Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Sunday, May 11, 2025

Metode Bercerita

Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. Dengan demikian bercerita dalam konteks komunikasi dapat dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui ucapan dan penuturan tentang sesuatu ide. Sementara dalam konteks pembelajaran anak usia dini bercerita dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan. Kegiatan bercerita memberikan sumbangan besar pada perkembangan anak secara keseluruhan sebagai implikasi dari perkembangan bahasanya, sehingga anak akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan aspek perkembangan yang lain dengan modal kemampuan berbahasa yang sudah baik (Arnianti, 2019). Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak di Taman Kanak- kanak melalui cerita yang disampaikan secara lisan. Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain (Turi et al., 2016). Menurut Departemen Pendidikan Nasional, macam-macam bercerita dapat dibedakan sebagai berikut : a. Bercerita dengan alat peraga langsung. Bercerita dengan alat peraga langsung adalah suatu kegiatan bercerita yang dilakukan guru dengan menggunakan alat peraga langsung berupa benda asli atau benda sebenarnya. Alat peraga langsung yang dimaksud misalnya : ayam, kelinci, kambing, alat-alat rumah tangga berupa piring, sendok, gelas, kompor dan sebagainya. b. Bercerita dengan alat peraga tidak langsung. 1) Bercerita dengan benda-benda tiruan : dalam kegiatan bercerita ini guru dapat menggunakan benda-benda tiruan seperti alat peraga misalnya binatang tiruan, buah tiruan, sayuran tiruan, dan sebagainya. Hal yang perlu diperlihatkan pada benda- benda tersebut bahwa hendaknya proporsi bentuk dan warna sesuai dengan bentuk aslinya. 2) Bercerita dengan menggunakan gambar- gambar : gambar-gambar yang digunakan sebagai alat peraga dapat berupa gambar lepas, gambar dalam buku atau gambar seri yang terdiri dari 2 sampai 6 gambar yang melukiskan jalan ceritanya. 3) Bercerita dengan menggunakan papan flannel, potongan gambar-gambar lepas tersebut harus melukiskan hal-hal yang akan disajikan dalam sebuah cerita, misalnya : gambar orang, binatang, buah- buahan dan benda-benda lain yang sesuai dengan isi cerita. 4) Membacakan cerita (Story Reading) dalam kegiatan ini guru membacakan cerita dari sebuah buku kepada anak. Hal ini dilakukan karena kebanyakan anak TK gemar akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lain. 5) Sandiwara boneka : sandiwara boneka sebagai suatu jenis kegiatan pendidikan bahasa yang tidak mudah pelaksanaannya karena memerlukan keterampilan tertentu dari guru. Akan tetapi apabila dilakukan dengan baik dapat menyenangkan hati anak (Setyowati, 2016).

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts