Beranda

Welcome

Selamat Datang di Blog Sarana Informasi ...... Welcome on this blog...benvenuti nel nostro blog..bienvenue sur notre blog...Willkommen in unserem Blog... bienvenido a nuestro blog...... 블로그에 오신 것을 환영합니다 beullogeue osin geos-eul hwan-yeonghabnida....

Wednesday, May 25, 2022

TAHAPAN BELAJAR GERAK



Dalam belajar gerak, idealnya dimulai dari tahap pemahaman konsep, tahap

asosiasi, dan tahap automatisasi.


1. Pemahaman Konsep (cognitive stage)

Selama cognitive stage ini, peserta didik pertama kali diperkenalkan dengan

ketrampilan gerak yang baru, dan tugas untuk mengembangkan satu

pemahaman persyaratan-persyaratan gerakan itu. Pemahaman konsep ini

diawali dengan cara melihat suatu proses bagaimana suatu gerakan dilakukan,

jadi sebaiknya guru pendidikan jasmani memperagakan terlebih dahulu suatu

gerakan baru kemudian peserta didik diminta untuk melakukannya kembali.

Ini berarti sebelum menyuruh peserta didik melakukan tugas unjuk kerja,

mereka terlebih dahulu harus memahami secara konsep rincian unjuk kerja

tersesebut, baru kemudia mereka disuruh untuk melakukannya.

2. Tahap yang kedua atau associative stage

Setelah peserta didik mencoba gerakan secara berulang-ulang, maka akan

muncul suatu suatu gerakan yang dirasakan sesuai secara individu, ada

kemungkinan antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lainya akan

berbeda dalam menampilkan suatu unjuk kerja. Seorang peserta didik pada

tahap ini menjadi merasa terikat dan memilih pada pola gerakan tertentu.

Gerakan menjadi lebih konsisten, dengan sedikit kesalahan.

Kemampuan melakukan gerakan dengan secara tidak langsung akan

memperbaiki kekurangan seperti perhatian tentang melakukan gerakan diri

sendiri, membiarkan peserta didik untuk mulai melakukan hal-hal yang baru.

Hal ini juga menguntungkan dalam kemampuan untuk beradaptasi ke dalam

gerakan yang disesuaikan pada berbagai kondisi lingkungan. Dalam tahap ini,

kemampuan peserta didik menjadi terus meningkat tidak hanya mendeteksi

penyebab kesalahannya tetapi juga tentang pengembangan strategi yang sesuai

untuk kebaikan mereka.

Perubahan karakter peserta didik, peran guru pada tahap ini menggeser dari

satu instruksi yang mendominasi untuk praktek perancangan dengan desain

constructive practice experiences.


3. Autonomous stage

Tahap akhir ini tidak semua peserta didik akan dapat mencapainya. Di dalam

tahap automatisasi, penampilan mencapai tingkat kecakapan yang paling

tinggi dan telah menjadi otomatis. Perhatian peserta didik selama tahap ini

direlokasikan kepada pengambilan keputusan yang strategis. Sebagai

tambahan, tugas-tugas ganda dapat dilaksanakan secara serempak. Akhirnya,

peserta didik-peserta didik di dalam tahap ini bersifat konsisten, merasa yakin/

percaya diri, membuat sedikit; kesalahan dan secara umum dapat mendeteksi

dan mengoreksi kesalahan yang mereka lakukan.

kecakapan ketrampilan telah mencapai tingkatan-tingkatan yang paling tinggi,

di sana tinggal untuk perbaikan, hanya peserta didik yang mempunyai talenta

dalam cabang olahraga tertentu yang sampai pada tahap outomatisasi ini

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts