialah diraihnya profesi manusia sesudengan bakat dan kemampuan. Syarat untuk mencapai tujuan itu, manusia mengembangkan ilmu pengetahuan, baik yang termasuk fardhu ‘ain maupun fardhu kifayat. 


Tujuan pendidikan Islam menurut Al-Ghazali adalah pembentukan insan purna, baik di dunia maupun di akhirat. Manusia dapat mencapai kesempurnaan lantaran usahanya mengamalkan fadhilah (perbuatan utama) melalui pengetahuan. Fadhilah ini lalu membahagiakannya di dunia dan mendekatkannya kepada Allah. Akibatnya  dengan fadhilah ini manusia dapat meraih kebahagiaan di akhirat.

Tujuan pendidikan dalam Islam merupakan arah yang perlu diusahakan oleh pendidik agar tercapai. Tujuan ini sangat penting artinya karena pada hakikatnya tujuan itu berfungsi sebagai pengakhir dan pengarah usaha, merupkan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan memberi nilai pada usaha -usaha tersebut. 

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.

Maka dengan demikian tujuan pendidikan Islam ialah menanamkan makrifat (kesadaran) dalam diri manusia terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, kesadaran selaku anggota masyarakat yang harus memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap pembinaan masyarakat serta menanamkan kemampuan manusia untuk menolak memanfaatkan alam sekitar sebagai ciptaan Allah bagi kepentingan kesejahteraan manusia dan kegiatan ibadah kepada pencipta alam itu sendiri.

Sebenarnya, agama Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan integratif dibanding dengan sistem pendidikan sekuler yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang memiliki paradigma yang pragmatis.

Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan ummat manusia secara keseluruhan. Disebabkan manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka institusi-institusi  pendidikan memfokuskan kepada kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia yang baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan.Maka tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang mempunyai kepribadian berjiwa tauhid, bertakwa kepada Allah swt, rajin beribadah dan beramal shaleh serta berakhlakul karimah.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts