Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Friday, March 31, 2023

POTENSI ALAM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA



Deskripsi Wilayah

1) Profil Kabupaten Bantul


Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di sebelah utara, Kabupaten Gunung Kidul di sebelah timur, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat. Luas Kabupaten Bantul yaitu 506,85 Km dengan topografi sebagai dataran rendah 140%, dan daerah perbukitan yang kurang subur 60%. Bagian Selatan di Kabupaten Bantul memiliki keadaan alam yang berpasir dan sedikit berlaguna, tebentang di Pantai Selatan dari Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek. Panjang garis pantai Kabupaten Bantul kurang lebih 17 Km. Kabupaten Bantul biasa dikenal, salah satunya karena obyek wisata yang dapat memikat para wisatawan. Obyek-obyek Kabupaten Bantul memiliki potensi yang cukup besar, meliputi wisata alam, wisata budaya/ sejarah, pendidikan, taman hiburan, dan sentra industry kerajinan. Dengan keanekaragaman potensi wisata tersebut diharapkan Kabupaten Bantul dapat secara optimal mendukung pengembangan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia.

Kecamatan Kretek adalah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Bantul Yogjakarta. Luas keseluruhan Kecamatan Kretek yaitu sebesar 26,77 km2. Luas wilayah tersebut terbagi dalam 5 wilayah desa/kelurahan dan 52 dusun. Kecamatan kretek terdiri dari lima (5) desa atau kelurahan yaitu Desa Tirtohargo, Desa Parangtritis, Desa Donotirto Desa Tirtosari dan Desa Tirtomulyo. Secara administrasi, batas wilayah Kecamatan Kretek adalah sebagai berikut:

Batas utara : Kecamatan Bambanglipuro Batas timur : Kecamatan Pundong

Batas setalan : Samudera Hindia Batas barat : Kecamatan Sanden

2) Potensi Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis merupakan obyek wisata pantai yang paling terkenal di Kabupaten Bantul, bahkan di Provinsi D.I. Yogyakarta, pantai Parangtritis menjadi salah satu destinasi wisata wajib dikunjungi para wisatawan jika sedang berkunjung ke Yogyakarta. Terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, berada sekitar 27 km dari pusat kota Yogyakarta, pantai ini dibuka setiap hari. Parangtritis merupakan pantai yang terkenal dengan keindahan alam pantainya, juga terkenal sebagai tempat yang memiliki berbagai peninggalan sejarah. Komplek Parangtritis terdiri dari pantai Parangtritis, Parangkusumo, dan dataran tinggi Gembirowati. Selain pesona pemandangan pantai yang sangat indah, pantai parangtritis juga menawarkan keindahan senja di sore hari yang tidak kala indah dari keindahan pantainya saja. Maka, tidak salah bahwa pantai parangtiris ini pernah dijadikan tempat berlangsungnya pembuatan film indonesia yang terkenal karena keindahan pesona pantainya dan juga merupakan pantai tersohor di Yogyakarta. Pantai ini juga merupak icon pantai yogyakarta sendiri. Dilihat dari berbagai atraksi-atraksi wisata yang tersedia yang menunjang jalannya pariwisata di pantai Parangtritis tersebut merupakan salah satu daya tarik yang di miliki pantai tersebut.Setiap tempat wisata harus memiliki komponen-komponen pariwisata sehingga layak dikatakan sebagai objek tujuan wisata yang dapat menunjang jalannya pariwisata di tempat tersebut. Adapun komponen-komponen wisata pantai Parangtritis sebagai berikut :

1. Aksesibilitas

Untuk menuju Pantai Parangtritis dapat memilih 2 jalur, yang terdiri sebagai berikut:

a. Jalur pertama

Kota Yogyakarta - Jl. Parangtritis (pojok beteng timur, keselatan) Kecamatan Kretek

- Parangtritis.

b. Jalur kedua

Kota Yogyakarta - Imogiri - Parangtritis. Kondisi jalan menuju Pantai Parangtritis sangat baik dan mudah untuk dijangkau, dengan adanya papan petunjuk arah yang memudahkan wisatawan menuju lokasi. Moda transportasi yang digunakan bisa kendaraan pribadi, angkutan umum dimana ada angkutan bus kecil untuk menuju Parangtritis, karena sudah tersedia fasilitas terminal di Parangtritis.

2. Atraksi Wisata Bahari

Pantai Parangtritis menyuguh kan atraksi wisata alam dan budaya untuk para wisatawan. Adapun atraksi wisata di Pantai Parangtritis antara lain:

a. Menikmati keindahan sunrise dan sunset.

b. Bermain pasir pantai.

c. Pemandangan laut lepas dengan deburan ombak

d. Berkeliling kawasan pesisir dengan berjalan kaki maupun menggunakan delman, ATV dan kuda.

e. Adanya spot-spot foto untuk pengunjung.

f. Melakukan olahraga pantai, seperti jogging, bola pantai dan sebagainya.

g. Kegiatan bermain layang-layang dan malam tahun baru.

h. Adanya Larung Sesaji, Ritual Labuhan di bulan Suro sebagai atraksi budaya pantai Parangtritis.

i. Mengunjungi pantai sekitar Parangtritis (pantai Depok dan pantai Parangkusumo).

3. FasilitasPariwisata (Amenitas)

Obyek wisata pantai Parangtritis dilengkapi dengan fasilitas fasilitas yang mendukung kepariwisataan untuk menunjang jalannya kebutuhan pariwisata, diantaranya:

a. Akomodasi (hotel dan losmen).

b. Toilet/ WC umum.

c. Lahan parkir yang luas.

d. Posko Tim SAR sekaligus sebagai pusat informasi.

e. Toko oleh-oleh dan souvenir, warung makan, dan toko kelontong.

f. Tempat ibadah.

g. Tersedianya tempat sampah.

h. Adanya taman bermain anak sebelum memasuki kawasan pesisir.

i. Fasilitas menyewa paying untuk berteduh yang sudah dipasang di sepanjang pantai.


4.1 Analisis Geografi Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul

Secara Administrasi Desa Parangtritis Kecamatan Kretek terletak diwilayah kepesisiran kabupaten bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelah utara berbatasan dengan desa donotirto, sebelah selatan samudra hindia, sebelah barat desa tirtohargo dan sebelah timur berbatasan dengan desa seloharjo dan desa girijati. (Buku Deskripsi Desa Parangtritis, 2016).


Bentuk lahan di Desa Parangtritis terdiri dari bentuk lahan asal proses solusional, asal proses fluvial, asal proses marin dan asal proses aeolin. Bentuk lahan asal proses solusional berada di sebelah timur desa parangtritis yaitu dikecamatan purwosari gunungkidul. Bentuk lahan asal fluvial di desa parangtritis anatara lain adalah datarn banjir, tanggul alam, gosong sungai dan dataran aluvial. Bentuk lahan terbentuk akibat adanya sungai opak disisi barat. Bentuk lahan asal marin ditemukan di sepanjang wilayah kepesisiran parangtritis hingga depok yang terdiri dari gisik, beting gisik, dan clif. Pertemuan anatara arus datang (swash) dan arus balik (backwash) yang membawa sedimen. Bentuk lahan asal aeolin yaitu ditemukan gumuk pasir atau sund dune di belakang gisik wilayah pantai parangtritis. Gumuk pasir adalah gundukan material pasir yang terangkut oleh angin dan terendapkan setelah kekuatan angin berkurang atau akibat terhalang adanya rintangan atau vegetasi.

Kemiringan lereng di wilayah kretek merupakan daerah yang datar. Hal ini ditunjukkan dari data tingkat kemiringan lereng kecamtan kretek dimana lebih dari 70% wilayah kecamatan kretek memiliki tingkat kemiringan lereng kurang dari 8%.

Desa parangtritis berada pada empat formasigeologi, yaitu aluvium, endapan merapi muda, formasi wonosari dan formasi nglanggaran. Aluvium dan endapan merapi terbentuk pada zaman kuarter. Formasi wonosari terbentuk pada kala miosen hingga akhir pliosen. Fornasi nglanggaran terbentuk pada kala miosen. Struktur yang dijumpai di desa parangtritis adalah sesar mendatar yaitu sesar parangkusumo dengan arah N 300°W menunjam 80° ke arah barat daya. Sesar ini mengontrol pemunculan mata air panas di desa parangtritis. Sudut penunjaman sesar meyebabkan pembukaan zona kekaran. Bermula dari pengangkatan peneplain pada pleistosen tengah [pleistosen = satu juta sampai 10.000 tahun yang lalu] sehingga terbentuklah geantiklin Jawa. Segera setelah pengangkatan tersebut geantiklin Jawa mengalami patahan sepanjang sumbunya [arah barat – timur] sehingga setengah bagian sebelah utara merosot ke utara sebagai patahan berundak [stepfault]. Geantiklin Jawa di samping patah sepanjang sumbunya juga patah secara transversal [arah utara – selatan]. Dengan demikian Pegunungan Selatan di Parangtritis dan sekitarnya memiliki lereng curam [escarpment] yang menghadap ke barat dan ke utara. Sesudah itu pada pleistosen atas terjadi pelungsingan lebih lanjut pada permukaan blok tersebut di sebelah timur Parangtritis sehingga terbentuklah Basin Wonosari dan Basin Baturetno.

Kondisi pedosfer yang ada di Kawasan Parangtritis yaitu memiliki 4 jenis tanah utama yaitu latosol yang ter- dapat pada rangkaian Pegunungan Baturagung (formasi Wonosari). Gleisol yang terdapat di kawasan bekas laguna dan dataran banjir di sekitar gumuk pasir, Aluvial yang berada di se- panjang dataran banjir Sungai Opak serta Regosol yang mendominasi ka- wasan pantai dan gumuk pasir. Terdiri dari tanah dengan tekstur lempung berliat, berstruktur remah dengan drainase cepat.

Hidrosfer berupa air permukaan yaitu mempunyai satuan geomorfologi yang bervariasi memiliki karakteristik hidraulika akuifer yang bervariasi karena perbedaan nilai permeabilitas, transmissivitas, kecepatan aliran spesifik, dan debit aliran airtanah. Potensi airtanah terbesar terdapat pada satuan geomorfologi dataran fluvial yang berdekatan dengan satuan geomorfologi gumuk pasir karena selain memiliki tebal akuifer yang cukup tebal, satuan geomorfologi ini mendapat suplai aliran airtanah dari arah utara dan juga dari arah selatan yaitu dari satuan geomorfologi gumuk pasir, sehingga pada saat musim kemarau sumur-sumur didaerah ini tidak pernah kering. Kualitas airtanah di daerah penelitian sebagian besar masih memenuhi standar mutu air minum dan airtanah di daerah penelitian sebagian besar memiliki tipe air bikarbonat, karena pengaruh dari perbukitan struktural denudasional Formasi Wonosari yang memiliki material batu gamping. Pengaruh air laut terhadap airtanah di daerah penelitian belum ada, yang ada hanya pengaruh air connate di kawasan pariwisata Parangwedang dan belum terjadi upconing di daerah penelitian.

Sistem airtanah di desa parangtritis terdiri dari sistem akuifer merapi dan sistem akuifer beting gisik dibawah gumuk pasir. Sistem akuifer merapi dibantul memiliki ketebalan yang bervariasi. Di sisi utara selatan yogjakarta memiliki ketebalan 45 m, di kota bantul memiliki ketebalan 125 m, dan akuifer kembali menipis di sisi selatan. Kedalaman air tanah di wilayah parangtritis adalah <7 m, dengan fluktuasi air tanah bebas yang merupakan selisih kedalaman muka air tanah bebas yang diukur pada akhir musim kemarau dan pada musim hujan adalah

<2 m dan anatara 2-4 m. Berdasarkan kondisi tersebut, ketersedian sumber daya air berpotensi untuk pengembangan kegiatan pertanian terutama pertanian semusim dengan jenis tanaman seperti padi, palawija, dan sayur-sayuran.

Berdasarkan klasifikasi iklim schmit ferguson di desa parangtritis adalah iklim sedang (D). Nilai Q atau presentase perbandingan bulan basah dan kering berkisar 60-100%. Kondisi iklim dan cuaca di desa parangtritis dipengaruhi oleh angin. Angin juga berperan dalam pembentukan gumuk pasir. Rata-rata curah hujan tahunan di desa parangtritis adalah 1000- 2000 mm/ tahun. Rata-rata suhu bulanan adalah 26-27°C.

Jenis tumbuhan yang hidup di kawasan parangtritis yaitu Ipomoea pes-caprae Sweet, Spinifex littoreus Mer, Pandanus tectorius Park, Calotropis gigantea Dryand, Tridax procumbens dan Fimbristylis annua R.&S. Spinifex littoreus Mer adalah jenis tumbuhan terpenting pada gumuk pasir pantai Parangtritis karena jumlahnya yang banyak (kerapatan) dan penyebarannya yang luas (frekuensi). Struktur dan komposisi vegetasi membentuk konsosiasi Spinifex. Struktur dan komposisi vegetasi terkait dengan kondisi lingkungan. Tanaman yang berkembang biak di tepian pantai parangtritis sepeerti cemara udang, tanaman pandan dan berbagai jenis tanaman lainnya.

Penggunaan lahan di desa parangtritis didominasi oleh pengunaan lahan pertanian lahan basah dan Pertanian lahan kering, permukiman, kawasan pariwisata, tegalan, kebun campuran dan lahan kosong. Kegiatan pertanian laut dan pariwisata. Pesisir pantai prangtritis digunakan sebagai tempat pariwisata sehingga banyak bangunan yang didirikan seperti rumah makan dan penginapan serta pemukiman masyarakat setempa. Lahan kosong yang ada berupa gisik di pesisir pantai parangtrirtis yang tidak ada vegetasinya.

Kesenian tradisional yang masih ada di desa parangtritis terdiri dari kesenian jathilan, wayang, srandul, dan ketoprak. Sedangkan ritual dan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat yaitu bekti pertiwi mancingan serta upacara adat yang lain yaitu:

1) Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hasil dan rejeki dan sebagai permohonan agar di tahun- tahun mendatang masih diberikan rejeki serta keselamatan bagi warga setempat dan pengunjung obyek wisata Pantai Parangtritis.

2) Upacara Perayaan Peh Cun Merupakan tradisi dari masyarakat Tionghoa dalam rangka mengenang legenda seorang Kaisar yang telah berkorban demi negara dan bangsa Cina. PEH berarti perahu dan CUN berarti dayung. Perayaan Peh Cun disebut juga hari raya wan Yang (twan Wu) yang jatuh pada tanggal 5 bulan 5 tahun kalender Imlek. Dilaksanakan di kawasan Parangtritis.

Perekonomian di Pantai Parangtritis dibagi menjadi 2, yakni yang memanfaatkan kawasan wisata tersebut untuk berdagang, meneyediakan jasa parkir untuk wisatwan dan menyewakan penginapan selain itu terdapat juga yang memanfaatkan lahan di sekitar pantai parangtritis untuk bertanam atau berkebun. Daerah parangritis dikembangkan untuk menjadi wisata bahari.

Perkembangan sarana dan infrastruktur transportasi di desa parangtritis mulai dilakukan pada tahun 1980. Jaringan jalan utama dan penghubung sebelumnya hanya berupa batu dan material tanah yang mulai di aspal. Pada tahun 1989 dibangun jembatan melintasi sungai opak yang menghubungkan antara desa parangtritis dan desa donotirto. Jembatan ini dikenal dengan jembatan kretek. Sejak saat itu desa parangtritis mulai berkembang sebagai daerah tujuan wisata.

Desa parangtritis berada diwilayah kepesisiran kabupanten bantul yogjakarta. Secara spasial, perkembangan permukiman mengarah ke pantai, pemukiman berada di gisik, dan permukiman pada gisik non aktif. Tipologi pesisir paarangtritis memiliki pola paralel memanjang, berarah timur- barat, paralel dengan garis pantai. Aktivitas pertanian di desa parangtritis menghasilkan komoditi berupa padi, cabai, bawang merah dan tanaman palawija. Sektor perikanan yaitu budidaya ikan tawar, tambak udang, nelayan dan pengolahan ikan. Sektor pariwisata dengan memanfaatkan wilayah yang berupa kepesisiran sehingga di daerah ini terdapat berbagai pariwisata yaitu pantai parangtritis, Parangtritis geomaritime scine park, museum gumuk pasir, pantai depok, dll. Adanya sektor pariwisata sehingga muncul aktivitas perdangan dan jasa yang berkaitan erat untuk menjadikan daerah tujuan wisata yang diminati wisatawan.

4.2 Perkembangan pantai paragtritis sebagai destinasi wisata di kabupaten bantul Yogjakarta.

Pantai Parangtritis salah satu objek wisata unggulan di kabupaten bantul yogjakarta. Seperti yang diketahui daerah yogjakarta adalah destinasi wisata kedua setelah bali. Karena memiliki banyak potensi wisata yaitu wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Pantai parangtritis memiliki kenampakan alam yang indah yang menjadi daya tarik wisatawan, pemandangan alam laut yang indah serta lokasi pantai yang mudah dijangkau. Kenampakan yang indah adanya gumuk  pasir menjadi faktor pendukung banyaknya wisatawan yang datang. Kawasan parangtritis meliputi objek wisata pantai parangtritis, pantai depok, pantai cepuri watu gilang, pantai parangendong, kolam renang parangtritis, gumuk pasir dan labolatorium spasial.


No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts